KOMUNITAS ABANG BECAK DI SAMOSIR UCAPKAN TERIMAKASIH PADA PEMERINTAH PUSAT 

KOMUNITAS ABANG BECAK DI SAMOSIR UCAPKAN TERIMAKASIH PADA PEMERINTAH PUSAT 

681 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Samosir, Pemerintah pusat saat ini sedang gencar – gencarnya dalam mendukung kemajuan pariwisata kawasan Danau Toba dengan membangun 8 titik lokasi pelabuhan penyeberangan dan juga berbagai jenis kapal penyeberangan menuju Pulau Samosir.

Melalui Direktorat jenderal Perhubungan darat (Hubdat) telah menggelontorkan anggaran hingga Rp 544 Miliar.

Salah satu keseriusan pemerintah pusat dalam mengembangkan pembangunan dipulau samosir terlihat dari pembangunan pelabuhan fery, bertaraf internasional yang berada didesa Ambarita kecamatan Simanindo kabupaten Samosir Sumatera Utara (sumut) .

Dengan dibangunnya pelabuhan ini selain memudahkan para calon pengunjung  yang akan menyeberang kepulau Samosir, juga membawa berkah kepada komunitas abang becak yang ada di pulau samosir khususnya abang becak di ambarita.

Kita sangat mengharapkan sekali labuhan ini cepat selesai”. Ujar lambok Sihaloho selasa 28/january/2020,salah satu pelaku wisata dibidang pengangkutan becak wisata.

Waktu itu daerah ini tidak ramai, sekarang daerah ini menjadi ramai dan dapat menambah penghasilan masyarakat sekitar Ambarita, dimana berbagai bentuk usaha menjadi maju kata Lambok Sihaloho.

Hal ini terlihat dimana wisatawan yang berkunjung ke samosir memerlukan angkutan guna berkunjung ke obyek – obyek wisata di Samosir, dimana ada sebahagian  para wisatawan meninggalkan kendaraan mereka di pelabuhan Ajibata, kabupaten Tobasa, guna menghindarkan antrian demi dapat berwisata ke Samosir.

Dengan dibukanya pelabuhan kapal fery ini juga, akan menambah penghasilan bagi penduduk sekitar, dimana sebelum daerah ini dibangun pemerintah pusat, daerah kami ini nyaris tidak pernah dikunjungi para wisatawan kami sangat berterimakasih kepada pemerintah pusat.

Memang dalam pembangunan pelabuhan Ambarita ini, tidak sedikit masyarakat yang harus direlokasi ketempat lain, tapi pemerintah tidak hanya merelokasi tapi juga memberi ganti rugi pada masyarakat yang tergusur berupa uang dan tanah tempat mereka tinggal setelah pindah dari areal pelabuhan Ambarita.

Kami mendapat ganti rugi berupa uang sebesar Rp 112 juta dari pemerintah serta diberi kavling tanah pengganti tempat kami. Kita punya harapan, agar segera diteruskan pembangunannya supaya cepat clear, dimana dampak dari pembangunan labuhan ini berdampak positif kepada masyarakat kecil, seperti kami ini ujarnya.

Jika dilihat dari segi kepariwisataan hal ini memang sangat mendukung pembangunan pelabuhan fery Ambarita, selain menambah pengangkutan masuk mobil dan bus, juga berdampak pada penghasilan masyarakat sekitar, dimana masyarakat terlihat ada yang menawarkan Rental Mobil dan Angkutan becak wisata.

Dengan adanya bantuan pemerintah pusat yang membangun pariwisata kawasan danau toba, dengan membangun beberapa pelabuhan kapal akan menambah kemajuan dan mendukung perekonomian masyarakat sekitaran kawasan danau toba khususnya Kabupaten Samosir. (jabs)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY