Lagu Lama Sektor Pertanian Saat Pemupukan Padi, Pupuk Menghilang Dari Peredaran

Lagu Lama Sektor Pertanian Saat Pemupukan Padi, Pupuk Menghilang Dari Peredaran

410 views
0
SHARE
H. Miftahudin, di tengah petani padi yang sedang menunggu hasil panen

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Ada sesuatu yang menarik saat melihat Petani memanen padi dengan menggunakan traktor penggiling padi, terlihat praktis dan efisien, padi langsung digiling jd beras dan terkumpul dalam karung-karung yang sudah disiapkan diatas kendaraan (Sabtu, 18 April 2020).

Di pinggir sawah H. Miftahudin petani padi pemilik lahan menjelaskan penggunaan traktor penggiling padi lebih efektif dan efisien juga lebih murah dibanding dengan manual menggunakan buruh panen, dari jumlah hasil dan efektivitas waktu jelas sekali perbedaannya. Traktor ini disewa dengan cara bayar per hektar dengan harga Rp. 3.700.000,-  dengan kelebihan hasil bisa mencapai 2-3 ton padi dibanding dengan cara manual. Untuk musim seperti ini yang disertai hujan hasil yang didapat dari 1 hektar sekitar 9-10 ton beras.

Sementara untuk manual dengan buruh tani sekitar 6-7 ton padi, pasalnya ada padi yang jatuh ke sawah dan tidak dapat dimanfaatkan.

Untuk proses tandur sendiri H. Miftahudin masih mengeluhkan kondisi dimana ketersediaan pupuk dan lainnya masih seperti dulu belum berubah dimana saat pemupukan, bahan-bahan untuk pemupukan seperti NPK dan SP 36 menghilang dari pasaran. Walaupun kita sudah memberikan uang sebelumnya dan berani membeli diatas HET 240.000 per kuintal dimana harga HET hanya 200.000 saja tapi itupun tidak ada. Kalaupun ada di daerah lain tidak bisa membeli karena bukan wilayahnya. Akhirnya membeli pupuk nonsubsidi yang harganya jauh lebih mahal. Katanya mau mendongkrak hasil pertanian tapi tidak ditunjang dengan pengadaan dan ketersediaan pupuk dengan baik.

Hal lain dikeluhkan H. Miftahudin ketika ada permasalahan dengan kondisi tanaman yang, petugas dari dinas pertanian tidak bisa datang ke lokasi untuk meninjau langsung kondisi yang ada sementara dari pihak swasta distributor pupuk memberi pelayanan dengan datang ke lokasi bila ada permasalahan dengan tanaman yang dalam pertumbuhan.

Sementara Sutrisno, Kuwu Desa Junjang melalui telpon whatsapp (Sabtu, 18 April 2020), mengucapkan syukur alhamdulillah saat ini sedang dilakukan panen raya semoga ini menjadi berkah tersendiri bagi petani ditengah maraknya penyebaran virus corona, keberhasilan ini juga merupakan Kerjasama sinergis antara petani dan warga desa Junjang juga beserta aparatnya,

Juga mengucapkan terima kasih pada awak media yang telah bersinergi dan memberikan informasi yang berguna bagi pemerintah desa dan para petaninya juga sehingga panen raya bisa dilakukan dengan baik, jelas Sutrisno menutup pembicaraan. (Hatta)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY