0

Suara Indonesia News – Aceh Utara, Sungai krueng sawang meluap, menyebabkan satu unit mobil Dam truck pengangkut batu terbawa arus air berserta dua orang terbawa arus, bertempat disungai krueng sawang, didusun cot kawat ,desa sawang, kec.sawang, kab.aceh utara, luapan terjadi pada hari rabu tgl 23 oktober 2019, sekira pkl 17.30 wib. (24/10-19)

Berdasarkan keterangan masyarakat, sekitar pukul 17.30 wib, pada saat sebuah mobil dam truk mengambil batu yang dinaikkan secara manual oleh supir dan pemilik batu, tiba-tiba datang arus sungai dan diberitahukan oleh warga kepada mereka bahwa ada arus air naik, seketika itu orang yang sedang menaikkan batu diantara mereka lari menyelamatkan diri, sedangkan sopir mobil truk serta pemilik batu, berusaha memindahkan mobil trsebut.

Pada saat sedang memindahkan kendaraan, mobil tersangkut dan kendaraan terjebak arus, dan mereka berdua pun panik serta mamanjat pohon ditengah sungai tersebut, pada saat sedang dipohon salah satu dari mereka bernama maluddin takut akan datang arus besar sehingga melompat ke sungai dan hanyut terbawa arus, beberapa saat kemudian berhasil diselamatkan warga dalam keadaan pingsan dan langsung dibawa kepuskesmas Kecamatan Sawang.

Foto: Tim basarnas siaga di krueng sawang untuk mengevakuasi korban krueng sawang meluap.

Setelah kejadian itu warga bersama  Kapolsek dan anggota  koramil sawang membantu mencari korban yang masih terjebak arus disungai tersebut.

Kemudian sekira pkl 09.00 wib, warga bersama kapolsek dan anggota koramil sawang serta dibantu oleh basarnas kabupaten, berhasil menemukan korban dalam keadaan selamat.

Geuchik (Kades) Gampong Gunci Sawang, Jaswar Hasan,  membenarkan derasnya gerusan banjir kiriman dari Aceh Tengah, yang datang secara tiba-tiba sempat membuat sejumlah warga panik berhamburan keluar rumah. “Warga Gunci di bibir sungai sempat panik ketika air sungai debitnya tiba-tiba bertambah dan mengalir dengan deras secara tiba-tiba,” kata Jaswar Hasan.

Aliran air bergemuruh berwarna kecoklatan yang datang sangat cepat secara tiba-tiba itu tidak hanya membuat sebahagian warga panik. Namun satu unit dump truk mengangkut material ikut terjebak dalam derasnya air yang mengalir dalam sungai. Jelas Jaswar Hasan.

Derasnya aliran air membuat satu unit dump truk ikut terjebak di dalam sungai di Gampong Ulee Blang, Gunci karena tidak sempat lagi naik kedarat. “Mobil dump truk disini biasa melintas dan dicuci di dalam sungai. Tapi karena air mengalir datang begitu cepat disertai potongan kayu. Adapun 2 (dua) orang korban Muhibuddin (sopir truk)35 thn, warga desa gle dagang, kec.sawang, kab.aceh utara dan Maluddin (pemilik batu) 40 thn warga dusun cot kawat, kec.sawang, kab.aceh utara, Sopir hanya berusaha keluar dari mobil menyelamatkan diri saja,” tutupnya.

Sampai saat ini arus air sungai krueng sawang sudah mulai surut dan dalam keadaan aman namun warga tetap waspada terhadap banjir kiriman susulan karena di atas lagi musim hujan. (Man)

0

Suara Indonesia News – Tanjung Uban, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah, S.E., M.A.P., hadiri kegiatan pelepasan Jelajah Kapal Kepahlawanan (JKK) di Dermaga Fasarkan TNI Angkatan Laut Mentigi Tanjung Uban Bintan, Kepulauan Riau , Rabu (23/10-19).

Kegiatan tersebut digelar oleh Kementrian Sosial dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Tahun 2019 yang bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut dalam hal ini Koarmada I dan Lantamal IV.

JKK  berlangsung di atas KRI Banda Aceh- 593, yang diselenggarakan mulai tanggal  23 hingga 25 Oktober, yang merupakan kapal perang RI dimana bertugas selain di bidang operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam, juga berfungsi sebagai kapal angkut untuk mengangkut pasukan personil TNI dalam rangka penugasan.

Acara pelepasan tersebut dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Drs. Arif Nahari, M.Si., yang mewakili Mentri Sosial RI yang diikuti perserta sebanyak 550 personel.

Menteri Sosial RI dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Direktorat  Jenderal Pemberdayaan Sosial  Kementerian Sosial RI Drs.Arif Nahari, M.Si., mengatakan “ Kegiatan Jelajah Kapal Kepahlawanan ini merupakan kegiatan strategis dalam rangka penanaman dan pewarisan nilai kepahlawanan antar generasi untuk menjaga existensi bangsa pada persaingan global yang semakin ketat di tengah derasnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era Revolusi Industri 4.0”, ujarnya.

“Melalui kegiatan Jelajah Kapal Kepahlawanan ini, diharapkan dapat dijadikan suatu sarana untuk mempertebal rasa nasionalisme di kalangan generasi muda”, harap Mensos.

Mensos juga mengatakan, sebagai generasi milenial atau “anak jaman now” yang tumbuh pada era internet booming tentu tantangannya sangat luar biasa. Pengaruh kemajuan teknologi informasi harus bisa kita manfaatkan untuk kemaslahatan. Kita buktikan bahwa pemuda pemudi Indonesia mampu unggul dan bukan hanya menjadi penonton belaka”, tegasnya.

Lebih jauh Mensos mengatakan bahwa “Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2019 kiranya juga dapat dijadikan sebagai suatu momentum untuk menggugah segenap elemen bangsa untuk mengimplementasikan semangat dan nilai-nilai kepahlawanan serta menjadi Pahlawan Masa Kini”, jelasnya.

“Sesuai dengan Tema Hari Pahlawan Tahun 2019 “AKU PAHLAWAN MASA KINI”. Aktualisasi nilai-nilai Kepahlawanan perlu diselaraskan dengan era kekinian mengingat pahlawan jaman dulu, berbeda dengan sekarang. Bukan saja beda masanya, beda generasinya, juga beda tantangan yang dihadapi”, terangnya.

“Saya ingin mengajak para generasi muda untuk memanfaatkan masa muda dengan berkarya nyata membangun bangsa”, ajaknya.

Mensos juga mengatakan “Mulai dari apa yang dapat kita lakukan didalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing dengan selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas pada kepentingan pribadi atau golongan. Tanamkan dan yakinkan pada diri kita bahwa kita mampu menjadi Pahlawan Masa Kini”, pungkasnya.

Rute jelajahnya kali ini adalah mulai dari Dermaga Mentigi Tanjung Uban kemudian ke Selat Singapura lalu ke perairan Pantai Sakera kapal lego mengeluarkan kapal sekoci untuk kegiatan Bakti Sosial di Pantai Sakera, lalu berlayar kembali ke Selat Singapura dan berakhir di Dermaga Mentigi Tanjung Uban.

Selama dalam pelayaran, para peserta mendapatkan pembekalan dan materi tentang Sejarah Perjuangan di Kepri, lalu ada pemberian Matri sejarah Kemaritiman, kemudian materi tentang nilai-nilai Kepahlawanan dari keluarga Pahlawan serta masih banyak lagi kegiatan yang dapat memberikan jiwa Nasionalisme dan Kepahlawanan yang tinggi bagi kaum muda sebagai gernerasi penerus bangsa.

Kegiatan tersebut merupakan kali ketiga digelar, yang pertama pada 2017, peserta berlayar dari Dermaga Ujung Surabaya-Batu Poron Bangkalan, dengan menggunakan KRI dr. Soeharso-990, yang berfungsi sebagai kapal rumah sakit, kemudian yang kedua di Makasar pada tahun 2018, menggunakan KRI Makasar-590 yang di fungsikan bidang operasi. (Obet)

0

Suara Indonesia News Bintan, Anggota komisi I DPRD Bintan Hasriawady, Tarmizi, dan Edi Tiawarman, datangi Kelurahan Sungai Lekop, terkait penegasan kepengurusan surat tanah, KTP, AKTA ,KK dan yang lain.

Kedatangan Anggota Komisi I DPRD Bintan langsung disambut Lurah Sungai Lekop Riswan Efendi Nasution, didampingi Seklur Ahmad Zacky Rahmadani, dan Babinsa Sungai Lekop Serda Pedri Marlis, dan Ketua LPM Agus Fiandi, sekitar pukul 09:30 wib di kantor Lurah Sungai Lekop rabu (23/10/19)

Pertemuan anggota Komisi I DPRD Bintan Tarmizi mengatakan,” Menyikapi kepengurusan surat menyurat dan pelayanan pada masyarakat untuk Kelurahan Sungai Lekop, kedepannya dalam kepengurusan segala bentuk surat Kelurahan sudah harus membuat surat resi, agar sipemohon bisa tau kapan suratnya siap dan tidak berulang ulang datang ke kantor untuk menanyakan kapan siapnya surat yang di ajukan.

Dengan adanya surat tersebut, warga tidak lagi akan bertanya kapan suratnya siap, sehingga pelayanan pun semakin maksimal bahkan tidak menghambat kinirja warga yang sedang beraktifitas tuturnya.

Hasriawady juga menambahkan, “Sangat merespek kinerja Kelurahan Mengenai Normalisasi masalah terjadinya banjir di tiga titik akan ditindak lanjuti sehingga akses di lingkup kelurahan Sungai Lekop semakin baik. Edi Tiawarman juga mengatakan,” Mengenai Dana Kelurahan yang nantinua akan di pergunakan jangan sampai ada kesimpangan dan akan berakibat fatal, gunakan kesempatan yang baik dan selalu transparan dalam menggunakan dana Kelurahan ucapnya,”

Lurah Sungai Lekop Riswan Efendi Nasution S.Sos menyampaikan, mengucapkan terimakasih atas kunjungannya  serta saran dan ktitikan dari anggota Komisi I DPRD Bintan.

Dengan hal ini kita kedepannya dapat lagi berbenah dan terus meningkatkan dalam pelayanan serta kamtibmas di Kelurahan Sungai Lekop.

“Dia juga mengucapkan apresiasi atas kinerja Komisi I DPRD Bintan yang benar benar ambil peduli tentang kemajuan Bintan, ucapnya. (OBET)

 

 

0

Suara Indonesia News – Jakarta, Dengan komposisi kabinet saat ini, dimana menteri kabinet Jokowi – Maruf Amin, dengan komposisi unsur profesional 21 orang dan 18 orang dari parpol, ini bukti bahwa Presiden Jokowi memang tidak bisa diatur oleh siapapun. Kita yang mengaku relawan Jokowi non-partai pastinya akan mendukung penuh keputusan Presiden Jokowi. Beliau tahu yang terbaik bagi Bangsa dan Negara besar ini hingga akhir jabatannya di tahun 2024 mendatang. Kalau pun tentunya tidak memuaskan banyak pihak khususnya ketum organ relawan dengan segala keinginannya, kita harus hormati keputusan presiden Jokowi. Termasuk dengan adanya Prabowo sebagai Menteri Pertahanan RI..”, demikian Arief P.Suwendi – Alumni Kongres Relawan Jokowi Sedunia (AKRJS)  2013 Bd.Event Organizer.

Kemudian Erwin N.Sitompul – AKRJS 2013 BD.Media dan Kord.Forum Wartawan Pancasila (FWP) menambahkan, bahwa menteri-menteri yang sudah terpilih harus mampu bekerja cepat, bekerja keras, dan bekerja produktif sesuai  visi Presiden Jokowi. Dan  Alumni Kongres Relawan Jokowi (AKRJS)  dan Forum Wartawan Pancasila (FWP) sendiri punya tolak ukur untuk menilai kinerja para menteri yakni Strategis, Profesional, Loyal, Taktis dan Chemistry (STRANALTIS-CHEMISTRY).

Hal senada disampaikan oleh Corny Rahmawati,SH – Tim hukum AKRJS 2013, “Kami akan menjadi sparing partner para menteri dan komisaris serta direksi BUMN, sebagaimana selama ini kami lakukan. Apalagi angka paparan radikalisme di PNS/ANS sudah cukup memprihatinkan. Maka dari itu Mendagri diserahkan kepada Jend.Pol.Tito Karnavian untuk bersih bersih dilingkungan PNS/ANS, struktur Kabinet Nawacita jilid-II  harus lebih baik dan lebih sehat dalam segala hal dari sebelumnya. Prestasi BUMN th.2018-2019 yang untung lebih dari Rp.200 milyar hilang dimata publik karena isue terpaparnya PNS/ASN . Selamat bertugas pak Tito..”

Yuto Silondae,SH – AKRJS 2013 wilayah Sulawesi Tenggara pun berpendapat bahwa semua keputusan Presiden Jokowi harus dihormati , dipahami dan dijalankan dengan baik oleh para relawan non-partai. Penanganan  korupsi harus lebih maksimal, termasuk penyelesaian kasus KPK.

Diakhir diskusi teman teman AKRJS 2013 sore ini (23/10) disebuah kedai kopi area Jakarta Pusat pun mengucapkan selamat datang kembali kepada Jend.TNI.Purn.Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden RI. Dan Selamat datang Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, Allah SWT, Tuhan YME menjagamu, amiin. (Rahma)

0
Foto: Apel ops zebra di halaman polres Lhokseumawe.

Suara Indonesia News – Lhokseumawe, Polres Lhokseumawe mengelar apel gelar Pasukan Ops Zebra Rencong 2019 yang digelar di Halaman Mapolres Lhokseumawe,  Rabu (23/10/2019) pagi.

Apel gelar pasukan dipimpin langsung oleh Kapolres Lhokseumawe, AKBP Ari Lasta Irawan, S.Ik, komandan Upacara Ipda Gunawan serta dihadiri pejabat dari instansi terkait.

Peserta upacara diikuti anggota Polres Lhokseumawe, Polisi Meliter 1/IM Lhokseumawe dan Pomal Lhokseumawe, Kodim O103/Aceh Utara, Jasa Raharja, Dinas Perhubungan dan Satpol PP serta sejumlah Pelajar.

Operasi Zebra Rencong 2019 tersebut dimulai ditandai dengan penyematan pita tanda operasi kepada perwakilan dari Polantas Polres Lhokseumawe, Pom I/IM dan perwakilan dari Dinas Dinas Perhubungan.

Untuk diketahui, Ops Zebra Rencong 2019 akan berlangsung dari tanggal 23 Oktober hingga 5 November 2019. (man)

0

Suara Indonesia News – Bintan, Badan Pengatur Hilir (BPH) minyak dan gas bumi (Migas) Kementrian ESDM bersama Kecamatan Tambelan dan Polsek Tambelan melakukan pengecekan mengenai kelangkaan BBM silar beraubsidi di Kecamatan Tambelan Kabulaten Bintan.

Pada hari Selasa kemarin, tanggal 22 Oktober 2019 telah dilakukan kegiatan FGD tentang kelangkaan BBM Solar bersubsidi di Kec. Tambelan serta pengecekan SPBUN 18.291.082 PT. National Ferrous di Kec. Tambelan oleh BPH (Badan Pengatur Hilir) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM selasa (22/10/19).

Pengecekan kelangkaan BBM tersebut dilakukan di PT National Ferrous yang beralamatkan di pelabuhan Sri Bentayan Tambelan yang sudah lama berkelanjutan.

Hadir dalam pengecekan BBM solar bersubsidi dihadiri Pengawas Kelestarian Pendistribusian BBM BPH Migas Kementerian ESDM  Lilik Sukarjo, Kabid Diskan Bintan Zul Iskandar, Camat Tambelam Muhammad Sofyan SE, Kapolsek Tambelan IPDA Missyamsu Alson, KA UPTD Perikanan Tambelan Supardi, Ganeral Manager SPBUN 18.291.082 PT. National Ferrous Ihsan, Manager Oprasional SPBUN 18.291.082 PT. National Ferrous Ramdani, Kanit Intelkam Polsek Tambelan Bripka Garie Muttaqien.

Pengawas Kelestarian Pendistribusian BBM BPH Migas Kementerian ESDM Lilik Sukarjo Mengatakan,” Kedatangan mereka di Kecamatan Tambelan bertujuan  untuk melakukan pengecekan terhadap perizinan,  sarana dan prasarana di SPBUN Satu Harga 18.291.082 PT. National Ferrous di Kecamatan Tambelan serta  penyebab kelangkaan BBM Solar bersubsidi.

Sehingga hasil dari pengecekan yang akan kita lakukan akan kami sampaikan kepada Kementrian ESDM serta ke pihak Pertamina ucapnya.

Camat Tambelan M Sofyan SE juga menyampaikan, ” kecamatan Tambelan merupakan wilayah  kategori Terpencil, Terluar dan Tertinggal yang berada di Kabupaten Bintan, sedangkan  mayoritas masyarakatnya sekitar 90% mata pencarianya  sebagai Nelayan.

“Dia juga menambahkan,” SPBUN  yang ada di Kecamatan Tambelan merupakan program Presiden Joko Widodo yaitu BBM Satu Harga yang mana sebelumnya harga minyak Solar terbilang mahal sehingga para nelayan sangat kesulitan untuk membeli bahan bakar.

Apa lagi untuk sekarang minyak Solar Subsidi koutanya tidak mencukupi kebutuhan nelayan di Kecamatan Tambelan sehingga mengakibatkan kelangkaan dan nelayan tidak bisa lagi untuk pergi melaut mencari ikan.

Disampaikan juga oleh Kapolsek Tambelan IPDA Missyamsu Alson, Lebih kurang selama 2 (dua) bulan kita pihak Polsek Tambelan telah melakukan pengawasan di SPBUN Tambelan dan didapatkan hasil bahwa tidak ada penyelewengan minyak Solar bersubsidi yang dilakukan oleh pihak SPBUN.

 

Jika hal ini terus berlanjut dapat menyebabkan kerawanan kamtibmas di wilayah Kecematan  Tambelan, mengingat nelayan beranggapan bahwa kedatangan minyak di Tambelan telah sesuai dengan kebutuhan mereka jadi tidak mungkin minyak tersebut mengalami kelangkaan sebutnya,”

Ganeral Manager SPBUN 18.291.082 PT. National Ferrous Ihsan menambahkan,”Untuk saat ini kebutuhan minyak Solar Subsidi kebutuhan untuk nelayan Tambelan setiap bulan yaitu +- 250 kiloliter sesuai dengan Kartu Kendali yang dikuarkan oleh pihak Perikanan.

Untuk kouta minyak Solar Subsidi yang kami dapat dari pihak Pertamina yaitu 75 kiloliter/bulan yang mana pengajuannya pertiga bulan. Selain itu ada kouta tambahan sebanyak 75 kiloliter/bulan yang harus kami ajukan setiap bulannya. Dimana untuk bulan Oktober ini kami baru mendapatkan kouta pasti yaitu 75 kiloliter sedangkan kouta tambahan 75 kiloliter lagi sampai saat ini juga belum pernah masuk.

Nahkan kita sudah mengajukan kepada Dinas Prikanan Kab. Bintan dan Pertamina untuk penambahan kauta namun sampai saat ini belum ada penambahan.”

Zul Iskandar Kabid Diskan Bintan juga menjelaskan, “Hampir setiap tahun penambahan armada nelayan baik yang pribadi maupun bantuan pemerintah mengalami penambahan +- 15%, ini akan meningkatkan kebutuhan minyak Solar untuk nelayan. Serta jarak tempuh mencari ikan juga menjadi salah satu faktor meningkatnya kebutuhan minyak, sedangkan kouta yang didapat dari Pertamina. (Obet)

0

Suara Indonesia News – Bengkalis, Sebagai salah satu rangkatan kegiatan Festival Mandi Safar 1441 H/2019 M di Pantai Tanjung Lapin, Desa Tanjung Punak, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Selasa malam, 22 Oktober 2019, digelar pertunjukan Tari Zapin Api.

Pada tahun 2017, Zapin Api Rupat Utara ini termasuk salah satu dari 10 karya budaya yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia yang berasal dari Provinsi Riau.

Selain Zapin Api di tahun yang sama masih ada satu lagi karya budaya asal kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini yang ditetapkan sebagai WBTB. Yaitu, Zapin Meskom.

Jika Zapin Api teregistrasi sebagai WBTB Indonesia oleh Kemendikbud dengan nomor pencatatan 2017007392, Zapin Meskom dengan nomor pencatatan 2017007393.

Sama seperti Zapin Meskom, Zapin Api Rupat Utara ini sebagai WBTB Indonesia dalam kategori seni pertunjukan.

Bedanya, saat ditetapkan sebagai WBTB Indonesia, kondisi Zapin Meskom dituliskan sebagai karya budaya yang sedang berkembang, untuk Zapin Api disebutkan terancam punah.

Sebelum itu, pada tahun 2016, juga ada 2 seni pertunjukan dari Kabupaten Bengkalis yang tercatat sebagai WBTB di Kemendikbud.

Yaitu, Zapin Bengkalis dengan nomor pencatatan 2016006982 dan Tari Zapin Bengkalis dengan nomor pencatatan 2016006990.

Menilik berbagai karya budaya tempatan yang ada di Kabupaten Bengkalis, sebenarnya masih banyak yang berpotensi dan bisa ditetapkan sebagai WBTB Indonesia.

Sebut saja lampu colok, tradisi rombongan di saat Idul Fitri, terasi Bengkalis, merawai, kompang, dan mandi kumbo taman.

Atau, Jung Bengkalis, kesenian Pop Yeyeh 60-an (joget twist), lempuk durian, baju took Sakai (pakaian adat suku Sakai yang terbuat dari kulit kayu), menyumpit (berburu dengan menggunakan sumpit atau sumpitan), dan sebagainya. Tentu, termasuk kegiatan ritual mandi safar yang setiap tahunnya dijadikan festival ini.

Kapan karya-karya budaya tempatan tersebut akan tercatat dan memperoleh sertifikat sebagai WBTB Indonesia di Kemendikbud untuk menambah kuantitas WBTB Indonesia dari kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini? Jawabnya tentu tidak di tahun ini. Mungkin di tahun-tahun setelah tahun 2019.

Pasalnya, untuk tahun 2019 ini, Kemendikbud sudah menetapkannya 267 WBTB Indonesia dan 6 diantaranya dari Provinsi Riau. 6 WBTB Indonesia dari Provinsi Riau tersebut adalah Buwong Kuayang, Tari Cegak, Zapin Siak Sri Inderapura, Dikei Sakai, Syair Surat Kapal, dan Tepuk Tepung Tawar Riau.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen menyebutkan, dengan penetapan ini, maka karya budaya Provinsi Riau yang sudah berhasil menjadi WBTB Indonesia hingga tahun 2019 ini berjumlah 41.

Dia berharap, di tahun depan Provinsi Riau bisa menambah lebih banyak lagi karya budaya untuk ditetapkan menjadi WBTB Indonesia. Yose juga mengharapkan peran aktif dan keseriusan Kabupaten dan Kota dalam pengusulan di tahun depan.

”Kabupaten dan Kota mesti bersiap untuk kelengkapan formulir serta data pendukung seperti kajian, foto, dan video,” ujar Yose, sebagaimana dikutip dari laman kebudayaan kemdikbud.go.id. (Musrialdi/Diskominfotik)

0

Suara Indonesia News – Cirebon, Polres Cirebon Polda Jabar, melaksanakan kegiatan Razia Gabungan Dalam Rangka Operasi Zebra Lodaya 2019 yang dilaksanakan di Kawasan Gate Way Plumbon Kabupaten Cirebon. Rabu (23/10/2019).

Kegiatan dipimpin langsung Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto S.I.K.,M.Si, didampingi Wakapolres Cirebon Kompol Ricardo Condrat Yusuf S.H.,S.I.K.,M.H, dan Kasat Lantas Polres Cirebon, serta Pimpinan Instansi terkait lainnya.

Ops Zebra Lodaya 2019 dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesadaran serta kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas guna mewujudkan kamseltibcarlantas dalam rangka cipta kondisi pasca pelantikan

presiden dan wakil presiden terpilih pemilu tahun 2019 serta menjelang perayaan natal 2019 dan tahun baru 2020.

Kapolres Cirebon menyampaikan, bahwa sasaran pada pelaksanaan Operasi Zebra Lodaya 2019 diantaranya :

1 Pengemudi yang tidak memiliki kelengkapan surat surat kendaraan bermotor

2 Pengemudi yang surat ijin mengemudi tidak sesuai peruntukannya

3 Pengemudi kendaraan bermotor yang masih dibawah umur

4 Pengemudi ranmor yang melanggar rambu rambu /marka jalan, berat muatan dan peraturan berlalu lintas yang berpotensi kecelakaan

5 Keabsahan sim dan ranmor yang tidak sesuai dengan UU/Peraturan dan ketentuan (SIM,STNK,Dan TNKB).

6 Kendaraan yang menggunakan atau memasang lampu isyarat lalu lintas (rotator/strobo)

7 Kendaraan pelanggaran berat muatan, tidak sesuai peruntukan dan layak jalan serta perundang- undangan lalu lintas lainnya. (Fi)