Suara Indonesia News – Pulau Tello, Nias Selatan. Jalan lingkar Pulau Tello sudah sekian lama rusak dan terakhir dibangun pemerintah pada tahun 2017, menurut penuturan salah satu warga kalau tidak salah pemerintah saat itu membangun jalan sekitar kelurahan pasar pulau tello kurang lebih sekitar 1 Km.
Namun selebihnya penambalan jalan rusak di pulau tello ini dilakukan oleh salah seorang tokoh masyarakat sekalian pengusaha di kampung cina yang selalu terbeban untuk melakukan penambalan setiap jalan yang berlubang/rusak,semasa Beliau masih hidup dan demikian dari Pemerintah Kecamatan PP Batu dan Kepala Desa juga gerakan persatuan para tukang becak malukan hal yang sama. (12/02-2023)
Salah satu tokoh muda, sekaligus sebagai penggagas aksi swadaya masyarakat Pdm Yaaro Honde, ia mengingatkan dan mengajak kita semua terhadap kata seorang tokoh dunia bahwa kita: “Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu tetapi tanyakan apa yang bisa kamu berikan kepada negara”
Pesan moral Presiden Amerikan Serikat ini (Jhon Kennedy), yang menjadi motivasi sekaligus membakar semangat Beliau untuk mengagas serta berkomunikasi dengan para tokoh masyarakat dipulau tello seperti Ama Nifo Laowo dan Bapak Camat Pulau Pulau Batu di Baruyu lasara pada tahun 2022 untuk mengalang kekuatan melakukan rehab jalan rusak disekitaran Pulau Tello.
Setelah selesai pelaksanaan Musrenbang RKPD 2024 Kabupaten Nias Selatan Zona VI sekitar tgl 6 februari 2023 kepulauan Batu dimana pada tahun 2023 ,dimana dalam hasil rapat belum ada pembangunan jalan raya Pulau Tello,
Beliau kembali mengkomunikasikan kembali gagasan ini kepada Bapak Camat Pulau Pulau Batu dan Anggota Dewan Lulujatulo Sarumaha.
Berangkat dari perhatian ini maka pengagas mencoba menghubungi tokoh masyarakat dan beberapa pihak untuk duduk bersama membicarakan langkah apa yang perlu disepakati bersama. Selanjutnya pertemuan itu diadakan pada tanggal, 04 Februari 2023.
Hampir semua undangan yang di hubungi Beliau hadir sekitar 50 orang berkumpul di aula kantor camat pulau-pulau batu termasuk Forkopimcam Kec. Pulau-Pulau Batu, Camat P.P. Batu Utara Camat P.P. Batu Timur dan salah satu Anggota DPRD Dapil VI an. Lulujatulo Sarumaha, Para Pengusaha, kepala Desa, Lurah, kepala sekolah, para tokoh wanita, pemuda. Hasil dari pertemuan itu gayung bersambut bahwa seluruh peserta rapat bersepakat bersama-sama untuk memperbaiki jalan rusak dengan melakukan gotong royong bersama, yang dibantu oleh Babinsa Koramil 13 Pulau Tello dan Polsek Pulau-Pulau Batu,
Gerak cepat dan spontanitas akhirnya terkumpul sebagian bahan sebanyak 1067 zak semen tidak termasuk pasir dan bahan lainnya, gerakan tim 7 ini di ketuai oleh pengagas Pdm. Yaaro Hondro dan 6 (enam orang) lainnya yang yaitu Ermida Buluaro, Heryanto Hondrö, Arianus Sarumaha, Beharnit Buluaro, Barnabas Dakhi dan Haemi Manao untuk mengkoordinir selama kegiatan berlangsung, sesuai hasil kesepakatan pada rapat tersebut.
Dukungan penuh juga kami dapatkan dari orang tua kita bapak Bupati Nias Selatan Dr. Hilarius Duha, SH., MH yang difasilitasi oleh salah seorang putra Kepulaun Batu sebagai Pejabat dipemerintah Daerah Kab. Nias Selatan Bapak Setao Amajihono.
Demikian juga dukungan salah satu Organisasi perkumpulan masyarakat Pulau tello yang ada di Telukdalam yang tergabung dalam HIMASTU Yang di hadiri Pengurus Arfan Nao Zamili, MSc.,MA (Ketua Umum) Setao Amazihono, SPi.,MM (Wakil Ketua), Foarata J. Hondo,SPd.,MAP (Sekretaris Umum) dan Arsennius Halu, ST (Bendahara Umum). melalui wadah ini kami dari Tim 7 dipertemukan dengan ketiga orang anggota DPRD Kab. Nias Selatan Dapil VI Bapak Melki Sarumaha, Famajokhi Famaugu, Lulujatulo Sarumaha untuk membahas dan menyepakati beberapa hal yang harus dan perlu dilakukan saat ini dan masa yang akan datang.
Dan selanjutnya penggalangan dukungan terus di lakukan oleh tim 7,dengan melakukan pertemuan dengan Bapak Pdt. Dr. FL. Bidaya,Div ,salah satu Tokoh agama dari kepulauan batu,dan beliau menyatakan mendukungan dan mengapresiasikan atas inisiatif masyarakat untuk perbaikkan jalan di Pulau Tello.
“ Lewat pemberitaan ini Sekali lagi kami tegaskan bahwa gerakan ini tidak ada keterikatan satu sama lain, baik secara politik maupun hal -hal lain, ini murni gerakan ini karena kita cinta pulau tello ,kita peduli tanah kelahiran kita,maka kami dari Penggagas serta tim 7 mengajak seluruh warga Hulo Batu dimana pun berada di seluruh nusantara untuk bergandengan tangan bergotong royong,serta mengambil bagian masing-masing dalam aksi swadaya perbaikan jalan raya pulau tello yang rusak ini ,Dari kita untuk kita,kalau bukan kita siapa lagi??,pungkas Ketua Tim yang juga kesehariannya seorang Pendeta di salah satu gereja di pulau tello. Mengakhiri penuturannya.bagi yang ingin berpartisi pasi silahkan hubungi panitia tim 7 atas nama Pdm Yaaro Honde hp 082274801404.
Dalam aksi swadaya ini merupakan wujud dari kearifan lokal dan budaya gotoroyong dari para leluhur kita yang berbunyi : “ao ha noro ni lului ,wa he a,alisi faoma ta fa daya-daya”
Melalui media ini juga di beritahukan bahwa kondisi keuangan daerah kabupaten Nias selatan sangat minim ,maka kita warga kepulauan batu tak bisa berharap banyak dari pemda kita di Nias Selatan,maka kami berharap kepada pemerintah propinsi Sumatra Utara serta pemerintah pusat lewat Kementrian PUPR agar bisa memperhatikan kami yang ada Pulau terluar dan terpencil, agar kami juga mendapatkan hak yang sama di republik Ini.karna daerah kami termasuk daerah 3T (Terdepan, terpencil dan tertinggal) dengan panjang jalan melingkar pulau tello ini kurang lebih hanya 14 km.
Kami masyarakat kepulauan batu,pulau terluar dari sumatra utara sangat merindukan akan terwujudnya pemerataan pembangunan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,serta kami berharap semoga Bapak Presiden RI Joko Widodo bisa berkunjung kepulau kami agar bisa melihat kondisi dari daerah kami. (Feroni Dakhi)