0
Para peserta pawai karnaval yang tergabung dalam barisan yang dikawal pihak kepolisian dan para guru setiap sekolah mulai dari tingkat PAUD,TK,SD,SMP dan SMA.

Suara Indonesia News – Aceh Utara, Pemerintah Kecamatan Kutamakmur, Kabupaten Aceh Utara, menggelar pawai karnaval budaya dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun  Republik Indonesia (HUT RI) ke-74 Tahun 2019.

Perayaan pawai karnaval berlangsung, Minggu (18/8/2019) yang diikuti oleh pelajar dilepas oleh Camat Kutamakmur yang diwakili oleh Sekcam,H. Zakaria ,S.Sos bersama unsur Muspika Kutamakmur.

Pawai karnaval yang mendapatkan perhatian khusus dari semua kalangan menempuh jarak sekitar 3 Kilometer jalan Desa Keude Buloh,Bayu dan Menasah Krueng Manyang start dari Lapangan bolakaki Keude Buloh Blang Ara  dan finish di Lapangan Bola kaki Buloh Blang Ara depan Kantor Kecamatan Kutamakmur  untuk pelajar tingkat SD, SMP dan SMA sederajat.

Sedangkan untuk murid TK di bawa dengan mobil yang sudah di hias dengan  berbagai model ciri khas.

Camat Kutamakmur yang diwakili oleh Sekcam mengatakan, pawai karnaval ini dilakukan bertujuan agar warga Kecamatan Kutamakmur unumnya dapat merasakan arti dari kemerdekaan Republik Indonesia.

“Tidak hanya itu, ini seraya menumbuhkan rasa nasionalisme dan kegiatan ini sebagai sarana edukasi kepada generasi muda dan anak mengenai aneka budaya yang ada di Indonesia,” katanya.

Menurutnya, karnaval HUT RI kali ini sangat meriah perayaan pawai karnaval. Sebab, peserta karnaval melibatkan berbagai elemen pelajar mulai dari usia PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA sederajat.

“Alhamdulillah pawai karnaval yang dimulai pukul 14.00 WIB dan selesai pukul16.00 WIB berlangsung aman tertib dan lancar serta mendapat sambutan meriah dari masyarakat setempat,” ujar pak Sekcam.

Turut hadir pada pelepasan pawai karnaval Pegawai Kantor Camat setempat, Danramil/anggota Koramil Kutamakmur, Kapolsek/anggota Polsek Kutamakmur dan Geuchik yang ada di Kutamakmur yang ikut mengawal pelaksanaan pawai karnaval.(man)

0

Suara indonesia News –Ransiki, Manokwari Selatan, Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari Selatan, gelar upacara bersama HUT Proklamasi Republik Indonesia yang ke 74 di lapangan kantor Bupati Mansel atau tepatnya di Ransiki Kabupaten Manokwari Selatan.

Turut hadir dalam upacara bersama memperingati HUT Proklamasi  Dirgahayu RI ke 74, (17/08/2019) yakni, Pemerintah Daerah (Pemda) setempat bersama seluruh staf dan jajarannya yg ada termasuk para pimpinan OPD kabupaten Manokwari Selatan, kemudian juga para perwira TNI/Polri beserta staf jajarannya masing masing, ketua DPRD, para tokoh agama, adat, perempuan, pemuda serta pemudi, masyarakat dan juga  insan pers yang turut hadir dalam peliputan.

Upacara tersusun baik, tertib dan rapih oleh Protokoler/Humas Kab.Mansel yang diawali dengan tugas mulia putra putri terbaik (Mansel), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) untuk mengibarkan sang merah putih di bumi Cendrawasih Kabupaten Manokwari Selatan Prov.Papua Barat yang dicintai bersama .

Bupati Manokwari Selatan Markus Waran, ST. bertindak selaku insperktur upacara (Irup), dan dalam upacara tersebut Bupati bersama Ketua Tim penggerak PKK Kab.Mansel didampingi oleh Wakil Bupati Wempi W. Rengkung, SE. M.Si beserta istri. Upacara memperingati HUT RI ke 74 bejalan baik, lancar, tertib, aman dan sukses.

Usai pelaksanaan upacara, ditempat yang sama juga dilanjutkan dengan acara resepsi bersama para peserta upacara, tamu dan undangan untuk tiup lilin serta pemotongan Kue HUT RI – 74 oleh Bupati Mansel yg didampingi Wakil Bupati bersama Ketua DPRD, para pejabat TNI/Polri yang hadir dalam acara tersebut dan disaksikan oleh para tamu undangan.

Bupati Manokwari Selatan ‘ Markus Waran ‘ dalam mengawali sambutannya terlebih dahulu mengajak kepada semua yang hadir mengucapkan rasa puji dan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan berkat serta karunianya lah kita dapat bersama sama hadir dalam pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan baik dari awal hingga berakhirnya kegiatan memperingati HUT RI, tak lupa pula Bupati menyampaikan terima kasih kepada seluruh yang terlibat dan telah ikut membantu hingga terlaksananya acara ini dengan baik dan sukses.

Bupati Mansel Markus Waran & Wakil Bupati Wempi W. Rengkung Beserta Istri

Dalam sambutannya Bupati menyampaikan beberapa hal terkait dengan visi/misi Bupati dan Wakil Bupati Manokwari Selatan, pertama pada kesempatan ini kami selaku menyampaikan apresiasi dan terima kasih penghargaan yang tak terhingga kepada seluruh komponen masyarakat yang ada diwilayah administrasi Kabupaten Mansel di 6  Distrik, dimana setiap tahun memperingati HUT RI selalu ikut berperan aktif dan mendukung hingga pada saat ini kita dapat melaksanakan upacara bendera dengan baik, tertib dan aman.

Sesuai dengan visi/misi kedepannya nanti dengan tema Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk negeri tercinta Republik Indonesia dari sabang sampai merauke, dan pada kesempatan ini Kabupaten Manokwari Selatan yang dimekarkan sebagai anak bungsu di Republik ini setelah adanya pemekaran kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), moratorium jatuh tidak ada kabupaten lain lagi, dalam memperingati HUT RI yang ke 74 ini dan nanti kedepannya juga kita akan memperingati HUT Ke- 7 hadirnya Kabupaten ini, maka sesuai visi/misi nasional dan juga sesuai tema kita akan tingkatkan terus Sumber Daya Manusia sehingga di berbagai sektor ikut mengambil andil dalam pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat kabupaten ini yang kita cintai.

Foto Bareng Bupati & Wakil Bupati Bersama Para Pejabat TNI/Polri

Kita bersyukur dengan hadirnya Kabupaten Mansel di pegunungan lembah yang membawa dampak positif yang luar biasa, petama; masyarakat kita di Mansel telah hadir pendidikan TNI/Rindam sehingga membawa dampak positif bagi anak anak kita di Prov Papua Barat pada umumnya dan khususnya Kabuoaten Manokwari Selatan, kurang lebih 300 orang yg sudah pendidikan di Dodik/Rindam termasuk juga anak anak dari Kabupaten Mansel sudah ada yang dididik disana.

Atas nama Pemerintah Daerah dan Masyarakat Manokwari Selatan, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Panglima Kodam XVIII Kasuari dan Komandan Rindam, jangan lupa memperhatikan anak anak Manokwari Selatan untuk dididik disana dan penyampaian  Bupati ini langsung disambut aplose tepuk tangan oleh semua tamu undangan yang hadir.

Melalui momen Dirgahayu Republik Indonesia ke-74 ini, memang Pemda belum banyak dalam hal membangun pembangunan yang signifikan, untuk merubah kota Mansel akan tetapi sedikit demi sedikit “Step by step” melalui visi/misi kami akan terus menggenjot pembangunan infrastruktur dasar, penataan master plan tata kota Mansel.

Untuk itu di periode pertamai ini, tugas saya bersama dengan Wakil Bupati akan mempersiapkan beberapa titik titik kawasan terutama kawasan perekonomian, perkantoran, pendidikan, kesehatan dan lain lain sebagainya, infrastruktur akses jalan kita akan genjot hingga dengan sendirinya potensi potensi yang ada disana kita akan tingkatkan jalan dari kampung ke kota hingga dapat menghubungkan akses dari kampung kampung ke kota, dengan potensi potensi yang ada sehingga  masyarakat bisa memperoleh pendapatan untuk menghudupi kehidupannya setiap saat.

Diakhir sebelum menutup sambutannya Bupati Mansel ” Markus Waran, ST.” juga menyampaikan yang perlu menjadi perhatian bagi kita semua terkait Penyakit Sosial Masyarakat dalam hal Minuman Keras/Miras yang masih ada di wilayah kabupaten Manokwari Selatan berdasarkan informasi informasi yang kami terima, orang Papua itu sebenarnya pandai/pintar dan bisa membangun negeri sendiri, asalkan saja tidak berkecimpung dengan Alkohol/Miras yang sangat mempengaruhi dampak buruknya bagi masyarakat generasi muda dan generasi penerus bangsa, jika tersentuh oleh miras maka dampak buruknya pasti ada, oleh karena itu kita serakan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib dalam hal ini Polri agar dapat menangani serius dengan masalah Miras, mari kita berdoa agar tidak ada lagi Miras di Kabupaten Manokwari Selatan dan semoga pihak yang berwajib dapat mengatasinya. Sebagai penutup Pemerintah Daerah dan Masyarakat Kabupaten Manokwari Selatan mengucapkan terima kasih serta memberi apresiasi kepada putra/putri terbaik Mansel yang telah menunaikan tugas dengan baik yakni Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan juga kepada semuanya para masyarakat, hadirin dan tamu undangan yang telah turut hadir dalam kegiatan ini dari awal hingga selesai, atas nama Pemda Kab.Mansel mengucapkan terima kasih “.Tutup Bupati mengakhiri sambutannya. (Sam’Mad)

 

0

Oleh: Sulthan Alfaraby (Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry)

Perempuan Aceh, bisa dikatakan laksana kelembutan sebutir mutiara khas perairan tropis, dibalut kulit berduri, namun memikat kaum lelaki. Selain menyikat serdadu Belanda di medan pertempuran yang mencekam, seperti kisah heroik yang dilakukan oleh Cut Nyak Dhien, Cut Meutia, Laksamana Malahayati, dan lainnya, perempuan Aceh di masa lampau juga hidup dalam kemandirian, baik itu dari kalangan bangsawan maupun kalangan masyarakat biasa. Mereka sudah terbiasa menghadapi dunia ini dengan ganasnya pertempuran dan selalu siap siaga akan kematian.

Namun lagi, bagaimana keadaan perempuan Aceh sekarang? Apakah mareka masih tetap mengikuti jejak panutannya tersebut, atau hanya berperan sebagai ibu rumah tangga saja,  atau lebih suka berdandan dan bertumpu penuh kepada suaminya? Bagaimana jika sang suami telah tiada, apa yang bisa dilakukan oleh perempuan Aceh saat ini dan bagaimana cara berjuang di masa sekarang menghadapi kerasnya tuntutan zaman? Apakah sekarang masih ada perempuan Aceh bermultitalenta dan pemberani seperti di masa lampau?.

Mari kita kembali kepada sejarah perempuan-perempuan Aceh. Sedari dulu, perempuan Aceh lahir dari rahim-rahim yang tangguh. Mereka dibesarkan dengan kemandirian. Bahkan ketika perang Aceh berlangsung, yang dimana perang itu merupakan salah satu pertempuran terbesar saat itu, mereka para wanita Aceh ikut berkontribusi dan melebur dalam heroisme perjuangan layaknya kaum Adam lainnya. Rentetan peluru dilontarkan dan kalimat semangat yang menggema mereka teriakkan, meskipun dalam fase dan kemasan yang berlainan.

Semangat dan darah pejuang yang mengalir di dalam tubuh perempuan Aceh di masa lampau, sontak menggerakkan kesadaran seluruh pelosok Aceh untuk mampu bertahan di tengah suasana yang mencekam. Mereka bukan hanya gahar di ladang, sawah, hutan atau pesisir pantai! Serentetan aksi dan lontaran-lontaran peluru penjajah mereka hadapi dengan keberanian yang luar biasa. Mereka juga tidak mempunyai niat untuk mundur! Meskipun hanya sejengkal, dan jika memang masih memungkinkan untuk membuat kesengsaraan dan menciptakan semesta kematian kepada pihak penjajah, mereka masih juga tidak akan mundur sampai syahid sekalipun.

Kita kembali kepada masa sekarang, ingin kita melihat perempuan-perempuan Aceh tangguh seperti para pendahulunya di masa lampau. Kita semua tidak ingin melihat perempuan Aceh yang lemah dari segala segi dan lingkup kehidupan. Karena kita percaya, bahwa perempuan Aceh pasti bisa ikut andil dalam berkontribusi untuk berjuang seperti layaknya laki-laki. Mengingat zaman yang semakin keras, dan perempuan Aceh juga dipaksakan untuk bertahan dalam kondisi-kondisi yang sulit. Kecantikan paras semata tidak ada gunanya jika dibandingkan dengan perempuan cerdas dan multitalenta, begitulah yang banyak dikatakan oleh orang-orang dan penulis yakin pembaca juga setuju dengan hal itu.

Akhir dari tulisan ini, penulis berharap semoga perempuan-perempuan Aceh bisa menjadi penggerak perubahan untuk  Aceh sendiri, karena jika kita melihat tokoh pejuang wanita pada masa lampau, tidak menutup kemungkinan bahwa perempuan Aceh di masa sekarang bisa menciptakan peradaban yang lebih baik dan lebih bermartabat. Teruslah maju para perempuan Aceh, dan buatlah lebih banyak kontribusi nyata dan perjuangan tak kenal menyerah yang dilahirkan dari kaum perempuan Aceh.

0

Suara Indonesia News – Muara Enim, Upacara  Penaikan Bendera Merah Putih Hari Ulang Republik Indonesia ke 74 di kecamatan Panang Enim sangat beragam, dengan berbagai cara dan amat unik, dimana upacara penaikan bendera kali ini dilaksanakan di puncak wisata Curup Air Terjun Bedegung, Panang Enim, Muara Enim, Sumsel, sabtu (17/8/2019).

Upacara di puncak ini adalah upacara season kedua, yang mana sebelumnya sekira pukul 08.30 wib dilaksanakan di SMPN 2 Muara Meo, Panang Enim.

Pantauan di lapangan, upacara dihadiri unsur tripika, para guru, siswa, para kepala desa serta bergaai lapisan masyarakat sekitar.

Acara berlangsung hikmat dan butuh sedikit perjuangan bagi para penggerek bendera untuk melaksanakan amanah ini karena harus menuju medan yang cukup terjal dan harus berhati-hati.

Kapolsek Tanjungagung Akp. Arif Mansyur, S.H., Sik., M.M mengatakan upacara penaikan  bendera merah putih di puncak air terjun Bedegung ini adalah pertama kalinya dilaksanakan bersama-sama unsur tripika dan seluruh komponen masyarakat di kecamatan Panangenim.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme pemuda dan pemudi yang ada di kecamatan Panangenim dan juga merupakan penerus bangsa,” tukas Kapolsek ini.

Sementara Camat Panangenim Meyfajar Haryadi, S.sos mengatakan cara lain melakukan upacara bendera walaupun bersusah payah menuju tempat upacara.

“Untuk satu tujuan mengisi kemerdekaan menuju Indonesia maju melalui SDM yang unggul,” tutup Camat Panang enim ini. (Yongki)

0

Suara Indonesia News – Aceh Utara, Pelaksaan upacara HUT RI Ke-74 di Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara di lapangan kecamatan Samudera berlangsung khidmat, Sabtu (17/8/2019).

Bertindak sebagai inspektur upacara 17 Agustus 2019 ini Camat Samudera, Sofyan, sedangkan pembaca teks Proklamasi  ASN Kecamatan Samudera, komandan upacara Anggota Koramil Samudera dari TNI, sedangkan paskibra bendera Merah Putih siswa/I SMA N 1 Samudera.

Hadir di acara peringatan 17 Agustus 2019 ini, Sekcam Samudera, Guru sekolah, Kepala Sekolah, Anggota TNI, Polri, pelajar tingkat SD, SMP, SMA sederajat lainya, Tokoh Masyarakat, pemuda, aparat desa, staf dan pegawai se Kecamatan dan masyarakat Kecamatan Samudera ikut meramaikan lapangan upacara.

Camat Samudera, Sofyan usai upacara mengatakan, dengan semangat perjuangan, ia mengajak para generasi penerus mengenang jasa pahlawan yang mendahulukan.

Pakai baju putih tengah camat Samudera, sebelah kanan Kapolsek samudera,kiri Danramil samudera.upacara di lapangan kecamatan Samudera

“Mari kita kenang jasa pahlawan, sehingga kita mengisi kebenaran dan  tumbuhkan semangat mengabdi pada nusa dan bangsa,” ajak camat.

Selain itu, camat mengucapkan terima kasih kepada anak paskibra di Kecamatan Samudera yang telah berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik.

“Alhamdulilah, dengan latihan serius selama satu bulan telah membuahkan hasil dengan melaksanakan pengibaran bendera merah putih. Ini kerja keras pelatih dan menamkan semangat ke anak paskibra betapa susahnya pahlawan kita perjuangkan Indonesia ini,” paparnya.(man)

0

Suara Indonesia News – Muara Enim, Polres Muara Enim melaksanakan upacara peringatan Kemerdekaan RI Ke-74 tahun 2019, pukul 07.00 wib dihalaman kantor Polres. (17/08/2019).

Upacara dilakukan sebelum Upacara Puncak Peringatan HUT RI Ke 74 yang dilaksanakan di Lapangan Merdeka Muara Enim tingkat Kabupaten.

Upacara tersebut dilakukan guna membaca Amanat Kapolri pada peringatan hari Kemerdekaan RI ke-74 tahun 2019, untuk perhatian bagi personil Polri Seluruh Indonesia.

Bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Kapolres Muara Enim AKBP Afner Juwono, SH.SIK.MH.

Upacara diikuti oleh personil Bagian, Satuan dan Seksi serta ASN Polri Polres Muara Enim.

Dalam amanat tersebut Inspektur Upacara menyampaikan beberapa hal antara lain :

  1. Sebagai anggota Polri dan ASN Polri, hendaklah bersyukur atas Kemerdakaan yang telah dianugerahkan oleh Alloh SWT, dan Perjuangan serta Pengorbanan Para Pahlawan Bangsa yang harus kita hormati dan kita hargai.
  2. Tingkat prestasi kerja dan kwalitas SDM Polri guna mewujudkan Polri yang Profesional, modern dan terpercaya dalam Pengabdian diri Polri untuk memberikan Pelayanan, Pengayoman dan Perlindungan kepada masyarakat serta Penegakan Hukum. Dengan SDM yang Unggul Indonesia Akan Maju.
  3. Teruslah bina kebersamaan dalam bertugas, Sinegitas dan Soliditas dengan Instansi TNI, Pemerintah dan Tokoh-Tokoh Masyarakat serta Potensi Kamtibmas Lainnya.
  4. Hormati Hak Azasi Manusia dan Humanis serta Tegas Terukur.
  5. Pedomani aturan dan ketentuan yang berlaku serta Hindari Perbuatan yang bisa merusak citra Polri dan menghilangkan kepercayaan masyarakat kepada Polri.

Pada kesempatan upacara tersebut juga dilaksanakan Pemberian Penghargaan kepada Polsek yang berprestasi dalam melaksanakan Ungkap Kasus Narkoba Ops.Antik 2019, yang mana Polres Muara Enim sebagai Satuan Kewilayahan yang melakukan Giat Imbangan Ops.Antik tersebut.

Pengharagaan diberikan kepada Polsek Rambang Dangku peringkat pertama, Polsek Tanjung Agung peringkat kedua dan  Polsek Gelumbang peringkat ketiga

Kapolres Muara Enim selaku Inspektur Upacara langsung memberikan penghargaan dimaksud kepada perwakilan Polsek yang menerima.

Pada kesempatan lain yakni pada pukul 00.00 WIB tanggal 17 Agustus 2019, Polres Muara Enim juga sebagai penyelanggara kegiatan Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Ksatria Pertiwi Muara Enim.

Bertindak selaku  Pimpinan Apel Kehormatan dan Renungan Suci adalah Kapolres Muara Enim AKBP Afner Juwono, SH.,SIK.,MH

Hadir pada Apel Kehormatan tersebut Bupati Muara Enim Ir.AHMAD YANI dan Unsur FORKOPIMDA Muara Enim dan  Pejabat TNI serta Kepala Dinas Instansi dan Perwira TNI-POLRI. Kegiatan Apel Kehormatan dan Renungan Suci berjalan dengan khidmat. (Candra)

0

Suara Indonesia News – Halmahera Selatan, Kepala kejaksaan Negeri (Kejari) Halmahera Selatan, Cristian Carel Ratu Anik. SH, di desak melakukan pemeriksaan terhadap kepala Desa Geti kecamatan Bacan Barat Utara Hi Arfa Sosoda karena yang bersangkutan di duga kuat mengalihkan aset pemerintah desa (pemdes) geti untuk di jadikan aset pribadi. Aset Desa yang di jadikan milik pribadi diantaranya satu lahan Kebun PKK, sebidang tanah Lahan sekolah di jadikan milik pribadi.

Hal ini di sampaikan oleh Ketua Devisi investigasi Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Front Delik Anti korupsi (FDAK) Kabupaten Halmahera Selatan, Ruslan Abdul, kepada wartawan Jumat (16/08/2019) mengatakan, sesuai hasil investigasi LSM dan berdasarkan hasil laporan dari masyarakat Desa Geti, menemukan ada dua lahan milik Pemerintah Desa yang di kuasai dan di jadikan Lahan milik pribadi kades Geti Baru Hi Arfa sosoda sehingga masyarakat pertanyakan dua status lahan pemerintah Desa (pemdes) yang di kuasai oleh kepala Desa tersebut.

Selain menguasai Lahan milik pemerintah Desa di jadikan Lahan milik pribadi, kades Geti juga di duga kuat menggelapkan Anggaran potensi Desa tahun 2004 sebesar 28 juta dari perusahan kali mas dan yang baru di kembalikan ke Desa sebesar 8 juta rupiah, dan anggaran Dana Desa (DDS) tahun 2017 -2018 ratusan juta rupiah dari kegiatan fisik dan kegiatan untuk pengelolaan Badan usaha milik Desa Ratusan juta rupiah juga di kelola sendiri oleh kepala Desa tanpa melibatkan masyarakat Desa sehingga Masya tidak mengetahui berapa besaran dana yang di kelola oleh kades Geti karena usaha yang mendapatkan penyertaan modal dari pemerintah Desa melalui dana Desa untuk BUMDES itu di kelola atas nama pribadi bukan untuk BUMDES.

Olehnya itu pihaknya mendesak kepala kejaksaan Halsel Cristian Carel ratu Anik segera memanggil kepala Desa Geti Baru untuk di proses Hukum sesuai yang berlaku karena yang bersangkutan di duga kuat banyak melakukan penyelewengan anggaran Dana Desa tahun 2017-2018 dan tahun 2019 pihaknya juga meminta kejeksaan negeri menggunakan Badan pemeriksa keuangan (BPK) Untuk melakukan audit realisasi kegiatan Dana Desa karena audit inspektorat patut di ragukan. pintahnya. (Bur)

0

Suara Indonesia News – Cirebon, Dalam rangka merayaan HUT Indocement ke 44, tepatnya pada tanggal 4 Agustus 2019 (namun kegiatan dilaksanakan pada Jumat 16 Agustus 2019) bersamaan dengan menyambut HUT RI ke 74 sehingga kegiatan ini menjadi lebih semarak.

Diawali dengan kegiatan Jumat Bersih pagi hari di area Poliklinik Pratama, lalu dilanjutkan dengan kegiatan sosial Donor Darah bekerjasama dengan PMI Kabupaten Cirebon bertempat di ruang I-SHELTER (SHE Dept). Pada saat bersamaan dilakukan kegiatan perintisan Taman Buah Indocement dengan menanam 44 pohon buah dilahan produktif seluas 1,2 Ha yang secara berkesinambungan akan ditanami 12 jenis pohon buah dengan jumlah total 317 pohon di sekitar Guest House.

Menjelang sore hari sebelum kegiatan Lomba dan olahraga diadakan Flash Mob Konfigurasi 44 di lapangan bola Indocement untuk memeriahkan kegiatan HUT Indocement ke 44 yang tahun ini mengusung tema “Bergerak Berkarya Bersama“.

Beragam lomba digelar, seperti ambil botol, gulung kain, estafet kaos dan estafet sarung di sekitar Rumah Budaya Indocement  serta olah raga Badminton, Tenis Lapang, Tenis Meja, Futsal dan Basket di  arena olahraga Indocement yang pesertanya melibatkan karyawan, keluarga karyawan, kontraktor dan masyarakat lingkungan di sekitar perusahaan sehingga menjadi ajang silaturahmi antara perusahaan dan stakeholder.

Otto Ahadijat (Assistant to General Manager) selaku Ketua HUT Indocement ke 44, juga menyampaikan bahwa kegiatan lomba dan olahraga bersifat hiburan semata karena pesertanya unik berjumlah empat lawan empat sesuai HUT Indocement ke 44 tahun membuat suasana makin meriah apalagi dengan batasan waktu maupun skor kemenangan yang tidak lazim. Disamping itu kami mengundang Susanto Megaranto (Grand Master Catur Indonesia) untuk melawan pecatur Indocement dengan 44 peserta lawan satu  grand master catur Indonesia dengan sistem simultan.

Menjelang senja Budiono Hendranata (General Manager) meresmikan Taman Catur Indocement, bermain catur dengan bidak raksasa melawan Grand Master Susanto Megaranto pada lantai kaca berukuran 6×6 meter yg menyala indah pada malam hari

Peresmian Kantin Sehat Indocement dengan desain ala Cafe modern menjadi puncak acara perayaan HUT Indocement ke 44 yang disertai doa dan renungan malam kemerdekaan RI.

Kegiatan malam diakhiri dengan membag i- bagikan doorprize dan makan malam bersama dengan sajian barbeque ditepi sungai yang diiringi musik-musik akustik. (Pi)