SMUR: Walikota lhokseumawe Harus Evaluasi Dinas Disperidagkop

SMUR: Walikota lhokseumawe Harus Evaluasi Dinas Disperidagkop

440 views
0
SHARE
Rizqi rahmatullah ketua SMUR

Suara Indonesia News – Lhokseumawe, ketua solidaritas mahasiswa untuk rakyat (SMUR) Lhokseumawe, Rizqi rahmatullah mengecam penggusuran terhadap pedagang kaki lima (PKL) di pajak inpres lhokseumawe yang dilakukan Oleh satpol PP terindikasi dengan bantuan OKNUM PREMANISME . (1/09/2019).

Menurut pengakuan Rizqi rahmatullah penggusuran tersebut diduga dilakukan dengan cara yang tidak berperikemanusiaan dan juga tanpa adanya sosialisasi (surat edaran dan surat pemberitahuan) terlebih dahulu.

“Setelah kami ke lapangan untuk menginvestigasi ,ternyata ada ter indikasi pihak preman yang melakukan pungli terhadap pedagang, kisaran uang yang di minta pun beragam. Lebih parah lagi ada yang di mintai uang 50 ribu dengan dalih suara mesin pedagang yang menganggu”. Ucapnya kepada wartawan.

Saat diwawancarai lebih lanjut, rizki mengaku mendapat laporan langsung dari pedagang kaki lima (PKL) yang mengatakan “alasannya meresahkan, seharusnya harus ada sosialisasi untuk PKL sebelum dilakukannya penggusuran, saat saya tanyakan ke salah seorang pedagang mereka merasa sangat tertindas bahkan mereka pernah dimintai uang 50 ribu dengan dalih untuk menutup suara mesin mereka yang terlalu besar” tandasnya.

Rizki melanjutkan “ penggusuran di lakukan dengan tidak adanya pemberitahuan terlebih dahulu dan dilakukan secara tiba-tiba, jika memang tidak boleh seharusnya mereka sosialisasi dengan pedagang jangan seperti ini,  itu adalah tempat mereka mencari rezeki, sebagai pedagang kecil itu,kami berharap ada perhatian khusus untuk mereka dari pihak pemerintah supaya mereka nyaman tanpa adanya tekanan ditempat merekamencari rezeki ” .

“Kami menegaskan Walikota Lhoksemawe harus bertanggung jawab dan mengevaluasi  kinerja dinas perdagangan dan koperasi untuk segera Menertibkan premanisme yang ada di pasar tsb,  semua Pedagang  sepakat apabila masih ada unsur premanisme, pungli, pengrusakan fasilitas  secara ilegal dan intimidasi tidak akan memberikan lagi uang retribusi ungkap salah satu pedagang dengan nada lirih. Dan kami Solidaritas mahasiswa untuk rakyat  (SMUR) akan terus mengawal dan mendampingi pedagang pajak inpres lhokseumawe.” Tutupnya. (Manzahari)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY