Disdukcapil Bagikan KTP el Program PRR

Disdukcapil Bagikan KTP el Program PRR

253 views
0
SHARE
Mochamad Syafrudin Kadis Dukcapil memberikan KTP el untuk Kecamatan Plumbon diterima langsung oleh M. Ferry Afrudin S.STP., Camat Plumbon

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon, Pembuatan KTP el saat ini berjalan normal dan Disdukcapil sedang fokus untuk pencetakan KTP el untuk PRR Print Ready Record, ktp yang diperuntukkan bagi warga berusia 17 tahun lewat yang belum pernah memiliki KTP el tapi sudah melakukan record data di kantor Kecamatan dan mengantongi Suket (surat keterangan).

Acara pembagian KTP el yang sudah jadi untuk tahap kedua ini dilakukan di aula kantor Disdukcapil (Selasa, 3 Maret 2020). Dihadiri Mochamad Syafrudin, Kadis Dukcapil didampingi M. Sardar Ernedin Kabid Dafduk yang akrab dipanggil Eren, juga para Camat atau yang mewakili.

Eren Kabid Dafduk menjelaskan untuk pembagian tahap dua ini untuk 25 kecamatan sebanyak 18.618 keping, tahap pertama untuk 10 kecamatan sejumlah 8.192 keping. Dan sisanya 5 kecamatan lagi menyusul sedang digarap.

Dalam sambutannya Mochamad Syafrudin Kadis Dukcapil menjelaskan ini tahun kedua sudah melayangkan nota dinas untuk mengajukan alat pendataan dan alat rekam yang baru karena ada 7 kecamatan yang alat rekam dan pendataannya rusak, salah satunya kecamatan Jamblang dan Sumber.

Kadis Dukcapil berharap KTP el sekarang bisa menjadi ajang untuk menunjukkan pada masyarakat dengan melakukan inovasi dalam pembagiannya, tidak asal bagi saja tapi juga bisa dilakukan pembagian nya di pasar ataupun di sawah. Mulai bulan juli tahun ini seluruh data kependudukan akan dicetak di kertas hvs 80 gram, dan tetap dijamin keasliannya karena ada tandatangan elektronik.

Mochamad Syafrudin dalam wawancara dengan media berharap permasalahan KTP el bisa secepatnya diselesaikan, saat ini kita melakukan untuk yang belum memiliki KTP el dan dicetak masal sementara bagi penduduk yang sudah pernah memiliki KTP el tapi sudah rusak, hilang dan berubah status dan diberikan Suket akan diselesaikan dalam antrian di kantor dan melalui online tidak bisa dibikin secara masal dikhawatirkan ada yang bikin dobel, di kantor bikin tapi juga dicetak masal, ungkapnya menutup pembicaraan. (Hatta)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY