0

Suara Indonesia News – Aceh Utara, Dalam pembukaan UUD 1945, dinyatakan bahwa Indonesia adalah “Negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia”, …dst.

Berdasarkan hal ini, maka kekuasaan terbesar dalam Negara Indonesia ialah rakyatnya. Oleh sebab itu, kita sebagai masyarakat juga perlu turut serta membangun Negara Indonesia menjadi lebih baik lagi. Caranya ‘rakyat wajib turut mengawasi dan memberi masukan kepada pemerintah, baik masukan atas kekurangan atau pembangunan ke keadaan yang lebih baik, sebagai mana dimaksud juga dalam  pasal 28E ayat (3) ” Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”.

Seperti halnya, Sang Suami dan Istri, berikan kesan romantis dan kebahagiaan, begitulah hendaknya sang pemimpin Desa berlaku kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas desa nya dalam hal kebijakan dan pengembangan.

Masyarakat juga tidak boleh bersikap masa bodoh atau lemah (pasrah terhadap keadaan) terhadap keadaan gampong dan jalannya pemerintahan gampong. Lakukan perlawanan dan kritikan terhadap hal yang tidak benar dan dukung hal yang positif.

Contohnya, memilih mengatakan kebenaran, meskipun kebenaran itu pahit untuk di ucapkan. (Bek sampek ngeun peng grik tanyo di bungkam) sehingga tidak akan mau mengkritik  (dalam batasan yang wajar) pada keadaan kebijakan yang buruk.

Di sini, saya selaku pemerhati desa,

mengkritik keadaan pemerintah gampong  yang ‘berfikir instan terhadap sektor pembangunan infrastuktur semata’. Adakah seorang anak terlahir langsung bisa berjalan??

Perumpamaan ini cocok dengan pola pembangunan di desa saya saat ini: belum apa-apa sudah merencanakan bangun infrastruktur,  bagi saya perubahan dan kesejahteraan bukan hanya terletak pada bangun fisik semata (infratruktur), Menurut saya ada hal yang lebih penting dari infratruktur.

Contoh dan misalnya,

1.Aspek memajukan kesejahteraan umum :

– Pembinaan masyarakat (pembinaan pengelolaan potensi alam pada kampung-kampung, penyatuan ikatan kekeluargaan antar penduduk-penduduk kampung).

2.Meningkatkan pelayanan publik terhadap masyarakat guna mempercepat perwujudan kesejahteraan umum(tanpa membedakan antara oposisi dan koalisi).

3.meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat gampong guna meyujudkan masyarakat gampong yg mampu memelihara kesatuan sosial sebagai bagian dari ketahanan nasional.

4.Memajukan perekonomian masyarakat desa serta mengatasi kesenjangan pembangunan nasional;

5.Membentuk pemerintahan desa yang profesional efisiensi, dan efektif, terbuka dan bertanggung jawab.

Jika memang kepala desa/Geuchik tidak mengindahkan kritikan ini maka kita siap dan saya paling terdepan untuk melawan dengan cara demonstrasi atau melalui jalur litigasi (jalur hukum).

Ditulis Oleh : Haikal Al-Fikri, Pemerhati Desa/Waketum DPM FH UNIMAL

0

Di tepi jalan, sebelum aku pergi, ibu bersama kakak ikut menunggu kendaraan yang melintas untuk ditumpangi. Saat itu juga aku sempat meminta agar ibuku bersedia untuk di abadikan dalam sebuah potret dari kamera handphone sebagai tanda kenangan. Lama kami menunggu dan berharap ada mobil penumpang yang melewati jalur ini. Tak lama kemudian, dari kejauhan nampak mobil lintas berwarna putih mendekat. Mobil itu tiba-tiba berhenti tepat dihadapan kami. Mau kemana? Tanya supir angkot itu. Sofifi, balas Ibuku. Ku lihat wajah ibu seperti sedang cemas, seakan tak rela melepaskan waktu yang begitu singkat. ‘Bu, aku minta pamit, jaga dirimu baik-baik’. Pintahku. “Kau juga nak, hati-hati di jalan. Nanti kalau sudah tiba jangan lupa beri kabar pada kami”. Balas ibu penuh harap. Kemudian aku menyalami tangan ibu dan juga berpelukan mesra dengan kakaku. Setelah aku menaiki mobil berwarna susu itu, kaca jendela mobil ku jatuhkan agar dapat melihat Ibu dan kakaku. Sempat bertatapan sambil melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan. Mobil kemudian berjalan. Kurang lebih jarak 20 meter mataku masih tertuju pada spion luar mobil, nampak ibu masih berdiri di tepi jalan dengan pasrah, laju kendaraan mulai kencang tepat ditikungan pertama mataku tak bisa menangkap lagi wajahnya.

Mau ke mana dek? Tanya supir angkot itu sambil ia perhatikan diriku di spion mobil tepat dibagian atas kepalanya. Sofifi, jawabku. Ku lihat matanya sering mengintai aku dari kaca spion itu. Kaca jendela tiba-tiba naik. Pikir ku aneh, Hanya aku dan seorang supir angkot berduaan dalam mobil itu.

Mobil makin melaju, dan pertanyaan makin terus hadir dari mulut supir yang sepertinya aneh. Rasa takut mulai mengahantui seakan niat jahat bisa terjadi dalam kesempatan yang sangat besar ini. Ia terus bertanya dan lama kelamaan membuatku gelisah bercampur cemas. Rasa cemas pada wajah ibu serentak terbayang seakan menyiratkan khawatir bila sesuatu menimpa dirikku. Supir angkot itu semakin terlihat mencurigakan, wajahnya genit kadang-kadang mengintai diam-diam dibalik spion sambil tersenyum picik. Ah, apa yang bakal menimpa diriku pada hari ini. Kataku dalam hati. Dan rupanya aku melihat supir itu kemudian terdiam semacam ada sesuatu yang direncanakan.

Seketika suasana berubah jadi hening, hanya ada suara musik yang terdengar dari dalam mobil. Jarak tempuh kurang lebih 1 jam lebih waktu yang dibutuhkan untuk sampai di tempat tujuan dan perjalanan sudah menelan waktu kurang lebih satu jam, sekitar 12 kilometer lagi sudah akan tiba di pelabuhan. Sebelum tiba, supir itu kembali bersuara dengan nada yang nampak merayu. Aku baru sadar kalau kaca mobil itu terlihat gelap. Dari luar tidak dapat melihat dengan jelas kedalam mobil. Bagaimana kalau kita jalan-jalan dulu? Ajaknya. Aku tidak mau. Hanya sebentar saja, boleh tidak. Supir itu terus memaksa agar aku mengikuti ajakanya.

Dari tingkahnya yang mencurigakan itu, aku kemudian meminta agar ia segera turunkan aku tengah dalam perjalanan. Saat itu, hatiku sudah tahu betul niat supir itu bisa mengancam hidupku. Tapi rupanya ia tak mau menerima keputusanku. Ia menginjak gas, mobil melintasi jalanan yang sunyi itu dengan kecepatan seperti sedang mengikuti balapan di atas sircuit. toloooong.!! Teriakku, pria itu kemudian mengancam jika aku berteriak lagi maka ia bisa berbuat kasar terhadap diriku. Ketakutan semakin terasa. Aku kembali berteriak dengan suara yang lebih lantang.

Jendela kaca mobil ku buka untuk meminta pertolongan pada siapa saja yang sedang berada di jalanan. Sempat ku lihat ada seorang ibu menyaksikan keadaanku tapi kecepatan mobil tak bisa membuat ibu itu berbuat apa-apa. Dan lelaki itu berhasil membawa aku jauh dari keramaian yang tidak bisa dijangkau oleh siapapun. Lelaki itu akhirnya dapat meloloskan keinginannya. Sebuah keinginan yang menggoreskan luka di dada ibuku. Seperti tak memandang aku sebagai seorang manusia yang masih butuh untuk bernafas. Ia tinggalkan bangkai mayatku di tengah hutan, terkapar tak berdaya dengan kondisi yang mengenaskan, tepat di kebun milik warga Desa Dokulamo.

Usiaku masih terlalu dini tapi dipaksa untuk meninggalkan dunia dengan waktu yang terlalu singkat. Sementara ibuku sudah nampak beruban dirambutnya yang semakin hari usianya makin senja keemasan. Penantian atas kepergianku ini yang terakhir kali terpendam dalam sukamnya. Ibu, maafkan aku. Kepergianku kali ini untuk selamanya.

Carita ini berdasarkan hasil komentar, keterangan dan pendapat para netizen yang ramai dibicarakan di beranda Facebook, selebihnya penulis menarasikan melalui imajinasi.

Tindakan personal kejahatan yang dilakukan oleh pelaku, mestinya dibalas dengan hukuman yang setimpal. Ini bukan hal yang sepele, apalagi sudah mengorbankan nyawa. Atas nama kemanusiaan. Dosa perbuatan ini tidak mudah diampuni oleh Tuhan. Sebab tindakan tersebut setara dengan membunuh saudaranya sendiri.

Atas perbuatan pelaku tim gabungan Polda Maluku Utara (Malut) dibantu Polres Tidore Kepulauan (Tikep) mengungkap motif dibalik tewasnya Gamaraia W. Kumala alias Kiki (19), remaja cantik asal Malifut, Halmahera Utara mulai terjawab.

Berdasarkan keterangan Direktur Reskrimum Polda Malut Kombespol Anton Setiyawan melalui perss conference di Aula Polres Tikep, Jumat (19/7/2019), menjelaskan kronologis kejadian bahwa pada awalnya kiki saat menaiki mobil milik pelaku Muhammad Irwan Tutuwarima alias Ronal (35) dari Tahane Halmahera Utara (Halut) menuju ke Sofifi. Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Guraping Sofifi, Entah setan apa yang merasuki pelaku Muhammad Irwan Tutuwarima alias Ronal (35) melakukan aksinya dengan cara merampok, perkosa dan membunuh korban dengan cara mengambil karet lis kaca mobil yang berada di saku tempat duduk penumpang depan sebelah kiri dan mencekik leher korban dengan dua kali lilitan hingga tewas,” jelasnya.

Direskrimun, Anton Setiyawan menyebutkan, setelah korban merenggang nyawa di kursi penumpang bagian tengah, pelaku kemudian membawa mobil menuju ke jalan 40 untuk membuang dompet, sepatu, tas korban dan selanjutnya menuju Lelilef, Kota Weda Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), untuk membuang mayat korban dan menutupi korban dengan menggunakan terpal dan dedaunan kering yang berada di TKP di dusun lukulamo desa lelilef weibulan, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halteng, tuturnya.

Usai pelaku melakukan perbuatan tersebut, Muhammad Irwan Tutuwarima alis Ronal langsung melarikan diri di kota Tidore Kepulauan, dan akhirnya pelaku tersebut ditangkap oleh Kanit Reskrim Polsek Tidore Bripka Ustang Usman bersama rekan lainnya dii rumahnya saudara Rifan Kelurahan Dokiri, Kecamatan Tidore Selatan, Kota Tidore Kepulauan, ujarnya.

Anton menjelaskan, penangkapan pelaku berawal dari informasi masyarakat yang menyebutkan bahwa sepeda motor milik pelaku akan dikirim dari Loleo (oba tengah) menuju Tidore. Dari informasi tersebut kemudian Kanit mengecek ke pelabuhan Trikora dan didapati kendaraan roda 2 tersebut dijemput oleh Rifan atas suruhan pelaku.

Setelah Kanit Reskrim Polres Tikep menginterogasi ternyata pelaku bersembunyi di rumah Rifan di kelurahan dokiri, Kota Tidore Kepulauan, kemudian langsung dilakukan penangkapan di rumah Rifan pada Kamis 18 Juli 2019 kemarin.

“ Pelaku sudah mempunyai niat jahat terhadap korban melaukan tindakan pidana, semenjak korban menaiki mobil pelaku dari Malifut. Selain itu, pelaku diketahui adalah residivis kasus pemerkosaan yang terjadi pada tahun 2006 di halmahera timur, saat itu pelaku divonis 4 tahun penjara dan bebas pada awal tahun 2010,” terangnya.

Atas perbuatan tersebut pelaku dijerat dengan Pasal 340 pembunuhan berencana, Pasal 339 Pembunuhan diawali dengan perbuatan pidana, Pasal 285 pemerkosaan, dan Pasal 366 pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan orang meninggal dengan ancaman paling tinggi hukuman hati, penjara seumur hidup dan 20 tahun penjara, kata Anton. (kutip)

Alfatiha untukmu Kumala. (Rasa Duka yang mendalam. Asbur Abu dan keluarga wartawan Suara Indonesia News)

0

Suara Indonesia News – Labuha, Gempa dengan kekuatan 7,2 SR yang melanda kabupaten Halmahera Selatan provinsi Maluku Utara pada minggu (14/7) tampaknya menggugah semua masyarakat tanpa terkecuali lembaga perbankan, yakni Bank Mandiri Cabang Labuha Kabupaten Halmahera Selatan juga ikut memberikan sumbangan ke korban yang dampak dari gempa melalui posko induk gempa di kantor Bupati halaman selatan.

Bantuan dari Bank mandiri (Persero) ini diantar langsung oleh direktur Rivai samual, di posko Induk yang diterima langsung oleh sekretaris daerah Halsel Helmi Surya Botutihe, bantuan dari mandiri Halsel ini berupaTotal bantuan senilai 45 Juta, diantaranya 1. 250 Dos Pop Mie instant 2. 250 Dos Air mineral (gelas) 3. 65 Buah Tikar, 4. 50 Buah Selimut 5. 25 Buah Lampu emergenci.

“Bantuan ini diberikan dengan harapan dapat meringankan beban para korban bencana, sebagai kegiatan Keman Bank mandiri juga merasa terpanggil untuk sama sama peduli warga korban gempa,” Kata direktur Bank mandiri kabupaten Halmahera Selatan Rivai samual ketika dikonfirmasi di posko induk di aula kantor Bupati.

Sementara itu, sekretaris daerah (Sekda) kabupaten Halmahera Selatan Helmi Surya Botutihe dan wakil Bupati kabupaten Halmahera Selatan, Iswan Hasjim mengatakan, bantuan sudah dari berbagai pihak termasuk dari Bank mandiri Halsel, bantuan yang diterima hari ini nanti didistribusikan ke warga terkena dampak gempa “bantuan tetap diharapkan dan terimakasih kepada semua pihak yang memberikan bantuan termasuk Bank Mandiri Bacan kabupaten Halsel,” pungkasnya. (Bur)

0

Suara Indonesia News – Aceh Utara, Seleksi Olahraga Mahasiswa Daerah provinsi Aceh ke XVI telah usai acara ini digelar pada tanggal 13 – 17 Juli 2019 di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Selekda Olahraga Mahasiswa Aceh ke XVII ini diikuti oleh Perguruan Tinggi Negeri Maupun Swasta se Provinsi Aceh. Universitas Malikussaleh mencatat sejarah di Selekda 2019 dengan berhasil mennorehkan prestasi di berbagai Cabang Olahraga.
Dan berikut ini Cabang olahraga yang berhasil dimenangkan oleh Atlet Universitas Malikussaleh. (18/07-19).

1.Tenis Lapangan Tunggal Juara 1 (Abdul Rahman)

2.Tenis Lapangan Ganda Putra Juara 2 (Abd Rahman/David)

3.Pencak Silat Kelas G Putra Juara 1 (Bahagia Saputra)

4.Pencak Silat Kelas E Putra juara 2 (Khairul Azmi)

5.Pencak Silat kelas A Putra juara 2 (Rahman)

6.Pencak Silat Seni Tunggal Putra juara 2 (Dwi)

7.Pencak Silat Seni Tunggal Putri juara 2 (Fhisty)

8.Pencak Silat Kelas C Putra Juara 3 (Dian septiadi)

9.Pencak Silat Kelas D Putra Juara 3 (Rizki Try Sahputra)

10.Pencak Silat Kelas C Putri juara 3 (Anisa)

11.Cabang Catur Juara 1 (Fachrul Razi, Juan Alibar, Raudina Izni)

12.Petanque Kategori nomor triple man Juara 1 (M. Husnul Rizqa,
Dedi Lesmana Putra,
Teuku Muhammad Danial)

13.Volly Putra Juara 1 (Team Unimal)

14.Badminton Ganda Putri juara 2 (Cindy/Laras)

15.Sepak Takraw Kategori Quadran Juara 3 (mahesa, khairul, khairil marpaung, jamal, safrizal)

16.Sepak Takraw Kategori Quadran Juara 3 (mahesa, khairul, khairil marpaung, jamal, safrizal)

17.Cabang Anggar Kategori Degen Putri Juara 2 (Dhea)

18.Cabang Anggar Kategori Sabel Putra Juara 2 (Ferry)

19.Cabang Anggar Kategori Degen Putra Juara 3 (Rezza)

20.Atletik Lari 5000 m Putra. Juara 1 (Randa Rinaldi) Unimal

21.Atletik Lari 5000 m Putra Juara 3 (Ahmadi Fikri)

22.Atletik Lari 100 m Putri. Juara 2 (Alfi syahra)

23.Cabang Kempo kelas Randori perorangan 60 Kg Juara 2 (Teuku Die Fauzul Akbar)

24.Cabor Basket Juara 2 (Team Unimal)

Cabang Karate

Kata perorangan :
25.juara 2 (izza fachrozy harahap) Unimal.

Komite putra :

26.Kelas 60 kg juara 3 (baihaqi)
27.Kelas 85 Kg juara 3 (Zul iqbal)

Komite Putri :

28. Kelas 50kg juara 3 (safitri maya)

29.Kelas 60kg juara 2 (henny delvira)

30.Pencak Silat kelas F Putra Juara 3 ( Aris Munandar )

Pembantu Rektor III Unimal Bidang Kemahasiswaan (Dr. Baidhawi, S.P., M.P ) Mengucapkan terimakasih kepada Seluruh pelatih dan Segenap Atlet Yang telah Berjuang di Selekda Aceh 2019.

Dan selamat atas prestasi yang telah diraih kepada Atlet Unimal Yang telah berjuang maksimal Pada Selekda Kali Ini

Pembantu Rektor III Unimal (Dr. Baidhawi, S.P., M.P ) Berharap besar kepada Atlet Unimal Yang telah lulus di Seleksi Daerah Aceh 2019 Untuk mempersiapkan diri lebih baik dikarenakan di pekan olahraga nasional (POMNAS XVII Jakarta ) September Mendatang Mereka akan berjuang menghadapi Atlet Unggulan perwakilan Perguruan Tinggi dari Seluruh Daerah Indonesia .(AH)

0

Suara Indonesia News – Labuha,  Setelah melakukan peninjauan dan menyalurkan bantuan di beberapa lokasi yang terdampak bencana, Bupati Halmahera Selatan H.Bahrain Kasuba menghadiri jamuan makan malam di Rumah Adat Solo, Kawasan Kebun Karet. Kamis, (19/07/19).

Hadir juga dalam jamuan makan malam tersebut Wakil Bupati Halsel Iswan Hasjim, Sekertaris Daerah Helmi Surya Botutihe Walikota Tidore Kepulauan (Tikep) Kapten Ali, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Marga Taufiq, Kapolda Maluku Utara Bridjen Pol. Suroto, Danrem 152/Babullah Kolonel Inf. Endro Satoto dan Pimpinan SKPD.

Pada kesempatan ini Walikota Tikep Kapten Ali secara simbolis menyerahkan bantuan berupa uang tunai sebesar RP.  100.000.000 kepada Bupati Halsel H. Bahrain Kasuba.

Dengan bantuan ini, Walikota Tikep berharap dapat digunakan untuk membantu korban gempa bumi yang telah melanda Halsel.

“Semoga bantuan ini dapat digunakan untuk korban yang terkena gempa dan juga dapat mengurangi penderitaan mereka”, harapnya.

Selain penyerahan bantuan oleh Walikota Tikep, juga telah dilakukan penyerahan bantuan sebesar 300.000.000 dari Harita Natural Disaster Relief di Canga Matau pada Kamis, (18/07/19). (Bur)

 

0

Suara Indonesia News – Labuha, Musiba Gempa magnitudo 7,2 SR mengguncang Bacan Halmahera Selatan, yang di alami oleh masyarakat Gane Raya, Kep.Jouronga, Bacan Timur, dan bacan Timur Tengah Minggu (14/7) lalu. Telah mengalami duka mendalam, kini bantuan dari LSM, Ormas, Pemda telah mengalir, tidak kecuali Bawaslu Halmahera Selatanpun mengambil bagian Sejak dua hari kemarin Bawaslu Halsel turun jalan, melakukan pengalangan dana di titik-titik keramaian. Aksi pengalangan dana mulai dari buana seki, pasar tembal, pelabuhan kupal itu di pantau langsung Komisioner Bawaslu Halsel Rais Kahar devisi PHL.

Menurut Rais Kondisi Gane dan sekitarnya sudah parah pasca musibah Gempa, oleh karena sampai saat ini bantuan dari Pemda Halsel tidak mencukupi kebutuhan mereka, hingga Bawaslu Halsel merasa Peduli agar meringankan beban sedikit Basudara di sana.

“Saya waktu pantau para korban gempa mulai dari gane sampai gane Timur sangat memperhatikan, niatnya jenguk keluarga anak, istri dan Alhamdullilah Gane Barat Utara tidak begitu parah tapi anak-anak itu hidup di bawa tenda-tenda pengungsian”ujar Rais yang juga putra asli Gane.

Sementara itu, beberpa anggota Panwaslu kecamatan dan PPL di Kep. Jouronga juga bernasib sama, secara De jure masa kerja sudah tidak ada namun secara de facto masih dalam satu keluarga besar Bawaslu.

Oleh karena, di sana juga keluarga besar Bawaslu, adanya panwascam gane timur selatan, gane barat selatan, kepulauan Jouronga serta semua keluarga Halsel sehingga kalau bisa kita bantu se ikhlasnya.

Memang secera internal sudah ada instruksi dari Bawaslu provinsi untuk melakukan pengalangan dana internal Bawaslu kab/kota namun pihaknya juga turun jalan sebagai rasa peduli.

Atas kepedulian itu menurut Rais dari hasil pengalangan dana Bawaslu pedul ini pihaknya akan membeli kebutuhan khusus Terpal, beras, selimut, tikar dan kebutuhan lain. (Bur)

0

Suara Indonesia News – Labuha, Pasca gempa yang terjadi  di wilayah kab. Halsel khusunya di Kec. Gane mendapat respon dari berbagai elemen masyarakat.

Jumat, (19/7/2019) sebanyak 65 kendaraan roda dua yang dikendarai relawan dari Desa Kebun Raja Kec. Gane Timur mendapat pengawalan dari Polsek Gane Timur Polres Halsel.

Bantuan yang disalurkan berupa Beras, Terpal, Baju Bekas, Obat obatan ringan, dan Mie Instan.

Kapolsek Gane Timur AKP Arsadi Ali Noh, SH, memberikan apresiasi kepada masyarakat dan relawan yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban gempa di desa Gane Luar.

Kapolsek Gane Timur juga menghimbau bantuan yang melintasi jalur darat dengan menggunakan sepeda motor agar dapat menjaga keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya.

Kapolsek berharap dengan bantuan kemanusiaan dapat membantu saudara saudara kita yang berada di tenda pengungsian yang sangat membutuhkan bantuan. (Bur)

0

Suara Indonesia News – Labuha, Ketua Bhayangkari Cab. Halsel Ny. Ratih Faishal Aris bersama pengurus Bhayangkari yang di Hadiri Plh Kapolsek Bacan Timur dan  Polwan Polsek Bacan Timur melakukan trauma healing bagi korban gempa di pengungsian yang berada di Polsek Bacan Timur, Desa Sayoang Kec. Bacan Timur dan Desa Bibinoi Kec. Bacan Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan.

Ketua Bhayangkari Cab. Halsel Ny. Ratih Faishal Aris mengatakan, trauma healing sangat perlu dilaksanakan dalam memulihkan kondisi trauma warga pasca gempa di daerah ini. “Masyarakat khususnya anak-anak terdampak gempa masih merasakan trauma mendalam, mereka masih hidup di pengungsian, di tenda-tenda, dan di alam terbuka,” katanya, Kamis (19/7/2019).

Saat ini gempa susulan masih terjadi sehingga  pengungsi akibat gempa belum berani kembali kerumah masing – masing. Trauma Healing yang dilakukan Bhayangkari Polres Halsel di lapangan terbuka dengan memberikan permainan terutama pada anak-anak dan remaja. “Kami memberikan permainan atau games, menyanyi bersama dan memberikan bingkisan atau hadiah”, tuturnya.

Ny. Ratih Faishal Aris mengatakan tujuannya agar anak-anak tidak berkepanjangan dalam merasakan trauma dan segera menemukan kembali keceriaan,”ucapnya. (Bur)