Suara Indonesia News – Lhoeksukon, Dewan perwakilan mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas Malikussaleh, mendesak agar pupuk segera disalurkan untuk petani. Ketua DPM fisip unimal maulidi alfata mendesak kepala Dinas Pertanian Aceh Utara untuk segera menyuruh produsen menyalurkan pupuk kepada petani, karena ada beberapa wilayah di Aceh Utara yang sudah mulai masa tanam dan pemupukan.
Tahun sebelumnya, aceh utara kekurangan pupuk akibat BPN (badan pertanahan national) salah input data sehingga terjadinya pengurangan pupuk, semoga tahun ini tidak ada lagi kesalahan itu ungkap mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik ini. (16 januari 2020)
Diketahui bahwa jumlah pengadaan pupuk tahun 2020 bertambah ini adalah kabar baik bagi petani, fakta menambahkan apalagi kementan telah mengeluarkan permentan NO.01/ 2020 sudah keluar jadi produsen sudah bisa untuk menyalurkan pupuk ke petani, karena pupuk adalah hal yg paling penting untuk membuat padi subur.
Dalam mendukung dan mewujudkan kesejahteraan bagi petani, pupuk harus disalurkan. Dibeberapa daerah lain di aceh, seperti balang pidie sudah menyalurkan pupuk, dan diaceh utara pupuk subsidi masih kosong, ini menjadi pertanyaan besar kenapa pupuk subsidi diaceh utara masih kosong, apakah ada mafia yang bermain didalamnya, ini yang harus diperhatikan Kementrian Pertanian Pusat ,Provinsi dan Kabupaten ketika penyaluran harus benar-benar diawasi agar supaya pupuk sampai kepada produsen dan petani.
Kementrian pertanian RI sudah menerbitkan permentan No 01 tahun 2020 untuk pupuk subsidi segera bisa disalurkan, tetapi kenapa aceh utara masih kosong dan banyak petani yang mengeluh.
Pengeceran pupuk subsidi harus diperketat tapi jangan mengikat leher petani petani, rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) Pupuk Bersubsidi sudah membuat kartu tani, kami berharap bahwa itu dipermudahkan karena diaceh utara, kelompok tani belum jelas masih banyak petani yang tidak mempunyai kartu itu ini pihak desa atau kecamatan harus sama-sama memperhatikan ini untuk menunjang kaejehateraan bagi petani.
sebagai mana dikatakan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Utara, Muktar, saat dikofirmasi Selasa (14/01/2020) lalu, membenarkan, jika terdapat penambahan jatah pupuk bersubsidi khususnya pupuk urea untuk tahun 2020 menjadi 9800 ton, menurutya jumlah tersebut sedikit lebih besar jika dibandingkan jatah pupuk di tahun 2019 hanya sekitar 7000 ton,
“Hasil realese pupuk untuk tahun 2020, Aceh Utara ada penambahan sedikit dari tahun 2019, hari kita mendapatkan jumlah pupuk bersubsidi menjadi 9800 ton untuk tahun 2020 ini, kita akan mengawal terus penyaluran pupuk agar tepat sasaran“, pungkasnya. (Manzahari)