Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Secara ekspondensial corona melesat dalam jumlah orang yang terinfeksi di Jawa Barat. Pemuda Tanggap Bencana (PETA) bertindak cepat dengan Gerakan Pemuda Tangkal Corona dibawah komando DR. Rio F. Wilantara sebagai Koordinator PETA Jawa Barat. Pria yang lebih akrab di sapa dengan Kang Rio, ternyata juga sebagai Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Jawa Barat. Kang Rio membuat Gerakan 3 in 1 Pemuda Tangkal Corona sebagai pengabdian garda lapis ke dua dalam memerangi pandemic covid-19 khususnya di Jawa Barat.
Gerakan 3 in 1 Pemuda Tangkal Corona ini adalah memberikan penyemprotan disinfektan untuk area umum untuk masyarakat luas, fasilitas cuci tangan keliling dan pembagian leaflet sosialiasi himbauan memberantas pandemic corona. Yang menari adalah aplikator penyemprotan menggunakan drone “raksasa” yang berkapasitas 15 liter untuk luasan 3,2 ha per satu kali lepas landas.
Kang Rio berkolaborasi dengan PT. Aero Terra Scan sebuah perusahaan Start-Up Teknologi lokal Jawa Barat yang menyediakan Drone dan Badan Penanggulangan Bencana MPW Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Barat sebagai wujud aktualisasi peran unsur Pentahelix Kebancanaan yang direkomendasikan Ketua Gusus Tugas Covid19 Letjen TNI Doni Monardo yang juga sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Dalam rapat terbatas H-2, Kang Rio menunjuk Rezal Walyan sebagi Ketua Badan Penanggulangan Bencana Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Barat untuk memegang kendali operasi dengan araha spesifik yaitu harus dijalankan dengan cara yang baik dan benar, juga sesuai protokol keamanan & kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Dalam rapat tersebut, tim kerja unsur pentahelix lainnya langsung memobilisasi 5000 liter cairan disinfektan untuk kepentingan Gerakan Pemuda Tanggkal Corona ini. Penyemprotan tahap satu dilakukan untuk tempat-tempat ibadah dan kemudian akan dilakukan untuk terminal, pasar, stadion dan tempat umum lainnya.
Menyinggung masalah protokol, Rezal Walyan mengatakan bahwa Gerakan Pemuda Tangkal Corona ini mungkin adalah yang pertama menjalankan protokol keamanan termasuk mengikutsertakan personel CERT (Community Emergency Response Team) yang bertugas sebagai pemantau kesiapan kerja tim yang diterjunkan dan sekaligus bertanggungjawab jika terjadi keadaan darurat pada saat giat ini dilaksanakan. Seluruh personel dilengkapi APD yang sesuai dengan fungsi dan peran masing masing. Rasa aman penting untuk kami utamakan dalam bekerja, khususnya dalam situasi yang seperti ini. Ujar Rezal saat wawancara di salah satu rumah ibadah di Jl. Klenteng Bandung.
Beliau mengatakan bahwa kami memposisikan sebagai garda kedua yang membantu & mendukung Kepolisan Republik Indonesia yang sebenarnya adalah garda ketiga dalam perang melawan pandemic corona, dan seluruh dokter, perawat dan tenaga medis lainnya adalah the last frontier. Selama ini kita sering memposisikan tenaga medis adalah garda terdepan. Hal ini saya rasa perlu kita rubah bersama, sesungguhnya masyarakatlah yang menjadi garda terdepan menghadapi serangan virus Covid-19. Oleh karenanya, sangatlah penting untuk masyarakat berjuang disiplin dan memutus rantai penyebaran virus di awal, kami bantu dengan sosialiasi dan himbauan, dipertegas oleh kepolisian, dan jika tembus, maka pada tenaga medislah yang menjadi benteng terakhir dalam peperangan melawan covid19 ini.
Saat tim media melakukan liputan di Masjid Agung Bandung Raya, terlihat sangat futuristic penyemprotan ini karna menggunakan teknologi canggih drone. Pilot dari tim Aero Terra Scan mampu mengoperasikan drone berukuran sangat besar ini masuk ke ruang dalam Masjid. Di parkiran depan rumah dinas Walikota Bandung Kendaraan Taktis ZERO CAR dijadikan tempat mencuci tangan. Masyarakat yang masih terlihat berkumpul, dihimbau untuk membubarkan diri kembali ke rumah, namun dengan cara yang unik. Masyarakat diminta berbaris antri dengan memperhatikan jarak masing masing dan crew memberikan contoh bagaimana cara mencuci tangan dengan baik dan benar. Saat di antrian, ada crew yang memberikan pemeriksaan suhu menggunakan thermal gun, dan setelah selesai cuci tangan, masing masing diberikan kertas selebaran yang berisikan infografis terkait hal hal sederhana namun penting untuk diketahui masyarakat.
Kami juga senang dan apresiasi kepada pasukan Satpol PP, Bapak bapak Polisi dan para Petugas DISHUB yang betugas di seputaran area. (SENDI)