Rusaki Hutan Mangrove, Kades di Demo Warga Anggai

Rusaki Hutan Mangrove, Kades di Demo Warga Anggai

995 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Labuha, Sejumlah masyarakat Desa Anggai Kecamatan Oby, kembali melakukan demonstrasi Di kecamatan Jikotamo Kepulauan Oby Kab.Halmahera selatan, demonstrasi tersebut masa aksi mendatangi Kantor dengan tujuan memintah kepada Camat, agar dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di Desa Anggai (5/4/2019).

Demonstrasi tersebut, pasalnya masa aksi menganggap kebijakan Kepala Desa Anggai tidak memikirkan nasib masyarakatnya yang akan diguyur banjir ketika musim hujan mendatang, masa aksi juga merasa di anak tirikan dengan sebuah kebijakan Kepala Desa yang tidak melalui musyawarah dengan masyarakat Desa Setempat, sebelum menggusur Kawasan Hutan mangrof seluas Dua Hektar yang berlokasi dibelakang Desa Anggai Dusun Timur.

Kordinator Aksi (KORLAP) Arman Sambari, dalam bobotan orasinya mengatakan, kahadiran kami ucapnya,  ” tidak ada tendensi politik apapun, tetapi kejadiran kami dalam melakukan demonstrasi ini karena,  Pemerintah Desa (Pemdes) Sendiri tidak bijak dalam mengambil suatu keputusan, pasalnya tidak ada pemberitahuan ataupun Masyarawara langsung oleh Kepala Kades ke Masyarakatnya di Desa setempat.

” Aksi front pemuda peduli mangrove (FPM) kami pada hari ini, tidak  ada unsur kepentingan apapun tetapi aksi kami ” ucapnya,  “karena kepala desa sendiri tidak bijak dalam mengambil satu permasalahan sehingga jauh dari sebelunya sudah ada demonstrasi dari masyarakat Desa Anggai, karena masyarakat mereka sudah sendiri sudah merasakan sengsara ketika adanya hujan yang mengakibatkan air dari sungai tersebut meluap (Banjir) dan membanjiri Desa Anggai Dusun Timur itu sendiri, tetapi sejauh itu demonstrasi tersebut yang sudah berjalan selama 4 hari di Desa Anggai tepatnya di area tempat penggusuran itu, “belum ada respon baik oleh Pemerintah Desa (PEMDES), “Tegasnya.

Arman juga menambahkan, kamarudin Tukang selaku kepala desa tidak pro terhadap kemaslahatan masyarakat di Desa yang dibawah kepemimpinannya sendiri, bahkan jauh sebelumnya, Kamarudin Tukang sebelum dilantik menjadi Kepala Desa, awalnya kamarudin menjabat sebagai Bendahara Desa dibawah kepemimpinannya Salamat Gorap selaku Karateker Desa anggai pada saat itu.

Kamarudin, yang menjabat sebagai Bendahara Desa pada saat itu, dalam waktu bersamaan sudah ada Mahasiswa Dari Universitas Gaja Mada (UGM) sudah melakukan penanaman dilokasih yang saat ini digusur, hal ini ucap Arman, kepada wartawan Global Malut kenapa harus digusur pada saat itu sudah ada penanam oleh sejumlah mahasiswa pada saat Kamarudin sendiri terlibat dalam struktur Pemerintah Desa (PEMDES). Arman himbauan tersebut sudah tidak berlaku dalam artian kades tersebut malah melakukan penggusuran dengan alasan membuat Normalisasi lingkungan, tempat meluapnya air ketika Banjir, untuk itu kami punya beberapa tuntutan terkait permasalahan ini yakni, memintah Kamarudin Selaku kepala Desa agar dapat bertanggung jawab sesuai aturan dan prosedur, dan juga merealisasikan kembali dalam artian memperbaiki lahan yang digusur agar tidak ada timbul konflik di desa tersebut dan juga dapat netral seluku pemimipin “Ucapnya.

Sementara itu, Dewi selaku Guru di SMA 22 Halsel juga masa aksi dalam demonstrasi tersebut mengatakan, demonstrasi tersebut karena selaku masyarakat ibu-ibu rumah tangga Di desa Anggai Dusun Timur, sudah merasakan dampaknya ketika Banjir, dan demonstrasi tersebut masyarakat hadir untuk memberhentikan pekerjaan penggusuran yang berlangsung 4 hari kemarin.

” Kemarin Kamarudin, selaku kepala desa anggai, ucap Dewi “ketika masyarakat mencegah agar pekerjaan penggusuran itu dapat diberhentikan, adapun sebagain masyarakat ribut, tetapi tidak ada tanggapan dari kades anggai, selain itu  dibelakang SMA sudah digusur semua, hal ini ditakuti warga ketika banjir bukan hanya saja terdampak pada pemukiman di desa tersebut tetapi dampaknya juga ke Sekolah yang dimana menjadi tempat belajar anak anak yakni SMA Negeri 22 Halsel. “paparnya.

Lanjut, ” jadi kehadiran kami disini malakukan demonstrasi di depan kantor camat ini, bertujuan meminta bapak camat agar bisa meninjau langsung lokasi yang sudah digusur, sehingga demonstrasi ini terbukti bahwa kami yang tergabung dalam Fron Pemuda Peduli Mangrof (FPPM) dalam melakukan demonstrasi ini terbukti di mata bapak camat dan juga masyarakat lain, ” cetusnya.(Bur)

 

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY