0

Suara Indonesia News – Aceh Singkil, Ketua LSM Komunitas Peduli pembangunan Aceh Singkil ( KPPAS) S. Kabeakan, meminta kepada kepala sekolah untuk tetap fokus aktif datang ke sekolah jika sekolahnya mendapat proyek khususnya swakelola. demikian disampaikan kepada Media ini, Jumat 8/11/2019. Di Kantor Sekertariat Lsm KPPAS Pekan Rimo.

Ia mengatakan, banyak Wali murid menyampaikan kepadanya ada beberapa Kepala Sekolah jarang masuk kalau sekolahnya mendapat proyek khususnya swakelola, dan ironisnya para kepala kepala sekolah tersebut ketika dapat Proyek Swakelola kerap banyak muncul alasan tidak masuk kesekolah, mulai dari alasan Sakit, Pesta Keluarga hingga rapat ke Dinas, sementara semua alasan itu tidak benar.

Kabeakan melanjutkan, bahwa beberapa tahun yang lalu, Lembaganya pernah menyurati menteri pendidikan terkait Regulasi adanya proyek swakekola di Dinas Pendidikan, karena lebih banyak mudharatnya dari manfaatnya, di katakan mudharatnya adalah, kebanyakan kepala kepala sekolah tidak melibatkan Komite Sekolah, sehingga yang mengerjakan justru kepala sekolah, dan akibatnya sang kepala sekolah jarang masuk sekolah, karena ia harus membeli bahan material juga mengurus keuangan baik ke Bank maupun ke Kantor Dinas, dan juga untuk menghindari wartawan dan Lsm,

Kemudian lanjutnya,  akibat Sekolah mendapat Proyek Swakelola apalagi tidak menerapkan aturan aturan swakelola, maka sering muncul konflik di sekolah tersebut antara Kepala sekolah dengan Komite sekolah, antara Kepala sekolah dengan Guru guru, bahkan antara pihak Dinas dengan Komite.

Dan Kabeakan melanjutkan. swakelola memang menguntungkan jika sistim dan aturan swakelola tersebut di jalankan dengan benar, karena esensi dari swakelola itu mengajarkan kepala sekolah dan komite sekolah dan seluruh guru guru di sekolah tersebut seperti Membangun Rumah sendiri, dimana jika Tukang tidak bagus bekerja atau mau mengurangi Volume atau mengurangi kwalitas bahan bahan material bangunan tersebut, tentu tidak di terima atau  campuran Semen dan pasir tidak standar tentu kita protes, karena dana untuk itu sudah di anggarkan. Demikian juga jika gambar yang kita   ajukan ke tukang tapi tidak di dilaksanakan dengan benar pasti kita protes dan tidak kita terima.

Untuk itu lanjut Ketua Lsm ini ia meminta kepada Kepala kepala Sekolah yang mendapat Proyek Swakelola, kerjakanlan seperti mengerjakan rumah sendiri, dan jangan mau kong kalikong dengan siapa saja termasuk dari pihak Dinas, pihak siapa saja termasuk pihak Hantu belau, karena yang anda kerjakan itu adalah rumahmu, rumah guru guru disana dan juga rumah besar anak anakmu (Siswa/Siswi) generasi Penerus harapan Bangsa Dan Negara tegas Kabeakan. (SK)

0

Suara Indonesia News – Batam Kepri, Eksiden jembatan ambruk di Resort Nongsa Batam Provinsi Kepulauan Riau.

Beberapa orang tamu mancanegara yang sedang berfoto dilokasi jembatan Montigo Resort Nongsa Batam mereka ikut jatuh setelah jembatan tersebut ambruk kamis. (07/11/19).

Humas Polda Kepri Kombes S. Erlangga menyampaikan,” Musibah ambruknya  jembatan Montigo Resort Nongsa Batam, beberapa orang warga Negara Malaysia dilarikan ke rumah sakit.

Terjadinya musibah tersebut di karenakan jembatan Montigi Resort Nongsa Batam tidak mampu menahan beban yang begitu banyak saat berada di atas jembatan sehingga dengan beban yang begitu banyak membuat jembatan Montigo ambruk.

Dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, hanya luka lecet saja,  ucapnya. (OBET)

0

Suara Indonesia News – Bengkalis, Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bengkalis, mengikuti kegiatan tahunan Seminar Nasional Applied Business Engineering Conference (ABEC). Kegiatan yang dilaksanakan di Politeknik Negeri Medan merupakan ABEC ke tujuh dilaksanakan. (08/11-19)

Adapun tema ABEC tahun ini ‘Revolusi Industri 4.0 dan Arah Baru Pergerakkan Politeknik’, kegiatan seminar ini yang ditujukan sebagai sarana publikasi dan silaturrahim antar insan peneliti, akademisi, praktisi dan masyarakat umum untuk dapat menambah pengetahuan dan bidang Engineering dan Bisnis terapan.

Kepala P3M Polbeng, Akmal Indra mengatakan Politeknik Negeri Bengkalis telah mengirimkan 4 orang dosen terbaiknya untuk berpartisipasi mengikuti kegiatan yang sangat bermanfaat ini, “Alhamdulilah salah satu dosen meraih terbaik ‘Best Paper’ Adrian Irnanda Pratama,” kata Akmal.

Akmal menambahkan, Adrian Irnanda Pratama merupakan dosen program studi Administrasi Bisnis Internasional dengan judul paper Ekobis Revitalisasi lahan gambut Pulau Bengkalis.

Akmal Indra, berharap dengan adanya kegiatan ini tentu dapat meningkatkan kualitas penelitian dosen di lingkungan Politeknik Negeri Bengkalis dan menghasilkan output yang berguna bagi bangsa kedepannya.

“Saya sangat mensupport penuh kegiatan akademik seperti ini, bukan hanya penelitian bahkan untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat,” kata Akmal.

Adapun yang menjadi Keynote Speakers dalam acara ini yaitu Dr. Kamal Zuhairi Zamli (Faculty Of Computer System & Software Engineering – Universiti Malaysia Pahang), Dr. Benny B Nasution, Dipl. Ing,. M.Eng (Ketua UPPM Politeknik Negeri Medan).

Kemudian, Dr. Totok Prasetyo, B.Eng., M.T (Direktur Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi) dan Dr. Eng. Hotmatua Daulay, M.Eng., B.Eng (Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikkan Tinggi). (Musrialdi/Diskominfotik)

0

Suara Indonesia News – Muara Enim SumSel, Kantor Desa Keban Agung Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, terlihat sudah tidak layak huni hampir semua sudut terlihat retak retak dan dalam keadaan rusak berat berat dan perangkat maupun pjs Kepala Desa takut ketika akan menempati Kantor Desa tersebut.

Pjs Kepala Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, menyampaikan kehawatirannya ketika dikonfirmasi awak media dilokasi Jumat (08/11/2019), “adanya kekhawatiran kami ketika ada angin yang kencang akan merobohkan bangunan tersebut karena disetiap sudut retak berat” jelas pjs kades Tanjung Agung.

“Saat ini kami lagi mengupayakan sewa kantor untuk sementara, sambil menunggu solusi yang mana dulunya kita pernah rapat ke pihak CSR PT Bukit Asam tbk mengenai kontribusi mereka akan membangun gedung Kantor Desa dua tingkat tapi sayang nya hingga saat ini belum terealisasi”, sambung pjs.

Jadi untuk sementara pelayanan Masyarakat Desa Keban Agung dipindahkan ke tempat yang baru dijelaskan juga dana operasional anggaran dana desa tidak mencukupi untuk lakukan rehab Kantor Desa Keban Agung Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan.”Untuk sementara pelayanan ke masyarakat desa kita pindahkan dulu karena perangkat takut untuk berkantor karena melihat kondisi bangunan kantor yang akan ambruk”, jelas pjs.

Menanggapi permasalahan Kantor Desa Keban Agung, Sekretaris Camat Lawang Kidul juga angkat bicara dan menyampaikan harapan nya kepada perusahaan tambang batubara terutama yang ada di wilayah Kecamatan Lawang Kidul.

“Agar kiranya perusahaan yang bergerak diwilayah Kecamatan Lawang Kidul agar dapat membantu memfasilitasi pjs Kepala Desa Keban Agung Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan untuk membangun Kantor yang layak karena kami pun prihatin dengan Kantor Desa hampir roboh tersebut”,ucap SekCam Lawang Kidul.

Semoga beberapa pihak terkait bisa membantu memfasilitasi Pemerintah Desa Keban Agung Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan terutama perusahaan tambang yang ada diwilayah Kecamatan Lawang Kidul khususnya. (Candra)

0

Suara Indonesia News – Cirebon, Polres Cirebon menggelar Nonton bareng film “hanya manusia” di Studio 2 Cinema XXI Ramayana Plered Cirebon, pada hari kamis 7 Oktober 2019. Rombongan dipimpin  Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto S.I.K., M.Si., dan ratusan jajaran personil polres dan polsek bersama keluarga masing-masing, serta rekan-rekan jurnalist cetak dan online.

Rombongan jajaran personil polisi dan rekan-rekan jurnalist, ikut menyaksikan nobar keseruan cerita dalam  film “hanya manusia” yang berdurasi selama 90 menit tersebut, dari total tiket yang ada 156 namun yang hadir sangat antusias sampai melebihi hingga 172 orang.

Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto dalam keterangannya mengatakan, nobar film ‘Hanya Manusia’ ini menyampaikan pesan bahwa sosok polisi yang punya hati, tetapi tetap tegar untuk melakukan profesionalisme  kepolisian. Film ini menggambarkan tugas aparat penegak hukum seperti Polri diharapkan bisa membuat masyarakat dan polri lebih bersinergi lagi untuk menekan angka kriminalitas terutama dalam kasus Human Trafficking.

“Disamping mengemban sebuah amanat serta tugas sebagai anggota polisi mengayomi, melindungi, dan melayani masyarakat, polisi juga mempunyai rasa sedih lelah dan marah, namun di balik semua itu kita harus mengedepankan tingkat profesionalitas kita sebagai seorang polisi.”

Disampaikan pula pesan bahwa praktek perdagangan orang (human trafficking) bisa terjadi dengan berbagai macam modus operandi.  Pungkas Kapolres. (fi)

0
Foto : Suasana Pelatihan di  Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Utara.

Suara Indonesia News – Aceh Utara, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Utara, menggelar Pelatihan  Pengolahan Hasil Perikanan kepada kelompok masyarakat kelautan dan Perikanan di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Utara , Kamis (07/11/2019).

Ketua Panitia kegiatan Ir. Mukhlis, mengatakan Kegiatan pelatihan tersebut digelar dengan tujuan untuk meningkatkan SDM perempuan pengelohan dalam hal pengetahuan mengolah hasil perikanan sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan memperkuat program KKP dalam rangka mendukung program nasional penanganan stunting dan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

“Dengan pelatihan yang diselenggarakan diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan perempuan pengolahan dalam mengolah hasil laut yang ada di Kabupaten Aceh Utara. Untuk peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut berjumlah 52 orang yang berasal dari Kecamatan Muara batu, Dewantara, Syamtalira Bayu, Samudera, dan Penyuluh perikanan Kabupaten Aceh Utara ”,  katanya.

Ditempat sama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Ir. Jafar Ibrahim mengatakan, pelatihan sangat diperlukan bagi perempuan pengelohan di Kabupaten Aceh Utara khususnya, untuk memberikan pengetahuan umum tentang nilai gizi ikan, manfaat ikan dan nilai tambah dari produk olahan ikan

“Pelatihan ini dipandu oleh instruktur yang sudah berkompeten dalam melakukan proses pengolahan ikan, sehingga dapat memberikan pelajaran teknik pembuatan abon ikan tongkol dan dendeng bandeng,” kata Jafar.

Lanjutnya Jafar mengatakan, pemberdayaan masyarakat secara mental dalam rangka meningkatkan kemampuan dan persoalan daerah pesisir, ditekankan kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha.

“Selain itu, peningkatan kemampuan dan peran serta perempuan pengelohan atau pesisir  dalam pelestarian lingkungan serta peningkatan  pendidikan, pelatihan, riset dan pengembangan di wilayah pesisir dan laut,” lanjut Jafar.

Jafar berharap, pelatihan tersebut dapat memberikan nilai tambah dan pengetahuan bagi perempuan pengelohan untuk meningkatkan pendapatannya.

“Apalagi bila produk tersebut bisa dikemas dengan sebaik mungkin maka dapat dipasarkan di toko-toko atau swalayan yang ada di Kabupaten Aceh Utara dan kota Lhokseumawe,” harapnya.

Reporter : Azhari

0
Foto: Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Tentang Mekanisme Penyelesaian Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Terhadap PNS Bendahara, PNS Non Bendahara dan Pejabat Lainnya, Bertempat di Ruang Rapat Lantai II Inspektorat Kabupaten Bengkalis.

Suara Indonesia News – Bengkalis, Bupati Bengkalis diwakili Pelaksana Tugas (Plt) Inspektur Kabupaten Bengkalis Maryansyah Oemar, membuka sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang mekanisme penyelesaian tuntutan ganti kerugian daerah terhadap PNS bendahara, PNS non bendahara dan pejabat lainnya, bertempat di ruang rapat lantai II Inspektorat Kabupaten Bengkalis, Kamis (7/11/2019).

Kegiatan tersebut dihadiri nara sumber dari Badan Pemeriksa Keuangan RI Asdian Syamsul Arifin, dan Kementerian Dalam Negeri Agung Ariyanto, dengan peserta para sekretaris dan bendahara se-Kabupaten Bengkalis.

Dalam laporan panitia penyelenggara Dedi Kurniawan mengatakan, Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk membahas tentang penyelesaian kerugian daerah melalui tata kelola barang milik daerah, pengelolaan persediaan barang di setiap Perangkat Daerah dan pembahasan tindak lanjut kerugian daerah yang disebabkan oleh aset yang mengalami kehilangan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja kata Dedi, sebagai mana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 133 Tahun 2018 tentang penyelesaian tuntutan ganti kerugian daerah terhadap Pegawai Negeri bukan bendahara atau pejabat lain.

Sementara Bupati Bengkalis dalam sambutannya yang disampaikan oleh Pelaksana tugas Inspektur Kabupaten Bengkalis Maryansyah Oemar mengatakan, salah satu indikator dari keberhasilan pemerintahan dan hal yang sangat erat kaitannya serta tidak mungkin terpisahkan dari tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti kerugian adalah ditindaklanjutinya hasil pengawasan secara tepat, cepat dan valid sesuai rekomendasi pemeriksaan dan regulasi batas waktu penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan.

“Keharusan menindaklanjuti temuan tersebut tertuang dalam undang-undang nomor 15 tahun 2006, peraturan BPK RI nomor 2 tahun 2010 serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 09 tahun 2009 bahwa setiap temuan harus ditindaklanjuti selambat-lambatnya 60 hari setelah laporan hasil pemeriksaan diterima, adapun kepada pihak yang mengabaikan dikenai sanksi pidana dan atau sanksi administrasi”, ungkapnya,

Seraya menekankan kepada seluruh Kepala PD dan jajarannya agar segera menyelesaikan temuan pemeriksaan tersebut sesuai dengan ketentuan dengan mempedomani batas waktu penyelesaian maksimal 60 hari setelah laporan hasil pemeriksaan diterima. (Musrialdi)

0

Suara Indonesia News – Aceh Singkil, Pembangunan Proyek Jembatan Desa Kampung baru, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh singkil, dengan Anggaran 3 Milyar lebih, tapi sampai saat ini belum dapat di lalui Kendaraan roda Empat, padahal Bangunan tersebut sudah tiga tahun di bangun.

Ya Jembatan itu sudah tiga tahun yang lalu di bangun tepatnya tahun anggaran 2017 ucap Dony Berutu, warga Kampung baru, Kamis 7/11/2019.

Ia mengatakan sepertinya Pemerintah tidak peduli keadaan Bangunan Jembatan tersebut, karena sudah dua tahun di biarkan begitu saja , sambungan Ujung jembatan ke Ujung Aspal hanya di timbun saja, bukan di cor beton, sehingga ketika Hujan Timbunan itu tergerus dan longsor, sehingga ujung jembatan berlobang.

Ia Mengatakan Masyarakat Kampung baru sudah pernah mempertanyakan kondisi Jembatan tersebut ke Pihak Dinas Pekerjaan Umum, dan pihak PU Mengatakan Proyek tersebut sudah di putus kontrak dan Tahun Anggaran 2020 akan kembali di kerjakan, ujar Dony. ( S. Kabeakan)