Suara Indonesia News – Labuha. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan (Halsel) periode 2020 – 2025, Hi. Usman Sidik dan Hasan Ali Bassam Kasuba lagi-lagi mendapatkan dukungan dari Ibu-Ibu Keluarga Besar Madura yang berada di Desa Labuha. Dukungan ini di sampaikan akan tetap berkomitmen memenangkan pasangan Usman-Bassam dengan hati yang tulus.
Bukti dukungan tersebut, Ibu-Ibu majelis ta’alim la Hijrah dari keluarga besar Madura mengundang calon Wakil Bupati Bassam Kasuba yang di dampingi oleh ketua fraksi PKS Hj. Salma Samad, untuk melakukan silahturrahmi di komplek Madura, Desa Labuha, Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, pada Jum’at (25/09/2020).
Ibu-Ibu majelis ta’alim la Hijrah sangat senang dengan kedatangan calon wakil Bupati itu, “kami sangat senang karena selama ini kami melaksanakan pengajian rutin, tidak ada calon yang datang bersilahturrahmi, kegiatan ini juga mengajak kita bersilahturrahmi karena silahturrahmi itu kan memperpanjang umur kita”, kata Hj. Halila dalam kegiatan pengajian itu.
Ibu Halila juga, menyinggung pemerintah saat ini tidak sama dengan pemerintah pak Muhammad Kasuba (MK), kerana setiap saat MK bisa bersilahturrahmi dengan mereka. Mereka juga berkomitmen akan memenangkan pasangan Usman – Bassam.
“Kami rindu pemerintahan Ustat Muhammad Kasuba (MK), karena setiap saat ustat MK masih menyempatkan waktu untuk dengarkan keluhan kesah kami. Kami ibu-ibu keluarga besar Madura berkomitmen memenangkan Usman-Bassam dengan tulus hati”, tuturnya dengan wajah senyum.
Ibu Halila bilang, apa bila pasangan Usman-Bassam menjadi Bupati dan Wakil mereka memohon bahwa mengakomudir mereka pedagan kecil, masyarakat kurang mampuh, dan mencari solusi untuk pedagang.
“Kalau bapak suda jadi Bupati jangan lupa kami, karena kami ini pedagan kecil, dan banyak masyarakat yang Kurang mampu, pada intinya akomudir permintaan kami, ya paling mencari solusi yang terbaik”, harapnya dengan wajah senyum.
Terpisah Ibu Aan mengatakan bahwa, “kalau ada penertiban pasar itu butuh komunikasi duluan karena, kami lihat beberapa kali melakukan penertiban pasar atau pemindahan itu tiba-tiba jadi, kami binggung, kalau boleh ada komunitas dan kami bisa tertib”, tutupnya Ibu Aan. (Sam09)