Bersatunya Kyai dan Umaroh Wujud Keberhasilan Persatuan

Bersatunya Kyai dan Umaroh Wujud Keberhasilan Persatuan

169 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Kuningan. Keberhasilan sebuah desa bukan saja terletak pada pembangunan fisik, namun menyatukan elemen masyarakat desa yang beragam pemikiran dan golongan, tentu bukan suatu pekerjaan yang mudah dilaksanakan.

Berangkat dari sebuah janji diri dan komitmen penuh dengan pengabdian terhadap wilyah, seorang Sukron, asal kelahiran kota cirebon tahun 1975, merupakan kepala Desa Ciawilor kecamatan Ciawigebang, mampuh menyatukan masyarakat menjadi satu visi dan misi membangun desa. Terlebih terhadap penyatuan para ulama dan umaroh diwilyah desa. (30/11-2020)

Dalam petikan wawancaranya, Kegagalanya di tahap awal pencalonan menjadi kades Ciawilor, tidak membuat dirinya  patah semangat. Hal tersebut di ungkapkan Sukron, kepala desa Ciawilor ketika ditemui media terkait Jelajah Wisata Religi Desa Ciawilor.

Masyarakat Desa Ciawilor, selain memiliki tujuh wilayah dusun yang sangat luas, kompleksitas masyarakatpun sangat beragam dan sebagian besar tokoh Kiyai dan para  alim ulama beserta umaroh, hampir mendominasi masyarakat Desa. Untuk itu, tugas kepala desa bukan saja dalam segi pambangunan fisik namun dalam hal pembinaan SDM dan menyatukan para Kiai dengan umaroh bukanlah hal mudah, ujarnya.

Karena Menurut Kades, masyarakat yang bersatu, pemerintah yang melayani masyarakat serta koordinasi aparat dan pemimpin yang bersinergi, merupakan kunci keberhasilan sebuah pembangunan desa, ujar Sukron ketika memberikan keterangan.

Dalam jelajah wisata desa, ada hal yang menarik  tentang Situs dan Patilasan makom leluhur Raden  Surya Menggala, Buyut Sumaksi dan Buyut Munara, di wilayah desa dan rencanya lokasi tersebut akan dijadikan sebagai lokasi wisata religi desa, ujar kades, dan patilasan tersebut, mengandung banyak nilai sejarah keagamaan dan perjuangan ketika memunculkan wilayah Desa Ciawilor ini.

Jadi kita perlu menjaga dan melestarikan kembali situs, maupun budaya ,adat istiadat, sebagai peninggalan para leluhur, untuk dijadikan sebagai  nilai tambah dan kearifan budaya lokal desa.ujar kades menyapikan kepada media. (Sep/rie)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY