Suara Indonesia News – Kabupaten Tuba. Saya ingat senin (19/8/2019) lalu, sebanyak 40 anggota DPRD Tulangbawang (Tuba) periode th. 2019-2024 resmi dilantik di Gedung DPRD setempat. Diantara acara pelantikan Itu dilakukan pula
Pengambilan sumpah janji anggota DPRD dipandu oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kab.Tuba Aris Pitra Wijaya.
Dari 40 orang tersebut, 23 legislator petahana kembali duduk sebagai anggota DPRD Tuba. Sementara 17 kursi diisi oleh wajah baru. Yaitu: PDIP memperoleh kursi terbanyak yakni 10 kursi. Disusul Gerindra (9), PAN (7), Golkar (6), Demokrat (3), PKB (2), PKS (2) dan NasDem (1).
Adapun dari PAN yaitu : Mursidah, Holil, Ir. Morisman, Ferly Sanjaya, SAP, Rengga Saputra, Haryati dan Muklas Ali Wahyudi.
Dengan dibawah kitab suci, mereka bersumpah akan setia atas amanah yang diberikan Allah SWT, rakyat dan negara.
Kini usia jabatan mereka menjelang 360 hari, pastinya suka duka mengiringi kinerja mereka. Termasuk langkah Mursidah,
selaku Wakil Ketua II/DPRD Kab. Tuba, yang berhasil meraih suara lebih dari 4000 suara di Dapil-1, Kec.Manggala Selatan dan Manggala Utara saat Pileg 2018 lalu.
“Alhamdulillah Saya, keluarga’ Dan teman sejawat di DPRD masih senantiasa dilindungi Allah SWT, kalau pun teman-teman Pers Jakarta mempertanyakan atas masalah dugaan adanya kasus ‘pencemaran nama baik saya, demikianlah adanya, semua sedang dalam proses hukum. Saya tidak mau mengomentari ini, Saya ikhlas, biar kuasa hukum saya yang bekerja dan mengklarifikasi”, demikian beliau saat ditanyakan adanya tuduha dugaan kasus pencemaran nama baiknya yang sedang viral Karena ‘dituduh’ melakukan wanprestasi sebesar Rp.1,4 milyar.
Ditambahkan ‘Ibu Mur’, panggilan akrab kami. Beliau sementara ini bersama teman sejawat di DPRD selalu ikhlas dan lebih fokus bagaimana turut mendukung program Pemerintah pusat tentang pencegahan Covid 19, yang jumlah korbannya semakin meningkat baik skala internasional dan Nasional. Ibu Mur memuji langkah-langkah yang dilakukan Presiden Jokowi, Satgas Covid 19 Pusat dan yang di kabupaten Tulang Bawang. Karena Covid 19 cukup melumpuhkan semua Sektor, khususnya Ekonomi rakyat kecil. “Kami ditunjukan bagaimana ke-ikhlasan bekerja, kami harus mencontoh itu. Maka kami Dan teman sejawat juga mendukung himbauan Presiden Jokowi agar gaji legislatif seluruh Indonesia ‘dialih-fungsikan’ untuk Anggaran Covid 19, Dan kami ikhlaskan Itu sebagai bagian empathy dan benteng Hidup”, katanya.
Ditambahkan lagi, “Jika saja hingga tahun 2019 lalu ada sekitar 10% orang miskin dari jumlah penduduk kab.Tuba yang sekitar 415.000, berarti mereka yang paling menderita terkena efek Covid 19, ditambah lagi dengan masyarakat lain. Semoga ujian Allah SWT ini cepat berlalu apalagi kita mau masuk Ramadhan 1441 H, semoga ibadah nanti kita semua tetap khusyu ya “, pungkas ibu Mur.
“Ibu selalu terlihat riang, ikhlas, dan maksimal dalam bekerja. Kalau pun badai menerpa. Bagaimana bisa,bu ?”, Tanya saya. Dari balik seluler terdengar beliau tertawa kecil,
“Begini, dalam pengabdian saya kepada masyarakat, saya harus mencontoh pribadi – pribadi para Pahlawan Nasional Khususnya Pahlawan Perempuan Indonesia seperti Tjut Nyak Dien, Martha Christina Tiahahu, RA.Kartini, Dewi Sartika, dsb. Yang pantang menyerah dalam perjuangannya. Tidak kalah semangatnya dengan para Pejuang dan Pahlawan pria. Hal lain, orang tua saya mengajarkan bahwa
tingkatan ikhlas ada 3(Tiga). Pertama, beramal karena Allah SWT saja. Beribadah karena menjalankan perintah-Nya dan menegakkan kewajiban menyembah-Nya. Kedua, yaitu beribadah karena mengharapkan akhirat. Ketiga, beribadah karena ingin kemuliaan di dunia dan selamat dari berbagai macam bahaya dunia, Itu saja, sederhana namun Berat, dan saya ikhlas “, kemudian beliau menutup seluler karena ada giat lain. ‘Subhanallah (Rahma/Yuto/PR)