SEMINAR NASIONAL PERKUMPULAN GERAKAN KEBANGSAAN

SEMINAR NASIONAL PERKUMPULAN GERAKAN KEBANGSAAN

524 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Jakarta, Profesor John Keane, dari Universitas Westminster,UK dibuku ‘The Life and death of democracy’ mengatakan bahwa Demokrasi yang dijalankan disuatu negara belum tentu cocok dinegara lain. Esensi demokrasi bukan terletak pada prosedurnya, melainkan pemerintahan yang rendah hati bukan obyek tindasan tirani militeristik atau tirani modal. Kedaulatan rakyat dijunjung dengan mengedepankan permusyawaratan , kesediaan mendengar dan menerima argumen bermutu. “Dan presiden Jokowi telah melakukan itu dikabinet Nawacita 1 dan Nawacita jilid-II th.2019-2024  termasuk salah satunya dengan menunjuk Prabowo dalam kabinet sebagai Menhan RI. Bagi sebagian orang hal ini dianggap tidak beretika, karena Prabowo adalah rival saat Pilpres lalu. Bagi saya dan teman teman PGK – Perkumpulan Gerakan Kebangsaan, Presiden  Jokowi kembali menunjukan kebesaran hafi dan kedewasaan leadershipnya dalam menyusun parlemen/kabinet yang  berlandaskan harmonisasi dan gotong royong. Meminimalkan konflik apapun demi Indonesua Maju”, demikian Bursah Zarnubi,SE – Ketum DPP PGK  dan Ketua panitia  seminar nasional dengan tema, “Menggelorakan Sumpah Pemuda Dalam Pembangunan Berkelanjutan”, Hotel Green Allia,Cikini, Jakarta, pagi ini (30/10-19)

Abang Bursah, yang saya kenal selama ini adalah Alumnus Universitas Jayabaya Fakultas Ekonomi, Jakarta th.1983. Dia juga mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bintang Reformasi. Dan Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini di Pilpres 2009 lalu  Abang Bursah dicalonkan  sebagai calon presiden  oleh konstituen dan  Partai Bintang Reformasi (PBR) dengam target 8% suara. Namun rencana tersebut gagal, karena yang menjadi Presiden adalah   Susilo Bambang Yudhoyono dari Partai Demokrat.

Abang Bursah, yang dikenal sebagai aktifis nasionalis  mengatakan juga jika bangsa dan negara aman tentram dan nyaman khususnya di Nawacita jilid-II ini, maka gerakan ekonomi dan investasi pun semakin baik sehingga akan tercipta lapangan kerja yang maksimal , kualitas SDM yang mumpuni termasuk dibidang vokasional agar bisa bersaing dengan TKA-Tenaga Kerja Asing bahkan mampu menembus pasar internasional.

Abang Bursah ini bukan ‘ujug-ujug sebagai Jokowi Lover, karena sejak Pilpres 2014 beliau sudah membentuk Organ Relawan Jokowi (Reliji), dan saat peluncuran naskah buku “Jokowi Istiqomah Membangun Negeri” (8/2018) di Jakarta lalu. Beliau  memaparkan bahwa  salah satu kebijakan tepat dan serius presiden Jokowi adalah dalam pembangunan infrastruktur, karena selama ini presiden sebelumnya melalaikan hal ini. Kalaupun ada itu hanya Jawa Centris. Sedangkan bangsa dan negara besar ini memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan penduduk lebih dari 260 juta.

.”Prabowo masuk Kabinet, sudah terkakulasi matang oleh Jokowi. Kita tunggu bagaimana endingnya”  kata Abang Bursah (Rahma)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY