0

Penulis : HAMMA., S. Sy /Konsultan Hukum/ Pengacara/ Advokat.

Suara Indonesia News, Permasalahan ini sangat penting diketahui oleh para penyelenggara negara/ASN karena sering kali ada dugaan-dugaan pejabat/ASN yang terlibat dengan Gratifikasi tersebut dan dugaan indikasi seperti ini tidak boleh dianggap biasa-biasa saja karena sudah jelas ranah/ upaya hukumnya.

Pasal 12B ayat (1) UU. No. 31/1999 jo UU No. 20 /2001, berbunyi : Setiap Gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.

Sebaliknya, pada pasal 12C ayat (1) UU No. 31/1999 jo UU No. 20/2001, berbunyi : Ketentuan sebagaimana dimaksud didalam pasal 12B ayat (1) tidak berlaku jika, penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada KPK.

Uraian Tentang Denda didalam pasal 12  UU No.20/2001

– Denda dengan pidana penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 4 Tahun dan paling lama 20 Tahun, Dan pidana Denda paling  sedikit Rp. 200 juta dan paling banyak Rp. 1 Milyar.

– Pegawai negeri atau penyelenggra negara yang menerima hadiah atau janji, padahal diketahui atau patut diduga hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya.

– Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima bayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri.

Adapun Sanksi Pidananya:

– Pasal 12B ayat (2) UU. No. 31/1999  jo UU No. 20/2001.

Pudana penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 Tahun Dan pidana Denda paling sedikit Rp.200 Juta Dan paling banyak Rp. 1 Milyar.

 

0

Suara Indonesia News – Seram Bagian Barat, Dalam rangka meriahkan serta rayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Seram Bagian Barat ke – 16, Pemerintah Daerah  menggelar pameran pembangunan yang bertempat di gedung Hatutelu desa Piru kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku.

Pameran pembangunan dibuka oleh Bupati SBB  Drs Moh Yasin Payapo,yang diikuti oleh 25 stand pameran  dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Seram Bagian Barat ke 16. Senin 13/1/2020.

Dua puluh lima stand pameran yang ikut meriahkan Hari Ulang Tahun kabupaten Seram Bagian Barat ke 16, terdiri atas 17 unsur perangkat daerah,1 instansi pertikal, 3 Bank,1 BUMN, 2 Pihak Swasta,1 UMKM

Bupati Seram Bagian Barat Maluku Drs Moh Yasin Payapo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang Telah mendukung acara Pameran Pembangunan dalam Rangka HUT Kabupaten SBB ke -16 tahun 2020.

Pameran ini menunjukan pembangunan yang terjadi di kabupaten Seram Bagian Barat selama ini.” Ungkap Payapo.

Ditambahkannya, pameran ini berjalan selama tiga hari , yang bertujuan agar masyarakat Seram Bagian Barat tahu dan paham program – program apa yang saja yang selama ini berjalan di SBB.

“Ini agar masyarakat tahu segala program pembangunan yang selama ini telah berjalan. Hal ini dalam rangka KASI BAE SBB.” Pungkas Bupati.

Akhiri sambutannya, Payapo kembali ucapakan terima kasih dan  berikan apresiasi yang sebesarnya kepada OPD dan instasi vertikal yang sudah mendukung pameran pembangunan dalam rangka memperingati HUT kabupaten Seram Bagian Barat ke 16.” Ucap Payapo.

Pantauan media ini, selesai sambutan Bupati SBB, dilanjutkan dengan pemotongan pita oleh Kapolres SBB AKBP Bayu Tarida Butar Butar sekaligus peninjauan setiap stand pameran oleh Bupati dan Wakil Bupati SBB Moh Yasin Payapo dan Timotius Akerina serta Forkopimda kabupaten Seram Bagian Barat ” (Suneth)

 

0

Suara Indonesia News – Medan, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, menegaskan bahwa agenda unggulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) di Dinas Pariwisata, yakni Festival Danau Toba (FDT) akan dievaluasi untuk menjadikan gaungnya lebih besar lagi.

“Kita (buat) bentuknya yang lain. Seperti ada triatlon, lomba lari, berenang dan sepeda. Bukan ditiadakan kegiatannya, tetapi bentuknya seperti apa, metodenya. Agar wisatawan itu datang ke Danau Toba,” ujar Gubernur kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Untuk menggenjot jumlah wisatawan khususnya mancanegara, Gubernur berharap kegiatan di kawasan Danau Toba sekitarnya bisa diperbanyak. Namun dikemas sedemikian rupa, menarik dan mengundang orang untuk kembali datang ke sana.

“Makanya rakyat di sana bisa mendukung, sehingga orang datang ke Danau Toba bisa benar-benar fresh (menikmati), dia mau berpariwisata,” sebut Edy, yang menegaskan bahwa kesan baik akan membawa wisatawan kembali lagi ke Danau Toba.

Menjelaskan perihal evaluasi kegiatan FDT dimaksud, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumut Ria Telaumbanua menjelaskan, bahwa FDT untuk putaran pertama telah terlaksana di tujuh kabupaten se-kawasan Danau Toba secara bergantian. Namun beberapa pertimbangan menjadikannya perlu dievaluasi.

Hasil evaluasi dari pelaksanaan FDT selama ini di antaranya, jadwal pelaksanaan yang tidak tetap, sehingga menyulitkan agen perjalanan wisata mempromosikannya ke dalam paket mereka. Kemudian masalah penentuan tuan rumah yang dinilai belum mempertimbangkan kemudahan aksesibilitas dan amenitas, seperti ketersediaan hotel yang mendukung.

Selanjutnya Ria menyampaikan soal publikasi, karena faktor anggaran yang sedikit, padahal wisatawan mancanegara (wisman) perlu diinformasikan. Begitu juga dengan perhatian pemerintah kabupaten se-kawasan yang membutuhkan penambahan anggaran, serta minimnya jenis dan jumlah perlombaan terutama menyangkut olahraga air.

“Penentuan waktu pelaksanaan tidak pada masa liburan, sehingga jumlah pengunjung tidak seperti diharapkan. Dan setelah 7 kali pelaksanaan FDT, sulit untuk mengukur keberhasilan baik dari target kunjungan wisman dan pemanfaatan FDT untuk ekonomi masyarakat setempat,” jelas Ria Telaumbanua, Senin (13/1-20).

Atas dasar itu, lanjut Ria, pihaknya berencana memperbaiki konsep FDT yang telah berlangnsung satu putaran penuh di 7 kabupaten se-kawasan. Termasuk mempertimbangkan pada 2020 ada momentum perayaan hari besar Agama Islam dan Pilkada serentak pada periode Juni-Juli. Meskipun pertengahan tahun merupakan waktu yang cukup baik, karena masa liburan.

“Berdasarkan diskusi bersama dengan Badan Pengelola Otoritas Danau Toba (BPODT), disarankan agar FDT berlangsung dua tahun sekali, untuk peningkatan kualitas,” katanya.

Ria kembali menegaskan, bahwa pelaksanaan FDT periode kedua bukan ditiadakan, anggarannya masih tertampung di Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumut Tahun Anggaran 2020. Namun perlu diperbaiki mekanisme penyelenggaraan, penjadwalan, tanggal, penetapan lokasi serta sinergi antara pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat.

“Tetapi semua rencana kegiatan selanjutnya masih akan didiskusikan dengan 7 kabupaten/kota, BODT dan Pemprov Sumut. Dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan pembahasan dengan tentunya menerima arahan-arahan dari Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur,” ujar Ria.(Stg/ Pemprovsu)

 

 

0

Suara Indonesia News – Jakarta, Pagi itu Sabtu, (11/01/2012) sangat cerah sekali, tidak seperti biasanya Jl. layur dan Jl Perhubungan, Rawamangun, Keluran Jati, Pulo Gadung, Jakarta Timur yang kadang diguyur hujan deras dan berlangganan banjir. Tepat pukul 09.15 WIB di SMPN 92 DKI Jakarta kita bergegas menuju lokasi acara ‘Bakti Sosial dan Pengobatan Gratis dari Lions Club Centennial MH Thamrin Jakarta 301-A1.

“Cepat kesini,” ada pesan dari Silvia Libbi Presiden Lions Club Centennial MH Thamrin Jakarta lewat What Apps. Katanya acara akan segera dimulai dan semua sudah siap untuk pembukaan 15 menit lagi dimulai. “Semua dokter, Pak RT dan warga sudah datang,” katanya.

Kita langsung bergegas ke lokasi dan benar tepat Jam 09.30 WIB acara dimulai oleh sambutan Bapak RT dan Silvia Labbi Presiden Lion Club Centennial MH Thamrin Jakarta. Selanjutnya sambutan dr Huntal Napoleon Vice Presiden Lion Club Centennial MH Thamrin Jakarta yang juga Ketua Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Prima Indonesia (PKFI) Jakarta Timur.

Usai pembukaan Silvia Labbi menunjukkan bagian meja-meja pelayanan baksos. Mulai dari meja absen pasien, meja ceck-up kesehatan, meja pengukur tekanan darah, meja resep obat dan meja pemeriksaan mata.

“Semua sudah kami siapkan dengan standar pelayanan prima. Mulai kapasitas dokternya, obat-obatan, alat pemeriksaan kesehatan dan bantuan kacamata gratis bagi yang membutuhkan,” terang Ibu satu orang anak ini.

Perempuan cantik yang biasa disapa Devia ini menjelaskan setiap pasien diberikan sumbangan telur untuk gizi sebanyak satu kantong plastik. Selain itu katanya juga, organisasinya memberikan sabun pembersih karbol SOS kepada korban banjir.

“Bantuan sabun karbol SOS ini bantuan dari Ibu Yuni Talim. Kesini mas saya kenalkan,” ujar Devia sambil menyeret tangan untuk diperkenalkan dengan Ibu Yuni Talim.

Setelah kenal dengan Ibu Yuni Talim, Devia sang jendral lapangan baksos dan pengobatan gratis ini geser pada kesibukan lain. Dia pamit dulu untuk mengecek pasien-pasien yang sudah antri dari jam 08.00 WIB.

“Mas wawancarai dulu Bu Yuni, saya kesana cek pasien dulu,” kata Devia menuju meja registrasi pasien.

Yuni Talim ternyata adalah dewan penyantun Bakti Sosial Lions Club Centennial MH Thamrin Jakarta. Ia mengatakan, pengobatan gratis saat itu ditempatkan di SMPN 92 Rawamangun Jakarta Timur bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), PKFI (Perhimpunan Klinik) dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Prima Indonesia dan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami).

“Saya secara pribadi memberikan bantuan untuk pelayanan sosial disini lewat Lions Club Centennial MH Thamrin Jakarta. Dimana berupa pengobatan gratis. Pemeriksaan mata gratis, lalu kemudian juga bantuan karbol pembersih lantai dan bantuan telur,” katanya.

Ia menambahkan, tujuan didirikan baksos tersebut tak lain untuk meringankan beban masyarakat dari bencana banjir diawal tahun 2020. Menurut Yuni sapaan akrabnya, kejadian bencana banjir yang melanda sebagian besar wilayah di DKI Jakarta disebut luar biasa.

“Kami semua bersatu untuk meringankan, akibat bencana banjir yang kemarin luar biasa. Bagi saya sedih melihatnya, untuk itu saya mengajak semua pihak peduli meringankan beban korban bencana banjir,” tandasnya.

Selanjutnya kita mewawancarai President Lions Club Centennial MH. Thamrin Jakarta Silvia Labbi lagi. Ia mengungkapkan program rutin baksos dan pemeriksaan kesehatan sering dilaksanakan. Diperkirakan sekitar 500 KK memeriksakan kondisi kesehatannya pada saat bakti sosial ini.

“Yang terpenting dari kami yaitu, berbagi kepada masyarakat ketika musibah banjir dan memang ini juga menjadi program rutin. Kami kebetulan hadir di wilayah RW 07 Kelurahan Jati ini yang terkena banjir. Tim dokter semuanya hari ini sebanyak 8 orang lebih,” ujarnya.

Menurutnya, Lions Club Centennial MH Thamrin Jakarta memiliki program utama, yaitu adalah pengobatan mata katarak yang menjadi program rutin tahun 2020. Setiap Selasa pemeriksaan mata dan setiap Jum’at itu melaksanakan operasi bagi mereka yang menderita katarak.

“Pasien yang di operasi mata katarak diperuntukkan bagi tidak memiliki biaya dan kita saat operasi pakai teknologi laser,” paparnya.

Atas kerjasama tim, dirinya mendapatkan kepuasan dalam memberikan pelayanan sosial khususnya masyarakat yang terdampak banjir. Kata Devia, tim medis yang menangani pasien korban banjir tersebut terdaftar menjadi pengurus di organisasi Lions Club Centennial MH Thamrin Jakarta.

Dokter Memiliki Tugas Sosial Membantu Masyarakat

Senada dengan itu di tempat yang sama, AKBP dr. Huntal Napoleon, SpBP-RE, Ketua PKFI Jakarta Timur usai baksos dan pengobatan gratis menyampaikan bahwa, kegiatan sosial ini merupakan tugas sosial dokter membantu dan meringankan beban masyarakat. Kebetulan dirinya bergabung dengan Lions Club Centennial MH Thamrin Jakarta yang memiliki visi yang sama melayani masyarakat terutama yang kurang mampu.

“Hari ini (red-Sabtu) menggelar bakti sosial dan pengobatan gratis di kawasan banjir dalam rangka meringankan warga. Kami juga memeriksa kesehatan masyarat agar terhidar dari penyakit paska banjir,” ujar pria yang biasa disapa dr. Huntal ini.

Katanya, rata-rata keluhan dan penyakit yang kami temukan flu, sakit kulit, diare. Sementara untuk orang tua penyakitnya hipertensi, darah tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan lainnya.

“Kami hadir dalam rangka meringankan beban masyarakat dan kami ingin mengajak masyarakat terus semangat dalam beraktifitas sehari-hari paska banjir ini,” terang dokter yang juga seorang polisi ini.

Menurutnya, sebagai aktivis sosial, perhimpunan dokter, yayasan dan lembaga sosial pihaknya pro-aktif terhadap keadaan masyarakat dan membuka mata pada lingkungan sekitar warga.

“Bagi masyarakat yang membutuhkan silahkan menghubungi kami di Lions Club, PKFI, PDUI, IDI dan Perdami. Kami siap melaksanakan kegiatan bakti sosial yang seperti baksos ini,” terangnya.

Ia juga memberikan masukan masyarakat, sebab banjir Jakarta belum selesai dan terus berlangsung. Untuk itu menghimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan menyiapkan daya tahan tubuh yang cukup baik.

“Masyarakat perlu menjaga kesehatan dan menjaga diri agar terhindar dari penyakit. Terutama juga untuk anak-anak kecil dan orangtua perlu dijaga kesehatannya,” pungkas dr. Huntal.

Sementara itu, dr Rezaldi Pratama SpM Mkes, yang aktif juga Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Propinsi Banten, ditemui saat baksos dan pengobatan gratis Lions Club Centennial MH Thamrin Jakarta menyatakan ikut peduli dan mendukung kegiatan sosial ini. Dirinya bersama Lions Club Centennial MH Thamrin Jakarta menyiapkan visi dan program di awal 2020 melakukan baksos operasi matakatarak.

“Saya ikut kegiatan baksos di SMPN 92 Jakarta ini sebagai wujud kepedulian sosial dan terpenting sebagai tugas sosial sebagai seorang dokter,” katanya.

Pria yang akrab disapa dr. Rezaldi ini, ikut menyumbangkan puluhan kacamata dan obat tetes mata untuk pencerahan mata dan pencegahan mata katarak. Ia memeriksa satu persatu pasien yang hadir di baksos dan pengobatan gratis Lions Club.

“Banyak yang sudah diperiksa dan belum ditemukan yang fatal untuk dilakukan operasi mata katarak. Namun kalau ada pasien-pasien yang kurang mampu, belum melakukan operasi mata kami siap menanganinya,” ucapnya.

Diluar baksos dirinya sering melakukan operasi mata katarak gratis terutama yang kurang mampu. Biasanya targetnya adalah masyarkat yang belum memiliki BPJS dan belum terlayani dengan baik.

“Pasien seperti ini jumlahnya banyak dan ini yang menjadi sasaran baksos operasi katarak mata,” kata dr. Aldi.

Namun katanya, bagi yang sudah memiliki BPJS bisa datang ke Puskesmas-Puskesmas terdekat. Pasien bisa berobat dan meminta rujukan dari Puskesmas kalau penyakitnya belum sembuh.

“Diharapkan bagi pasien mata katarak yang belum memiliki BPJS atau KIS bisa mengurus ke aparat pemerintah bagi warga yang tidak mampu. Jika masyarakat memiliki BPJS maka akan bisa melakukan pemeriksaan dan operasi katarak secara gratis,” pungkas dr. Aldi.

Acara Baksos dan Pengobatan Gratis dari Lions Club Centennial MH Thamrin Jakarta 301-A1 ini berakhir penuh kegembiraan dan foto-foto bersama antara pengurus Lions Club, dokter, pasien dan pengurus RW 07 di Kelurahan Jati, Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur.

“Sampai ketemu di acara baksos berikutnya ya mas,” kata Devia sang Presiden Lions Club Centennial MH Thamrin Jakarta, sambil melambaikan tangan berpamitan pulang tepat Jam 14.00 WIB. (Syafrudin Budiman, SIP)

0
Foto: Waka Polres Tanjungbalai Kompol Edi Bona Sinaga, yang turut serta melakukan pencarian korban hanyut bersama tim Satpolair Polres Tanjungbalai.

Suara Indonesia News – Tanjungbalai, Tim Gabungan dari Satpolair Polres Tanjungbalai dan Basarnas bersama Himpipsos, melakukan pencarian remaja 12 Tahun, korban tenggelam atau hanyut yang terjadi pada Minggu, 12 Januari 2020 pukul 16.00 WIB kemarin, di Perairan Sungai Kapias Tangkahan PT Keramat Agis, Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai.

Korban diketahui bernama Eko Gustian Soleh Lie, berusia 12 tahun, seorang pelajar SMP Negeri 1 Tanjungbalai yang merupakan putera dari Abdul Soleh Lei (39), warga di Komplek Agis.

Kejadian bermula saat Eko (korban), dan adiknya beserta teman-temannya sedang mandi di sungai. Mereka sengaja mendatangi boat yang sedang melintas. Mereka lantas bergantung dipinggir boat tersebut sebelum akhirnya korban hilang.

Foto: kediaman korban.

“Saat itu mereka bermain di sungai menggandeng sebuah boat, namun naas saat eko melepas tangannya eko tersenggol boat yang berada dibelakangnya”, ungkap Rony, petugas Basarnas Tanjungbalai, Senin (13/1/2020).

“Melihat Eko tidak kunjung timbul, adiknya kemudian melaporkannya kepada ayah mereka, Kami pun  langsung meluncur ke TKP begitu mendapat laporan bahwa ada peristiwa kejadian yang hanyut, dibantu Tim Sukarela Himpipsos, beserta Satpolair Polres Tanjungbalai langsung terjun melakukan pencarian terhadap korban walaupun belum berhasil ditemukan,” jelasnya.

Senin siang 13/1/2020 sekitar pukul 13.00 WIB, warga menemukan sesosok mayat di antara tanaman eceng gondok. Mengetahui informasi tersebut para tim gabungan  langsung menuju lokasi dan memastikan itu memang jasad Eko. Selanjutnya korban dievakuasi untuk dibawa kerumah sakit umum buat keperluan visum, lalu jasat Eko di semayamkan dirumah duka. (Taufik)

Foto: Waka Polres Tanjungbalai Kompol Edi Bona Sinaga, yang turut serta melakukan pencarian korban hanyut bersama tim Satpolair Polres Tanjungbalai.

0

Suara Indonesia News – Subulussalam, H.Sairun,S.Ag, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Subulussalam, mewakili Wali Kota Subulussalam, melantik kepalah sekolah tingkat SD dan SMP Se- Kota Subulussalam. Senin 13 Januari 2020.

Dalam sambutan nya, Sairun menyampaikan, selamat buat para kepala Sekolah yang baru saja dilantik hari ini untuk memimpin sekolah tingkat SD, SMP masing masing.

Sairun menyampaikan, cita cita dan niatnya sebelum menjadi Plt Kepala Dinas Pendidikan, untuk merubah struktur jabatan yang selama ini berjalan dan dalam perjalanan awal juga, saya sudah sampaikan akan ada perombakan struktur semasa menjabat.

Jabatan merupakan amanah yang diberikan kepada Bapak/ibu sebagai pimpinan sekolah, baik tingkat SD Atau SMP, maka ciptakan sebuah prestasi, tauladan dan menjadi contoh yang baik. Jika tidak bisa jalankan amanah, akan digantikan kepada kepada kepala sekolah yang baik, sehingga dapat menjalankan program dan melakukan sinkronisasi terhadap semua sektor pendidikan, Ucap Sairun.

Sairun juga menyampaikan, bagi kepala Sekolah yang di lantik hari ini, enam Bulan kedepan saya akan evaluasi kembali. Bagi penjabat kepala sekolah yang tidak ada perubahan, maka sebagai Kepala Dinas pendidikan, saya tidak segan segan untuk melakukan perombakan demi kemajuan pendidikan, pungkasnya, (syahbudin Padang)

0

Suara Indonesia News – Subulussalam, Wakil Walikota Subulussalam Drs. Salmaza, M.AP , menyampaikan selama dirinya menjabat sebagai Wakil Walikota akan menjadi donatur tetap dengan menyumbangkan sebahagian dari gajinya setiap bulan kepada Mualaf melalui Yayasan Mualaf Center di Kota Subulussalam.

“Selama saya menjabat Wakil Walikota, saya akan membantu senilai Satu Juta Rupiah untuk setiap bulan. Instansi lain saya belum tau, tapi saya yang memulainya,” kata Salmaza saat meresmikan Gedung Mualaf Center di kawasan pembibitan Kampong Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Senin 13 Januari 2020.

Keberadaan Yayasan Mualaf Center ini kata dia, diharapkan dapat memberikan motivasi kepada semua pihak untuk memperhatikan para mualaf yang ada di Kota Subulussalam, dan gagasan yang dilakukan oleh pengurus Yayasan patut diapresiasi.

“Inilah tempat kita beribadah secara berkelanjutan, dan tugas ini memang tanggung jawab kita bersama, sehingga kehadiran Gedung Yayasan Mualaf Center Kota Subulussalam, bisa lebih serius memberikan perhatian terhadap para mualaf di tempat kita ini,” ujar Salmaza.

Ketua Pembina Yayasan Mualaf Center Kota Subulusslam dr. Syahyuril mengatakan, terbentuknya Mualaf Center tersebut karena mengingat banyak yang telah berubah keyakinan dengan memeluk Islam di Kota Subulussalam. Bahkan menurutnya, hampir setiap bulan itu terjadi, sehingga selama ini banyak mualaf yang kurang terbina, padahal sebenarnya keberadaan mualaf adalah tanggung jawab bersama dan harus mendapat binaan secara rutin.

“Dengan demikian, kita sebagai daerah perbatasan yang diperkirakan sangat penting menyediakan tempat dan menampung saudara kita yang telah menjadi mualaf,” kata Syahyuril.

Sebelumnya Ketua Panitia sekaligus Ketua Yayasan Mualaf Center Kota Subulussalam Ust. Juliamin Banurea melaporkan, terdapat sebanyak 125 orang mualaf di Kota Subulussalam, yang terdiri dari 72 Kepala Keluarga (KK) yang secara rutin melakukan kegiatan belajar setiap hari minggu yang dibimbing oleh pihak yayasan Mualaf Center Kota Subulussalam.

Juliamin menyampaikan harapannya agar pemerintah Kota Subulussalam dan semua pihak untuk bisa memperhatikan kegiatan belajar tentang Aqidah Islam dan sekaligus memperhatikan ekonomi para mualaf yang ada di Kota Pungkasnya. (Syahbudin Padang)

0

Suara Indonesia News – Samosir, Bupati Samosir Drs Rapidin Simbolon, MM. kurang setuju  dengan pernyataan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, yang menyebut bahwa Festival Danau Toba (FDT) tidak bermanfaat.

Bagi masyarakat Sumatera Utara, khususnya masyarakat seputaran Danau Toba, pernyataan Gubernur menjadi salah satu alasan ditiadakannya even nasional tahunan itu pada 2020. Menurut Rapidin Simbolon,  FDT tetap ada manfaatnya meski kurang maksimal. Tinggal lagi ketidak maksimalan itu terjadi karena penanganannya yang kurang profesional.(13/01-20)

Rapidin Simbolon juga meminta dengan segala hormat kepada Pak Gubernur, kurang tepat kalau Pak Gubernur menyatakan bahwa FDT tidak ada manfaatnya. Menurut kami, FDT bermanfaat tetapi kurang maksimal. Karena penanganannya yang kurang profesional dan tidak membumi, kata Rapidin.

Rapidin Simbolon menyarankan supaya ke depannya, pelaksanaan FDT agar dipercayakan kepada event organizer (EO) yang profesional dan yang paling penting juga harus dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di kawasan danau toba.

Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, sebelumnya berencana akan meniadakan FDT 2020 dengan alasan kurang bermanfaatnya festival danau toba, dan mencari pengganti kegiatan itu. Hal itu dikarenakan FDT dianggap kurang berdampak kepada masyarakat luas dan hanya menguntungkan beberapa pihak. (jabs)