0
Teks: Ir. Lamhot Sinaga Anggota DPR RI Komisi VI dari Fraksi Partai Golkar. Foto: istimewa.

Suara Indonesia News – Jakarta, Pernyataan berturut-turut Wakil Menteri (Wamen) BUMN dan Menteri BUMN tentang Telkom Indonesia menarik disimak. Hal ini disampaikan Ir. Lamhot Sinaga Anggota DPR RI Komisi VI dari Fraksi Partai Golkar melalui rilis tertulisnya, Kamis (13/02/2020).

“Kalimat ini disampaikan Wamen dan Menteri BUMN, seolah ingin memberikan sinyal bahwa akan ada perombakan besar-besaran di tubuh Telkom. Baik secara organisasi maupun bentuk korporasi Telkom Indonesia,” terang Lamhot Sinaga.

Menurutnya, Wamen BUMN mengatakan Telkom lamban berinovasi mengikuti zaman. Sementara kata dia, Menteri BUMN mengatakan, bahwa Telkomsel sebaiknya yang menjadi BUMN. Karena menyumbang reveneu 70% deviden kepada Negara, lebih besar dari Telkom Indonesia sebagai perusahaan induk.

“Ide dan gagasan Menteri BUMN ini perlu disikapi secara hati-hati, karena regulasi belum tentu memungkinkan untuk merealisasikan hal tersebut. Dan perlu dipahami juga, besarnya Telkomsel tidak lepas dari pemanfaatan infrastruktur jaringan yang dibangun oleh Telkom,” ungkap Lamhot Sinaga.

Politisi asal Sumatera Utara ini juga melihat pembenahan terpadu dan terintegrasi harus dilakukan terhadap Telkom Indonesia. Agar bisa menjadi korporasi yang handal dan berdaya saing global.

“Telkom Indonesia perlu mempercepat pembangunan platform yang mendukung Inovasi Nasional. Saya ingin menyampaikan bahwa DPR mendukung BUMN menjadi tulang punggung inovasi Nasional,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, Indonesia membutuhkan platform digital beserta infrastrukturnya yang pada akhirnya akan mendukung penguatan ekonomi nasional. Sebab katanya, semakin banyak tumbuhnya bisnis digital dan bisnis yang berbasis digital di masyarakat.

“Saya ingin mencontohkan pengelolaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia yang masih minim sentuhan digital. Jika seandainya ada platform yang mengelola penjualan, kebutuhan barang dan distribusinya, maka bisa bersinergi dengan BUMN atau swasta. Sehingga dapat memangkas pemicu biaya (cost driver), karena terhubungnya pemasok, distribusi (logistik) dan UMKM,” urainya panjang lebar.

Kurangi Ketergantungan Digital Dari Luar Negeri

Menurut Ir. Lamhot Sinaga, kita harus mengurangi ketergantungan dengan patform digital dari luar Indonesia. BUMN harus mengambil peran sebagai pusat inovasi nasional.

“Disinilah dibutuhkan platform digital yang cerdas, murah, mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat dan tentu saja berkelanjutan,” ucap putra terbaik orang batak ini yang berusaha menjadi wakil rakyat yang bisa menyampaikan aspirasi rakyat dan mendukung tumbuh kembangnya pengusaha lokal maju.

Selain itu katanya, BUMN perlu memberikan insentif penggunaan infrastruktur telekomunikasi untuk kebutuhan inovasi digital. Ia juga berharap BUMN akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan gairah masyarakat dalam meningkatkan kemampuan memanfaatkan inovasi digital, agar para start up atau bisnis digital rintisan di Indonesia berkembang, tidak seperti saat ini yang mati sebelum berkembang.

“Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, siapakah BUMN yang menjadi leader dalam pengembangan platform inovasi nasional Saya melihat bahwa Telkom sebagai BUMN terbaik dalam bisnis Informasi dan teknologi di Indonesia yang tepat sebagai orkestrator untuk pengembangan inovasi nasional. Disitu letaknya sehingga Telkom Indonesia tidak relevan untuk ditiadakan, tetapi harus didorong terus untuk maju sesuai core bisnisnya,” jelas Lamhot Sinaga.

Terakhir Lamhot Sinaga berharap kementerian BUMN tidak hanya menuntut tumbuhnya keuntungan dari Telkom. Akan tetapi katanya juga harus menilai dampak pengembangan digital yang dilakukan oleh Telkom yang berdampak hadirnya benefit-benefit yang dirasakan langsung oleh para pelaku usaha.

Penulis: Rilis Arnold Sinaga.

Editor: Syafrudin Budiman SIP.

0
Foto TKI ilegal yang berhasil diamankan di pos Satpolair Polres Tanjungbalai.

Suara Indonesia News – Tanjungbalai, Sebanyak 44 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tanpa dokumen, diamankan Tim Gabungan Sat Polair bersama Satres Natkoba Polres Tanjungbalai hari ini Kamis tanggal 13/02/2020 sekira jam 11.15 WIB.

Kapolres Tanjungbalai AKBP Putu Yudha Prawira melalui Kasubbag Humas Polres Tanjungbalai Iptu Ahmad Dahlan Panjaitan mengatakan “Kapal patroli kp II 1023 dan KP II 1014 Sat Polair bersama dengan Personil Sat Narkoba melaksanakan tugas Patroli di Sungai Asahan. Di posisi N 2° 59’28.0104, E 99 ° 49’55.65″. Melihat dan menemukan satu unit Kapal penumpang tanpa nama/tanpa merk, bermesin mitsubishi 4 Cylinder. Yang di Nahkodai oleh Didut (45) Warga Jalan Siak, Gang Pokat, Pematang Siantar Utara, bersama 4 orang Anak Buah Kapal (ABK),” Dikatakan Humas Kamis sore.

“Kapal motor tanpa nama tersebut diboyong ke dermaga Sat Polair Tanjungbalai, setelah kapal tersebut disandarkan, kapal tersebut diamankan bersama ABK dan penumpangnya. Lalu dilakukan pemeriksaan terhadap Nakhoda beserta 4 orang ABK,” Bebernya.

Tambah Iptu AD Panjaitan, “Sebanyak 44 orang penumpang yang terdiri dari 33 orang laki-laki dan 11 orang perempuan, setelah dilakukan pemeriksaan Dokumen bahwa 44 tersebut kerena tanpa dilengkapi dokumen yang sah,”.

“Setelah dilakukan pemeriksaan kapal dan muatan kapal serta penumpangnya, Perugas tidak  menemukan membawa barang-barang illegal, dan sejenisnya. 44 orang TKI yang menumpang kapal boat tersebut datang dari luar Negeri (Malaysia),” Pungkas Iptu Ahmad Dahlan Panjaitan. (Taufik Hidayat)

0
Foto tersangka Kasim Siswanto beserta barangbukti yang diamankan Satreskrim Polres Tanjungbalai.

Suara Indonesia News – Tanjungbalai, Terbilang nekat juga Kasim Siswanto (38), warga Dsn I Desa Sei Sentosa, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhan batu ini, berani buka judi tebak angka yang di undi dengan tebak angka 3-8/ Dadu dengan menggunakan uang sebagai taruhan.

Alhasil Opsnal Sat Reskrim Polres Tanjungbalai meringkusnya pada hari rabu tanggal 12 Februari 2020, pukul 21.00 Wib, di Jalan Pantai Amor Kelurahan Indra Sakti Kecamatan Tanjung Balai Selatan (TBS) Kota Tanjungbalai, Tepatnya dikawasan wisata pantai amor.

Kapolres Tanjungbalai AKBP Putu Yudha Prawira melalui Kasubbag Humas Polres Tanjungbalai Iptu Ahmad Dahlan Panjaitan mengatakan bahwa anggotanya menerima laporan dari BP dan DK (masih pelajar), “lalu Bripka Robert N. Sitio membuat surat penangkapan atau Laporan Polisi nomor : LP / 33 / II / 2020 / SU / RES. T. Balai, tanggal 12 Februari 2020 an. Pelapor Bripka Robert N. Sitio,” Kata Humas Kamis 13/02/2020

“Adanya informasi tersebut Kanit Pidana Umum (Pidum) Satreskrim dan anggota Opsnal Sat Reskrim Polres Tanjungbalai melakukan penyelidikan dan langsung mendatangi TKP, Pada saat di TKP, pelapor dan Tim langsung mengamankan laki-laki / bandar judi tersebut berikut dengan barang buktinya. Sementara masyarakat yang berada disekeliling pelaku baik sebagai penonton dan warga yang memasang taruhan berlarian meninggalkan TKP,” Tambah Iptu Ahmad Dahlan Panjaitan.

“Hasil pemeriksaan terhadap Kasim Siswanto, iya mengakui benar telah melakukan perjudian yang di undi dengan tebakan angka dengan modal awal tersangk Rp 300.000, dan dari beberapa kali putaran tebakan angka tersebut menang Rp. 120.000,  sehingga total uang yang diamankan / disita menjadi Rp. 420.000,” Beber Kasubbag Humas.

“Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan tersangka Kasim Siswanto berikut barang bukti yang diamankan serta penjelasan saksi yang melihat kejadian di TKP, tersangka dan barang bukti di bawa ke Sat Reskrim polres Tanjungbalai guna proses penyidikan lebih lanjut,” Lukas Iptu AD Panjaitan.

Berikut barang bukti yang berhasil disita petugas dari tersangka, satu buah papan angka tebakan bertuliskan angka 3.8, satu buah alat putar berwarna hitam, satu papan tempat alat putar, uang tunai sejumlah Rp. 420.000,- ( Empat Ratus dua puluh ribu rupiah) dengan rincian: (2 lembar uang pecahan Rp. 100.000,-, 1 lembar uang pecahan Rp.50.000,-,  4 lembar uang pecahan Rp. 20.000,-, 6 lembar uang pecahan Rp. 10.000,-,  lembar uang pecahan Rp. 5.000,),  Tas coklat merk NOM, Lilin putih sebanyak 9 potong yang digunakan penerangan. (Taufik Hidayat)

 

0

Suara Indonesia News – Natuna Kepri,  Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis, beserta rombongan kunjungi Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dalam rangka misi kemanusiaan, Kamis, (13/2/2020).

Dalam rombongan tampak hadir, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Margono, Pangdam I BB Mayjen TNI MS Fadillah, Anggota DPR RI Komisi IX dan Dansatwil pendamping Panglima TNI.

Selain itu sejumlah petinggi pejabat daerah tampak hadir mendampingi Kunker Panglima TNI dan Kapolri tersebut yakni Kapolda Kepri, Danrem 033/WP, Wakil Bupati Natuna, Sekda Natuna, FKPD Natuna, dan beberapa PJU Kodam I/BB serta PJU Polda Kepri.

Lebih lanjut Panglima TNI dan Kapolri melaksanakan apel gelar pasukan dan menerima paparan kondisi WNI saat masa observasi dan situasi wilayah Natuna oleh Pangkogabwilhan I Laksamana Yudo Margono di ruangan VIP Lanud Raden Sadjad (RSa) Ranai.

Kemudian Panglima TNI, Kapolri, dan rombongan meninjau langsung Ring I Hanggar Barat lokasi WNI dari Wuhan China yang sedang menjalani observasi di Natuna.

Usai meninjau observasi WNI Wuhan China, Panglima TNI dan Kapolri beserta rombongan bergerak menuju Kampung Pering untuk meninjau Baksos pelayanan dan pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Koarmada I Natuna, sekaligus penyerahan sembako secara simbolis kepada masyarakat Kampung Pering, Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur.

Kemudian Panglima TNI, Kapolri, dan rombongan bergegas menuju Kampung Penagi untuk langsung bertatap muka dengan masyarakat Kampung Penagi sekaligus membagikan sembako secara simbolis kepada masyarakat.

Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, kehadirannya di Natuna untuk memberikan motivasi kepada prajurit TNI yang sudah dua minggu bertugas di Natuna dalam misi kemanusiaan.

Selain itu dirinya juga ingin menyapa langsung masyarakat kampung Penagi yang berada disekitar lokasi observasi WNI dari Wuhan China, karena mereka juga ikut mendukung dan menyambut baik kehadiran WNI dari Wuhan China.

Dia berharap dengan kehadiran Panglima TNI dan Kapolri, dapat membuat masyarakat Natuna semakin kondusif dari kekhawatiran yang membuat masyarakat selama ini resah dengan dampak wabah virus corona dari Wuhan China.

“Memang diakui ada keluhan kesehatan dari masyarakat tapi semua dapat diatasi dengan baik,” ucapnya usai menyerahkan bantuan ratusan paket sembako kepada masyarakat Penagi secara simbolis. (TIM SI)

0

Suara Indonesia News – Banda Aceh, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (BEM Unsyiah) periode 2020-2021, resmi dilantik pada hari selasa 11 Februari 2020 lalu, di Aula Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unsyiah.

Dalam wawancara ekslusif bersama BEM Unsyiah 2020 yang diwakili Muhammad Dzaky Naufal selaku Wakil Ketua Umum atau juga disebut sebagai Wakil Presiden Mahasiswa, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan upaya-upaya terbaik dan positif untuk membangun semangat perjuangan bersama mahasiswa internal maupun eksternal kampus, Kamis (13/02/2020).

Beliau juga menyampaikan permohonan maaf karena Presiden Mahasiswa (Presma) BEM Unsyiah berhalangan berhadir saat diwawancarai, dikarenakan sedang berhalangan. Selanjutnya, beliau menyampaikan bahwa pihaknya bersifat terbuka dengan siapa saja khususnya mahasiswa Unsyiah dan juga mahasiswa luar Unsyiah.

“Kami berharap untuk dapat melanjutkan dalam mengoptimalkan BEM Unsyiah berdasarkan visi misi yang sudah kami bentuk dan kita terbuka kepada siapa saja, khususnya mahasiswa Unsyiah maupun universitas lain sekalipun”, ujarnya.

Lanjut Naufal, BEM Unsyiah kedepan akan menghadapi banyak hal. Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh elemen dan stakeholder untuk ikut mengawal sistem yang ada di Unsyiah.

Terakhir, beliau berharap BEM Unsyiah nantinya bersama seluruh stakeholder, bisa terus ikut berkontribusi dalam hal-hal positif demi kemajuan Aceh.

“Permasalahan di Aceh banyak, seperti kemiskinan, sumber daya manusia dan hal itu menjadi tanggung jawab kita bersama”, tutupnya. (Sulthan Alfaraby)

0

Suara Indonesia News – Aceh Tenggara, Dari hasil laporan masyarakat desa Tenembak Juhar kepada Lembaga Badan Penelitian Aset Negara (BPAN), Aliansi Indonesia DPC kabupaten Aceh tenggara beberapa waktu yang lalu.

Untuk menindak lanjuti laporan dari masyarakat tersebut, maka dari itu ketua lembaga BPAN Aliansi Indonesia melakukan investigasi kelapangan  kegiatan pekerjaan pisik dari tahun 2017 s/d 2019 dari hasil investigasi ketua lembaga BPAN Aliansi Indonesia dilapangan di temukan pekerjaan pisik tahun 2019 yang di duga  timpang tindih dan tidak ada manfaatnya bagi masyarakat, di duga hanya untuk meraup keuntungan semata.

Supardi ketua BPAN aliansi Indonesia, mengatakan kepada awak media ini, Rabu 12/02/20 telah resmi melaporkan dugaan melakukan, penyimpangan,  penyalahan hak dan wewenang , tentang pengelolaan dana desa dari tahun 2017 s/d 2019 ke Kajari Aceh tenggara, hari Senin 10/02/20. Nomor: 51.LP/DPC/LAI-BPAN/AGARA/2020.

Supardi juga meminta kepada pihak penegak hukum khususnya Kajari agar serius menangani kasus lapdu yang sudah di laporkan ke Kejaksaan negeri Aceh tenggara, laporan dari lembaga maupun laporan dari masyarakat, tegasnya. (ysf)

0

Suara Indonesia News – Konawe, Dewan Pengurus Pusat Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sulawesi Tenggara, selenggarakan acara Musyawarah Adat Pusat (Musdatpus) ke- IV Tahun 2020, yang berlangsung di Laikaaha Lakidende, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe – Sulawesi Tenggara, Kamis (13/2/2020).

Acara Musyawarah Adat Pusat ke- IV Tahun 2020 ini, dimulai dengan pemukulan gong oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sulawesi Tenggara Mashyur Masie Abunawas, didampingi Wakil Gubernur Sultra H. Lukman Abunawas, dan Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara.

Kegiatan Musdatpus itu mengangkat tema, “Inae Konasara Ie Pinesara, Inae Liasara Ie to Pinekasara” (Siapa yang menghargai adat dia akan dihormati, Siapa yang melanggar adat ia akan diberi sanksi). “Medulu, Mepokoaso, Mokora, Owose ronga Nunulai” Artinya (Bersama, Bersatu, Kuat, Besar dan Tidak Terputus)

Turut hadir dalam kegiatan Musdatpus, Kajari Konawe, Dandim Kendari, Bupati Konut, Bupati Koltim, Ketua DPRD Konsel, para Kepala OPD, dan para Ketua Adat se-Sultra.

Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara, S.T., M.M, dalam sambutanya memaknai kedua tema diatas sebagai wadah untuk bersatu padu sesama pemangku adat. baik Adat Tolaki, Adat Jawa, Adat Bugis, Adat Bali, dan adat lainnya yang ada di Sultra ini.

“Keno onggo peeka ino wonuando i-wuta Konawe, harus ato mepokoaso. Dungguito tembono ingoni ato mepokoaso. Keno onggo lulondo rongga tutaanga ma leundo ato mepokoaso,”.

“Kalau ingin naik ini daerah, harus kita bersatu. Sudah saatnya sekarang kita bersatu. Kalau ingin muncul kepermukaan, maka kita semua harus bersatu,” ucap Gusli Topan Sabara, dihadapan para pemangku adat se Sulawesi Tenggara.

Ajakan ini disampaikan Wakil Bupati Konawe di hadapan Ketua DPP LAT Sultra, Mashyur Masie Abunawas (MMA), Wakil Gubernur Sultra H. Lukman Abunawas, serta para ketua adat Mokole lainya.

Gusli mengatakan dari 18 para doktor cendekiawan, harus kita pahami bahwa kunci dari adat istiadat adalah ukhuwah. “Teembe ato taonggo mbesisala lau-lau, karena persaudaraando laito mondarambu opu,” yang artinya “Bagaimana kita mau tidak berselisih paham, karena hubungan persaudaraan diantara kita mulai terkikis,” ucapnya lagi.

Gusli menceritakan sejarah perjalanan adat Tolaki jika ditinjau dari segi ilmiah bahwa di Konawe terbagi empat massa, yakni Dinasti Wekoila pada tahun 900 an sampai tahun 1500 an, atau disebut dengan Monarki Absolut. Kemudian pada tahun 1500 an sampai tahun 1905 Dinasti Tebawo atau disebut dengan Monarki Demokratis. Selanjutnya tahun 1917 hingga tahun 1958 Monarki Peralihan, atau disebut dengan Monarki Sao-Sao. Yang terakhir tahun 1958 hingga saat ini disebut dengan Demokrasi Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Jadi Konawe itu, dari masa kemasa dari tahun 19500 an, sudah mulai mengenal sistem demokrasi. Akan tetapi, masih dalam bingkai Monarki Demokratis. Kenapa demikian? Pada tahun 1950 an raja yang paling termasyur di tanah Konawe yaitu Sanggia Inato, sudah meletakkan dasar dan sistem pemerintahan yang disebut dengan Siwole Mbatohu dan Pitu Dula Batu,” bebernya.

Siwole Mbatohu dan Pitu Dula Batu, lanjut dia, dalam sistem pemerintahannya “sistem monarki demokratis” yaitu pemberian otonomi seluas-luasnya kepada empat wilayah besar yakni wilayah disebelah Timur, Barat, Selatan dan Utara.

“Tambo losoano oleo sebelah timur dipimpin oleh Sapati Ranomeeto. Tambo tepiliano oleo dipimpin oleh Sabandara Latoma. Kemudian Barata I Moeri dipimpin oleh Inowa. Barata I Hana dipimpin oleh Pongawa I Una,”

“Gerbang timur di Ranomeeto, gerbang barat di Tongauna, Barata I hana di Anggaberi dan Barata I moeri di Asaki Lambuya, masing-masing dipimpin seorang Raja bawahan,” jelasnya.

Dari cerita perjalanan sejarah adat tolaki, mantan Ketua DPRD Konawe itu berharap, kegaitan musyawarah adat ini adalah momentum untuk membangkitkan budaya adat Tolaki umumnya di Sultra, dan khususnya di Konawe.

“Saya berkali-kaki ingatkan, bahwa seorang budayawan besar dari Timur Tengah mengatakan, orang yang tidak mengenal sejarahnya dan masalalunya, maka dia tidak akan mengenal masa sekarang. Dan orang yang tidak mengenal masa sekarang, pasti dia tidak akan mampu membangun masa depan,” tuturnya.

Sementara itu Gubernur Sultra H. Lukman Abunawas mengatakan, Adat Tolaki yang dikenal dengan semboyan “Inae Konasara Ie Pinesara, Inae Liasara Ie to Pinekasara” (Siapa yang menghargai adat dia akan dihormati, Siapa yang melanggar adat ia akan diberi sanksi), maka tidak mengenal baik dia seorang pemimpin ataupun pejabat, harus patuh dan taat pada adat.

Ia menjelaskan, dalam adat Tolaki dikenal ada 3 gulungan rotan pada Kalosara. Gulungan pertama disebut dengan Agama. Gulungan kedua disebut dengan Pemerintah, dan gulungan ketiga disebut dengan adat.

Sehingga, lanjut dia, gulungan ketiganya itu saling berkaitan satu sama lain yang tak bisa terpisahkan antara agama, pemerintah, dan adat.

“Kalosara merupakan simbol persatuan dari suku Tolaki di Sultra. Simbol kebesaran yang wajib dijunjung tinggi oleh masyarakat Sultra pada umumnya. Sebab mau tidak mau, Sultra merupakan nenek moyang dari pemangku adat Tolaki dibesarkan oleh para pendahulu kita yaitu raja Lakidende di Kabupaten Konawe ini, yang merupakan pejuang yang telah gugur melawan penjajahan Belanda,” ungkapnya. (Red.SI)

 

 

0

Suara Indonesia News – Baturaja OKU, Bupati OKU Drs. H. Kuryana Azis Menghadiri Acara Penandatangan Nota Perjanjian Hibah Daerah  (NPHD) Pengamanan Pemilukada Kabupaten OKU Tahun 2020, bertempat di Ruang Induk Rumah Dinas Bupati OKU, (Kamis, 13/02/2020).

Kapolres OKU, AKBP Tito Travolta Hutauruk, S.IK, M.H,. Menyampaikan Penyelenggarakan NPHD antara Pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan Polres OKU mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tak terhingga kepada Bupati OKU, ini adalah sebagai modal awal dalam tahapan yang kami lakukan dalam rangka pengamanan penyelenggaraan Pemilukada di Kabupaten OKU.

Polres OKU sudah siap melaksanakan pemgamanan kegiatan Pemilukada termasuk Pilkades pun kami sudah siap.

Agenda politik yang sudah dilaksanakan akan dijadikan referensi dalam mengambil tindakan kedepan. Kita berharap agar pelaksanaan tahapan Pilkada dapat berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Kita bangun terus komunikasi antar lembaga agar pelaksanaan Pilkada serentak dapat berjalan dengan aman dan kondusif. Nota Perjanjian Hibah Daerah  (NPHD)  yang diserahkan oleh Pemkab OKU akan dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.

Bupati OKU Drs. H. Kuryana Azis mengatakan penandatangan hibah tersebut merupakan wujud  dalam mensukseskan Pilkada Kabupaten OKU yang diselenggarakan pada tahun 2020. Untuk itu, ia berharap pesta demokrasi di Kabupaten OKU dapat berjalan dengan baik, aman dan damai.

Mudah-mudahan dengan bantuan yang telah dianggarkan melalui APBD Kab OKU Tahun 2020 ini, agenda demokrasi mulai dari tahap awal sampai selesai bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Kuryana berharap dengan pemberian dana ini dapat memperlancar tugas kepolisian dalam mengamankan pilkada. Dengan begitu tercipta suasana yang aman, kondusif dan dapat terpilih pemimpin sesuai pilihan masyarakat.

Hadir pada acara ini, Kapolres OKU, Ketua Bawaslu OKU, Ketua KPU OKU, OPD, Kabag Dan Undangan Lainnya. (Oky)