0

Suara Indonesia News – Indramayu. Salah satu warga penerima Bantuan Sosial (Bansos) mengundurkan diri sebagai penerima program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Pengunduran diri itu dilakukannya karena merasa dirinya bukan orang yang berhak mendapat bantuan tersebut.

“Saya sadar bantuan yang saya terima ini tidak tepat sasaran karena saya keluarga mampu, maka saya mengundurkan diri dari bantuan pemerintah ini mohon bisa diganti dengan orang yang lebih berhak yakni orang yang tidak mampu,” kata Sukarto warga yang secara sukarela mau mengundurkan diri sebagai penerima Bansos.

Sukarto adalah warga Desa Jayalaksana Kecamatan Kedokanbunder Kabupaten Indramayu yang telah menandatangani surat pernyataan mengundurkan diri sebagai penerima bansos BPNT karena ia merasa bukan kategori keluarga yang harus mendapatkan BPNT.

Surat pengunduran diri ini telah ditandatanganinya dan diserahkan langsung kepada Camat Kedokanbunder, Atang Suwandi dan Kuwu Jayalakasana H. Warno di kediamannya rabu (11/01/2023).

Dihadapan Camat, Sukarto mengaku kalau dirinya mengundurkan diri dari penerima Bansos karena merasa bantuan yang diterimanya tidak tepat sasaran.

Pada awalnya, Sukarto merasa bingung karena menerima bansos BPNT padahal dirinya dari keluarga yang mampu. Karena desakan dari berbagai pihak, akhirnya bantuan tersebut diambil namun bantuan itu ia serahkan kepada orang yang tidak mampu dan lebih berhak.

Seiring dengan adanya kebijakan penempelan stiker sebagai keluarga miskin di rumahnya, Sukrto pun menolak keras. Kemudian dengan sukarela Sukarto lantas melaporkan ke Kuwu Jayalaksana dan petugas sosial yang ada di desa untuk mengundurkan diri sebagai penerima BPNT.

Camat Kedokanbunder, Atang Suwandi yang menerima langsung surat pernyataan pengunduran diri tersebut sangat menyambut baik dan gembira. Apa yang dilakukan oleh Sukarto tersebut diharapkan diikuti oleh keluarga mampu lainnya.

“Ini luar biasa, beliau mau mundur sebagai penerima bansos dan dicoret dari DTKS untuk bisa digantikan orang lain yang tidak mampu,” ujar Atang. (Isk)

0

Suara Indonesia News – Madiun. Disiang bolong, masyarakat Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Madiun, Jawa Timur, dikejutkan adanya sesosok mayat mengambang di sungai, Rabu (11/1/2023).

Saat ditemukan, mayat berjenis kelamin perempuan itu mengenakan kain kebaya yang tak beraturan, karena desiran air sungai yang mengalir.

Saat dievakuasi petugas kebencanaan, polisi dan masyarakat setempat, tidak ditemukan identitas diri korban. Yang dikenali hanya jenis kelamin (perempuan), dan usia sekitar 60-an tahun.

Namun belakangan ada beberapa warga yang mengenal jati diri korban. Korban bernama Wagiyem, 65 tahun, warga Desa Sukolilo, Kecamatan Jiwan, Madiun.

“Iya benar ada penemuan mayat. Jenis kelamin perempuan usia lanjut. Tadi ada pihak yang mengenal, katanya orang Sukolilo,” jelas Kepala Desa Teguhan, Abdullah Albait, kepada jurnalis yang meminta konfirmasi.

Penemuan mayat itu juga dibenarkan petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Madiun. “Iya sudah dievakuasi. Dan identitasnya akhirnya juga sudah diketahui,” sebut petugas Pusdalops itu.

Adalah seorang pemotor yang tengah melintas di areal lokasi kejadian, yang pertama kali mengetahui mayat tersebut.

Saat itu situasi sepi, pemotor tersebut hanya menepikan mayat menggunakan sebatang kayu. Kemudian tancap gas, melapor kepada pihak berwajib terdekat.

Petugas kepolisian Polsek Jiwan dan petugas medis Puskesmas setempat yang melakukan pemeriksaan, tidak menemukan adanya tanda kekerasan atau mencurigakan lain.

Untuk memastikannya, polisi mengirim mayat tersebut ke Rumah Sakit Umum Provinsi di Madiun, dr. Sudono, guna dilakukan pemeriksaan detil. (fin)

0

Suara Indonesia News – Nias Selatan. Dua orang nelayan dari kecamatan pulau-pulau batu timur, tepatnya  desa Labuhan Rima baru,  Kepulauan Batu, Kabupaten Nias Selatan, kembali jadi korban terkaman Buaya. Adapun kronologis kejadiaannya  menurut penuturan Kades Labuhan Rima atas nama Mesakhi Maduwu, lewat pesan Whatshapnya kepada awak Media menuturkan, kejadian terjadi pada  hari minggu 8 januari 2023, pada malam hari dimana kedua nelayan tersebut turun kelaut di sekitar desa mereka untuk menyelam mencari ikan untuk sekedar dimakan.  11 januari 2023.

Tak lama berselang, karena suasana malam dan kedua nelayan ini menggunakan senter sebagai penerangan penyelaman, tiba -tiba saja datang Buaya dan langsung menyerang dan menyeret  Alm Talijatulo Gaho. Ketika mengetahui temannya diserang buaya, nelayan yang lain atas nama Ahmi Gea mencoba memberi pertolongan kepada temannya namun ia tidak berhasil,

Karna ia ikut juga diserang buaya dengan kibasan ekor dan mengenai tangan korban Ahmin Gea. karna pertarungan yang tidak berimbang Ahmin Gea tidak dapat menolong korban Alm Talijatulo dari gigitan buaya yang langsung menyeretnya kedasar laut, kemudian Korban Ahmin Gea sambil menahan rasa sakit mencari bantuan kedaratan.

Malam itu juga warga Desa Labuhan Rima turun kelaut dan menyisir tepi pantai untuk mencari korban, namun malam itu tidak membuahkan hasil. Sementara korban Ahmin Gea di efakuasi warga dan sampai saat ini kondisi korban masih mengalami trauma dan mengalami luka memar di sekujur lengan tangannya akibat hantaman kipasan ekor buaya itu dan belum bisa banyak bercerita dan dalam pengawasan tim medis desa setempat.

Pencarian korban terus dilakukan oleh warga dan keluarga dengan berbagai upaya seadanya selama dua hari. Aakhir nya  pada tanggal 10 januari 2023 sekitar jam 2 siang baru di temukan mayat korban dan dalam keadaan tidak utuh hanya sisa potongan kaki yang habis penuh luka gigitan dan pada dini hari langsung di kebumikan didesa labuhan rima baru,

Adapun korban meninggal merupakan salah satu anggota Aparat Desa Labuhan Rima baru ,yg bernama Tali Jatulo Gaho, umur sekitar 25 tahun, meninggalkan seorang istri dan anak yang masih kecil, sementara korban selamat atas nama Ahmi Gea, umur sekitar 27 tahun, sudah berkeluarga ,warga desa Labuhan Rima lama Kecamatan Pulau-Pulau Batu Timur, Kabupaten Nias Selatan.

Lewat pemberitaan ini Kades Labuhan Rima Baru, menghimbau khusus warganya dan masyarakat kepulauan batu pada umumnya agar tetap berhati-hati  untuk melakukan penyelaman di malam hari terutama di daerah yang di sinyalir ada habitat  buayanya agar tetap waspada dan menjauhi menyelam disekitar lorong sungai yg tembus kelaut.

Sementara itu salah satu tokoh pemuda dan gerakan perubahan Berkat F Anaetu, memberikan pandangannya  pertama menghimbau dan mendorong agar para pihak terkaid seperti, pemerintah kecamatan, pemerintah daerah kabupaten nias selatan bisa berkoordinasi dengan Balai KSDAE (balai konserfasi sumberdaya alam dan Ekosistim) Provinsi Sumatra Utara agar bisa turun ke lokasi, untuk melakukan penyelidikan, terhadap ekosistim habitat alami buaya yang ada di kepulauan batu, agar misteri tentang  penyebab buaya-buaya di wilayah kepulauan batu bisa liar turun kelaut dan tidak berada di habitat aslinya sebagaimana mestinya yaitu dirawa-rawa atau di sungai bisa di ketahui dengan jelas,

Serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat kepulauan batu tentang langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi korban dari terkaman buaya, karna menurut hemat Beliau kejadian seperti  tidak yang pertama kalinya dan belum ada tindakan nyata dari pemerintah setempat dan juga pihak terkaid,t entang masalah ini, mengingat masyarakat kepulauan batu sebagian besar pekerjaan sebagai nelayan, jadi jika tidak ada antensi dari pemerintah dan pihak terkaid ini akan  menjadi sebuah ancaman kepada masyarakat yang mata pencahariannya sebagai nelayan.

mengingat keberadaan buaya di wilayah kepulauan batu sudah semakin meresahkan menyebrang pulau bermain didermaga dan berjemur di pantai seperti cerita masyarakat yang pernah melihat didaerah yang ada buayanya. Sampai saat belum tau apa penyebab buaya-buaya itu bisa turun kelaut mencari makanan atau sekedar berjemur di ditempat tidak lazim.

Yang kedua untuk masyarakat kepulauan batu pada umumnya Beliau juga salah satu pengurus DPD partai nasdem kabupaten nias selatan menghimbau terutama para nelayan penyelam, agar menghindari melakukan penyelaman di malam hari, terutama di daerah yang sudah ada kejadian atau daerah yang mempunyai aliran sungai yang tembus ke laut. Dan juga nelayan beraktifitas di siang hari tetap waspada  dan menjauhi daerah ada habitat buayanya, seraya kita menunggu tindakan nyata dari pemerintah setempat  tentang solusi pencegahan.

Sementara menurut tokoh masyarakat yang tak mau di sebutkan namanya, menduga buaya-buaya yang berkeliaran sampai di laut  itu merupakan akibat habitat ekosistim  hutan  dan sungai yang rusak dan terganggu oleh aktifitas  perusahaan kayu yang beroperasi di wilayah kepulauan batu, dimana sungai tertutup oleh reruntuhan pohon kayu, sehingga  buaya -buaya itu kesulitan untuk kembali ke habitat asli mereka karna tak bisa di lalui. (Feroni Dakhi)

0

Suara Indonesia News – Papua Barat. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut akan menambah Polda dan merekrut personel Kepolisian di seluruh wilayah Daerah Otonomi Baru (DOB).

Hal itu disampaikan Kapolri usai kegiatan pengarahan kepada prajurit TNI-Polri Satgas Ops wilayah Sorong yang merupakan rangkaian kunjungan kerjanya di Tanah Papua bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono beserta Kepala Staf Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, Rabu, (11/01/2023).

“Saya kira konsep Polri pengembangannya menyesuaikan pengembangan kota pemerintahan. Sehingga, dengan adanya penambahan lima wilayah DOB tentunya Polri persiapkan untuk di wilayah pemekaran tersebut yang nantinya di ibu kota provinsi akan ada Polda Baru kita siapkan,” kata Sigit.

Menurut Kapolri Sigit, untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pembentukan Polda baru di wilayah DOB, pihaknya juga akan melakukan rekrutmen untuk menambah jumlah personel untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat setempat.

“Dan tentunya untuk mengisi perkuatan dari polda tersebut, kita harus mempersiapkan dari mulai pangkat Bintara dengan melakukan rekrutmen-rekrutmen tambahan, maupun rekrutmen khusus,” ujar Sigit.

Disisi lain, dengan adanya penambahan tersebut, Sigit menyatakan bahwa, hal itu juga dapat dijadikan kesempatan maupun ruang bagi seluruh personel kepolisian khususnya orang asli Papua untuk mendapatkan posisi yang strategis.

“Dan tentunya ini juga kesempatan bagi yang lain mengisi posisi-posisi di middle manager yang nanti kita siapkan. Semuanya nanti tentunya akan kita sesuaikan dengan proses dari pengembangan ibu kota provinsi itu sendiri,” ucap Sigit.

Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan bahwa, TNI-Polri akan terus bersinergi menjaga dan mempertahankan kedaulatan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI).

“Bahwa sinergitas TNI-Polri sudah tidak perlu diragukan dan mereka di bawah melaksanakan tugas harus bersinergi menjaga kedaulatan dan mempertahankan NKRI, melindungi segenap bangsa, masyarakat, tumpah darah ini dari segala macam gangguan, rintangan, hambatan. Sehingga dengan TNI-Polri sebagai garda terdepan dan benteng terakhir kedaulatan negara dapat bersama-sama menjaga dengan sinergi TNI-Polri,” papar Yudo dikesempatan yang sama.

Dengan TNI-Polri bersinergi, kata Yudo, semua program pembangunan maupun kebijakan di wilayah DOB akan berjalan dengan lancar. Sehingga, program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan di wilayah Papua khususnya dapat terlaksana dengan aman dan kondusif.

“Mengawal dan menjaga bersama sama dengan Pemda. Menjaga keamanan serta keselamatan masyarakat supaya yang sudah diputuskan otonomi baru terlaksana dengan baik,” tutup Yudo. (Aro Ndraha)

0

Suara Indonesia News – Indramayu. Ratusan nelayan di Kabupaten Indramayu  yang tergabung dalam Gerakan Nelayan Pantura (GNP) dan Serikat Nelayan Traridisional (SNT) menggelar diskusi terbuka terkait kebijakan Pemerintah dalam penerapan PIT (Penangkapan Ikan Terukur) dengan tarif 10 persen, selasa (10/1/2023).

Kepala Diskanla Kabupaten Indramayu Edi Umaidi dalam sambutannya menyampaikan bahwa, adanya penerapan Penangkapan Ikan Terukur dengan tarif 10 % oleh pemerintah, kami di kabupaten masih mempertimbangkan dengan adanya perturan tersebut, dikarenakan pengusaha dan nelayan merasa keberatan juga merasa terbebani.

“Kami dari dinas terkait akan manyambungkan suara para pengusaha perikanan dan nelayan kepada pemerintah.” Ucapnya.

Sementara, Koordinator umum Front Nelayan Bersatu (FNB), Kajidin dengan tegas menolak kebijakan PIT dengan tarif 10 persen ini,

Menurutnya, penolakan itu didasari atas beberapa petimbangan salah satunya untuk menjaga dan meningkatkan usaha perikanan tangkap para nelayan agar tetap berjalan baik, dan apabila tetap diberlakukan maka  pihaknya akan melakukan aksi gabungan nelayan seluruh Indonesia ke Jakarta.

“Diskusi terbuka ini untuk mengambil langkah dan sikap bersama demi terciptanya kesejahteraan para nelayan khususnya nelayan di wilayah Kabupaten Indramayu,” tuturnya.

“Penerpan PIT denga tarit 10 persen tersebut sangat membebani kami dan kami sepakat menolak kebijakan tersebut.”tegasnya.

Ditempat yang sama Sekretaris Jenderal GNP, H. Robani, menambahkan, poin utama dalam menyikapi PIT tersebut diantaranya, menolak tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pasca tangkap yang tercantum dalam PP no 85 tahun 2021 sebesar 10 persen untuk ukuran kapal diatas 60 GT karena hal ini akan memberatkan pelaku usaha tangkap ikan khususnya di wilayah karangsong, ujarnya.

Namun, pihaknya tidak keberatan jika tarif yang dikenakan sebesar 5 persen untuk kapal di atas 60 GT dan 3 persen untuk kapal kurang dari 60 GT.

“Demi keberlangsungan usaha kapal perikanan tangkap ikan, kami mengusulkan angka 5 persen untuk kapal diatas 60 GT dan 3 persen kapal dibawah 60 GT,” ungkapnya.

Hadir m dalam diskusi terbuka itu, perwakilan para pemilik kapal, nahkoda, pengurus lembaga koperasi se-indramayu, dan tamu undangan selaku narasumber dari dinas terkait antara lain, Dinas Perikanan dan Kelautan Indramayu, Dinas UPP Syahbandar, PSDKP Cirebon, dan UPTD Kelautan dan Perikanan Prov. Jawa Barat. (Isk)

0

Suara Indonesia News – Jakarta. Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa (KSK) yang juga merupakan bakal Calon Gubernur Sulawesi Tenggara, melakukan kunjungan silahturahmi ke Kantor DPP Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Jakarta, Selasa (10/1/2023). Kunjungan orang nomor satu di Kabupaten Konawe itu dalam rangka silaturahmi dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

Untuk diketahui, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa (KSK) secara resmi diumumkan bergabung dengan Partai Nasdem sejak tanggal, 23 September 2022 lalu. Bergabungnya KSK dengan partai besutan Surya Paloh tersebut disambut bak angin segar. KSK dinilai punya nilai jual dan elektabilitas untuk mendongkrak suara Nasdem di Bumi Anoa, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Gubernur Sultra, Ali Mazi, SH., yang juga Ketua DPW Partai Nasdem Sultra bahkan kerap menyuarakan KSK adalah penerus estafetnya sebagai “the next gubernur.” Baik Ali Mazi dan KSK saat ini punya PR (pekerjaan rumah, red) besar, yakni mendongkrak suara Nasdem di Pileg, Pilkada dan Pilgub 2024 mendatang.

PR besar itulah yang membuat KSK aktif menjalin komunikasi dengan pengurus DPP Partai Nasdem. Termasuk, kunjungannya untuk bersilaturahmi dengan Surya Paloh hari ini.

Partai Nasdem Pimpinan Surya Paloh ini dikenal dengan gaungan Restorasi Indonesia (Saya percaya proses Pendidikan politik yang sendiri yang sedang kita jalankan dapat memberikan hasil yang jauh lebih berarti. Saya percaya kalau memang kita konsisten terus dari waktu ke waktu. Berani menawarkan alternatif-alternatif pikiran. Yang tidak hanya terjebak pada langkah-langkah yg normatif. Tapi, berani melangkah jauh dari pendekatan2 yang normative, bolehlah kita mengharap dan bertekad menjadi partai nomor satu.” – Surya Paloh)

Ini rangkaian pertemuan KSK dengan Surya Paloh

Informasi yang dihimpun media ini, kunjungan KSK hanyalah silaturahmi biasa. Sebagai Kader baru partai yang mengusung semangat restorasi itu, KSK ingin meminta arahan langsung dari sang pendiri partai, Surya Paloh. Isu pembicaraan tentu tidak lepas dari Pemilu dan Pilkada 2024 mendatang.

KSK sendiri diketahui bakal menjadi kandidat dalam kontestasi pemilihan gubernur 2024. KSK sepertinya berpeluang besar terkait hal tersebut mengingat komunikasinya dengan Nasdem yang cukup intens.

Meski demikian, tidak banyak informasi detail yang bisa digali awak media dari pertemuan tersebut. Akan tetapi, KSK berjanji akan mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Ketum Nasdem, Surya Paloh sepulangnya dari Jakarta nanti.

“Nanti kalau sudah pulang dari Jakarta saya sampaikan kabar baiknya terkait hasil pertemuan tadi,” tutup KSK. (Red SI)

0

Suara Indonesia News – Nias Selatan. Kepala Desa Awoni Kecamatan Idanotae Kabupaten Nias Selatan, Osarao Tafonao dilaporkan salah seorang gadis belia yang berinisial WT (20) di Polres Nias Selatan terkait dugaan perbuatan asusila,” Selasa, (10/01/2023).

Korban bernama Bunga (Nama samaran) berstatus sebagai gadis belia itu  ikut bersama orang tuanya tinggal di Desa Awoni Kecamatan Idanotae Kabupaten Nias Selatan yang bekerja sebagai tukang jahit.

Pantauan awak media Senin, (9/1/2023) sekira pukul 21:25 Wib. ditemani oleh kakak kandungKorbam  membuat laporan polisi di SPKT Polres Nisel dengan Nomor : STTLP/B/13/I/2023/SPKT/POLRES NIAS SELATAN/POLDA SUMATERA UTARA. Tentang peristiwa pidana Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang KUHPidana Pasal 293.

“Barangsiapa dengan mempergunakan hadiah atau perjanjian akan memberi uang atau barang, dengan salah mempergunakan pengaruh yang berkelebih-lebihan yang ada disebabkan oleh perhubungan yang sesungguhnya ada atau dengan tipu, sengaja membujuk orang yang belum dewasa yang tidak bercacat kelakuannya, yang diketahuinya atau patut harus disangkanya belum dewasa, akan melakukan perbuatan cabul dengan dia atau membiarkan dilakukan perbuatan yang demikian pada dirinya, dihukum penjara selama-lamanya lima tahun”.

Menurut penuturan korban Bunga kepada wartawan menjelaskan kronologis awalnya  terjadi berawal dari perkenalannya dengan Kades Osarao Tafonao lewat aplikasi chat WhatsApp.

korban Bunga mengemukakan bahwa awal perkenalan dengan kades Osarao Tafonao, pada 28/8/2022 melalui chatting WhatsApp dengan menawarkan pekerjaan kepada saya sebagai stafnya di pemerintahan Desa Awoni,” ungkapnya.

Kemudian pada suatu hari Kades memanggil saya kerumahnya dan saya datang, karena dia itu sudah saya anggap sebagai saudara saya, makanya saya mendatangi rumahnya,” ujarnya Bunga.

Pada waktu saya  sampai  dirumahnya Kades Osarao Tafonao , saat itu  tidak ada orang lain yang tahu, pada saat itulah kades melakukan aksinya dengan menarik tangan saya dengan paksa kekamarnya lalu menutup pintu rumah, lalu Dia  mengancam saya dengan kalimat  “apabila kamu berteriak , saya akan bertindak membunuh kamu,” saat itu saya ketakutan , ungkap Bunga.

Kejadian hingga berulang kali,kembali melakukan hubungan terlarang layaknya suami istri. Kades Osarao Tafonao selalu menjajikan akan bertanggung jawab segala sesuatu resiko. Hingga masalah ini mencuak di permukaan, keluarga korban Bunga berang dan tidak berterima  dan menemani Korban membuat Laporan di Polres Nias Selatan atas kelakuan jahat  yang diduga dilakukan oleh Kades Awoni Osarao Tafonao itu.

“Korban (Bunga) juga mengemukakan bahwa Kepala Desa Awoni pernah  memaksa saya mengomsumsi obat, setelah tau saya kegunaan obat tersebut bertujuan merusak janin maka saya tidak berani konsumsi hingga obat yang diberikan ke saya oleh  Kades Osarao Tafonao masih saya simpan,” pungkasnya.

Keluarga korban sangat berharap kepada Kapolres Nias Selatan agar perbuatan kejahatan yang diduga dilakukan oleh Kepala Desa Awoni Osarao Tafonao sesuai Laporan Polisi diatas, dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di negara kesatuan Republik Indonesia,” harapnya.

Beberapa kali hal ini di konfirmasi kepada Kepala Desa Awoni Osarao Tafonao meminta tanggapannya tentang Laporan Korban sesuai STTLP diatas, melalui telepon dan WhatsApp selulernya, sampai turunnya berita ini , tidak ada jawaban Kades. (Herman Telaumbanua)

0

Suara Indonesia News – Banyuwangi. Ketua Panitia Harlah ke-100 Nahdlatul Ulama (NU), Erick Thohir, memilih Banyuwangi sebagai lokasi dimulainya rangkaian Satu Abad NU. Ada alasan kuat mengapa Erick menjatuhkan pilihannya ke kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini, salah satunya aspek historis.

“Banyuwangi menjadi tempat bersejarah ditulisna Shalawat Badar oleh KH Ali Manshur,” ujar Erick soal Satu Abad NU di akun Instagramnya, @erickthohir, Selasa (10/1/2023).

Banyuwangi menjadi lokasi penyelenggaraan Shalawat dan Festival Tradisi Islam Nusantara, yang merupakan agenda pembuka dari peringatan Harlah Satu Abad NU. Rangkaian kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Erick pun bersyukur mendapat amanah yang besar dan istimewa dai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dia berharap penyelenggaraan Harlah ini bisa berjalan lancar.

“Alhamdulillah, bersyukur atas amanah yang diberikan PBNU kepada saya dan kami semua dalam penyelenggaraan rangkaian kegiatan Satu Abad Nahdlatul Ulama. Mohon doa agar semua berjalan dengan lancar sampai hari puncak. Aamiin,” ucap Erick.

Shalawatan dan Festival Tradisi Islam Nusantara dihadiri keluarga besar NU. Para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi saat mengikuti acara.

Erick pun menjelaskan, festival ini merupakan wujud dari kiprah NU dalam menebarkan ajaran Islam sekaligus membangun peradaban. Salah satunya melalui jalur kebudayaan.

“Kami berharap, kegiatan ini dapat menjadi suluh bagi generasi penerus Nahdlatul Ulama kini dan nanti, sekaligus menjadi penuntun menuju kemaslahatan serta kesejahteraan rakyat Indonesia.

NU terus berperan dalam membangun peradaban, bukan sekadar menyebarluaskan ajaran luhur (syiar) Agama Islam di Tanah Air. Satu Abad NU menjadi momentum bagi keluarga besar ormas Islam terbesar di Indonesia ini untuk terus menjaga tradisi keagamaan sebagai bagian dari kebudayaan Nusantara. (GD)