Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Hasil uji sampel hewan ternak yang diduga terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) diai Desa Selok Aceh, Kecamatan Singkil, belum diterima Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, hingga, Selasa (28/6/2022) pagi.
Sampel tersebut telah diambil oleh balai Veteriner Medan, Sumatera Utara, terhadap 24 ekor sapi untuk diuji di laboratorium pada pekan kemarin.
“Belum keluar, nanti kalau sudah dikabarin,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, Kuatno.
Sambil menunggu hasil uji laboratorium keluar, Pemkab Aceh Singkil, perketat pengawasan keluar masuk hewan ternak di perbatasan.
Di pintu perbatasan telah ada pos yang dijaga petugas kesehatan hewan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, bersama TNI dan Polri. Selain itu dalam pengawasan pihak Kejaksaan juga turut ambil bagian.
Hewan ternak yang masuk harus dilengkapi dokumen lengkap, surat keterangan kesehatan dan bukan berasal dari daerah PMK. Selanjutnya sampai Aceh Singkil, terlebih dahulu dilakukan karantina.
Sementara itu, terkait sapi di kawasan Selok Aceh, yang diduga terjangkit PMK kondisinya berangsur membaik. Ditandai dengan mulai pulihnya nafsu makan sapi-sapi tersebut.
Kasus hewan ternak yang diduga terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk pertama kalinya ditemuka di Kabupaten Aceh Singkil, pada pekan kemarin.
Kasus tersebut di temukan di Desa Selok Aceh, Kecamatan Singkil. Temuan kasus PMK masih dugaan berdasarkan gejala yang dialami hewan ternak. (Salomo)