0

Suara Indonesia News – Jakarta. Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut larangan ekspor minyak goreng dan juga Crude Palm Oil (CPO). Hal itu akan mulai berlaku pada 23 Mei 2022 mendatang.

Organiasi petani kelapa sawit Indonesia pun menyambut baik dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi terkait keputusan untuk mecabut larangan ekspor tersebut.

Apresiasi itu datang dari, Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Apkasindo Perjuangan, Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (FORTASBI), Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (ASPEKPIR), Perkumpulan Forum Petani Kelapa Sawit Jaya Indonesia (POPSI), Serikat Petani Indonesia (SPI), Jaringan Petani Sawit Berkelanjutan Indonesia (Japsbi),

“Mengapresiasi dan berterima kasih  kepada Bapak Presiden Joko Widodo telah mengumumkan secara resmi pencabutan larangan ekspor CPO yang akan berlaku pada tanggal 23 Mei 2022,” tulis siaran pers bersama organiasi petani sawit Indonesia, Jakarta, Jum’at (20/5/2022).

Kebijakan yang salah satunya mempertimbangkan keberlanjutan nasib 17 juta pekerja sawit itu, kata Ketua Umum Apkasindo Alpian Arahman, tentunya turut menormalkan tata niaga sawit Tandan Buah Segar (TBS) petani sawit di seluruh Indonesia.

“Yang sempat mengalami masalah baik dari sisi harga yang turun drastis di bawah rata-rata 2 ribu rupiah perkilogram dan juga pembatasan pembelian TBS yang dilakukan oleh beberapa perusahaan di wilayah Sumatera, Kalimantan dan juga Sulawesi,” kata Alpian.

Sementara itu, Ketua Umum POPSI Pahala Sibuea juga mendukung sikap dari Presiden Jokowi yang ingin melakukan pembenahan prosedur dan regulasi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

“Karena kami juga melihat di BPDPKS menjadi salah satu kunci untuk perbaikan pada tata kelola sawit di Indonesia misalnya kedepan BPDPKS itu harus fokus mendukung kelembagan-kelembagan petani sawit di seluruh Indonesia,” ujar Pahala.

Pahala memaparkan, selama ini BPDPKS banyak dimanfaatkan hanya untuk kepentingan konglomerat biodiesel. Menurutnya, hal itu, bisa dilihat dari dana BPDPKS 137,283 Triliun yang di pungut sejak tahun 2015 sampai 2021 mayoritas sekitar 80,16 persen dana itu hanya untuk subsidi biodiesel yang dimiliki oleh konglomerat sawit.

“Sementara petani sawit hanya sebesar 4,8 persen melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR),” ucap Pahala.

Sedangkan, Ketua Umum FORTASBI H. Narno berharap setelah pencabutan ekspor CPO maka tata kelola sawit yang harus diperhatikan oleh Pemerintah adalah adanya dukungan kepada kelembagaan petani sawit untuk memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit sampai minyak goreng dengan memanfaatkan beradaan dana sawit yang di kelola oleh BPDPKS. (Aro Ndraha)

0

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Kasus dugaan korupsi aset Pemkab Cirebon di Kaliwedi memasuki babak baru pasca inspektorat mengeluarkan hasil pemeriksaan khusus untuk mengetahui nilai kerugian negara yang jelas terkait kasus tersebut.

“Sebagaimana diketahui dalam pemeriksaan tindak pidana korupsi harus ada nilai kerugian yang jelas sebagai syarat materil,” kata Turah, pelapor dugaan korupsi tanah Pemda ditemui di Makopolresta Cirebon, Jum’at (20/5/2023).

Dia menyebutkan Hasil Riksus inspektorat muncul angka Rp122 juta  yang seharusnya masuk ke kas daerah tetapi malah masuk kantong pribadi. “Menurut penyidik Tipikor uang itu justeru diserahkan oleh terlapor ke almarhum Y yang disebut-sebut merupakan orang kepercayaan Mantan Bupati Cirebon, Sunjaya,” kata Turah yang mengaku janggal karena penyerahan uang sebesar itu tanpa tanda bukti penerimaan .

Selain tidak memiliki bukti penyerahan uang berupa kwitansi, lanjut Turah, dari hasil Riksus terlapor mengaku memiliki seorang saksi saat menyerahkan uang kepada Y yang kini sudah almarhum, yakni Kaur Trantib yang tidak lain merupakan anak buahnya sendiri dan memiliki hubungan kerja sebagai atasan dan bawahan.

“Menurut saya satu saksi bukan saksi apalagi saksi itu memiliki hubungan kerja dengan terlapor.  Dan kurang bisa diterima akal ada orang menyerahkan uang ratusan juta begitu saja tanpa meminta kwitansi,” terang Turah.

Selanjutnya, tambah Turah penyidik akan memanggil Terlapor, Kaur Trantib dan mertuanya berperan mengumpulkan uang dari para petani. “Selain itu penyidik juga akan memanggi saksi ahli dan l keluarga Almarhum Y untuk dimintai keterangan terkait benar atau tidaknya terlapor telah menyetorkan uang hasil lelangan dari petani ke almarhum Y,” pukas Turah. (Aldi)

0

Suara Indonesia News – Kota Bandung. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menuturkan, Hari Kebangkitan Nasional menjadi mementum untuk memotivasi semua insan di Indonesia, khususnya Jabar, bangkit dan memiliki tekad kuat mengubah diri sendiri ke arah yang lebih baik.

Hal itu dikatakan Pak Uu –sapaan Wagub Jabar– saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2022 di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jum’at (20/5/2022).

“Harapan kami, momentum Kebangkitan Nasional ini dijadikan kebangkitan untuk diri, karena Allah SWT tidak mengubah nasib kaum kecuali diri pribadinya berusaha mengubah,” kata Pak Uu.

“Tidak ada artinya kita merayakan Kebangkitan Nasional tanpa membangkitkan (spirit) pada diri sendiri,” imbuhnya.

Menurut Pak Uu, optimisme menjadi kunci mencapai kebangkitan tersebut. Maka, Hari Kebangkitan Nasional sepatutnya menjadi pemicu untuk kebangkitan rakyat Indonesia sekaligus menjadi titik bangkitnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk memperjuangkan cita-citanya.

“Bangkitnya suatu negeri diawali dengan kepribadian yang bangkit, mulai asasiyah thayyibah (fundamental yang baik), lalu membentuk qaryah thayyibah (desa yang berdaya/juara), baldatun thayyibah (negeri ideal),” ucapnya.

Itu juga, kata Pak Uu, termasuk juga kebangkitan dari keterpurukan sosial- ekonomi yang telah dialami warga Jabar selama dua tahun lamanya akibat pandemi COVID-19.

“Sekarang harus berjiwa optimis setelah pandemi COVID-19, kita harus maju. Rakyat sejahtera, Indonesia hebat,” katanya. (Sendi)

0

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Untuk yang ketujuh kalinya, Kabupaten Cirebon berhasil meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK-RI. Penyerahan WTP sendiri dilakukan di kantor BPK-RI Perwakilan Jawa Barat, Jumat (20/5/2020).

Dalam sambutannya, Bupati Cirebon, Imron mengatakan, Pemkab Cirebon menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003. Isinya, tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 beserta perubahannya tentang Pemerintah Daerah.

“Pemkab Cirebon telah melaksanakan kewajibannya untuk menyerahkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2021. Laporan ini, kami sampaikan ke BPK-RI Perwakilan Jabar untuk dilakukan audit,” ungkap Imron.

Menurutnya, BPK Jabar, telah  melakukan audit terhadap laporan keuangan pemerintah daerah tahun anggaran 2021 melalui pemeriksaan interim. Pemeriksaannya sendiri dilakukan selama 25 hari, atau mulai tanggal 2 sampai tanggal 23 Februari 2022.

“Pemeriksaan terincinya dilaksanakan selama 33 hari kalender, mulai tanggal 22 Maret sampai tanggal 23 April 2022. Namun banyak kelemahan kami, sehingga masih ada  temuan-temuan yang harus kami tindaklanjuti demi perbaikan kedepan,” papar Imron.

Bupati menyebutkan, dalam menindaklanjuti temuan-temuan, pihaknya telah menyusun rencana aksi (action plan). Nanti dalam implementasinya akan memantau dan memonitor, agar tindak lanjut hasil audit dapat terselesaikan tepat waktu.

“Selama dalam proses audit, mulai dari entry meeting, exit meeting sampai dengan penyerahan hasil audit. Apabila terdapat tanggapan yang kurang dan menjadikan tidak berkenan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” jelas Imron. (Hatta)

0

Suara Indonesia News – Tulangbawang, Lampung. Dalam rangka hari kebangkitan Nasional (Harkitnas) Ke-144 Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang melaksanakan upacara  di lapangan Pemda Kabupaten Tulang bawang pada jum’at 20 mei 2022.

Upacara ini diikuti oleh Pejabat pimpinan tinggi Pratama di lingkup Pemerintah kabupaten Tulang Bawang, Pejabat pengawas, pejabat Administrator dan Pejabat Fungsional serta ASN Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dan juga siswa-siswi tingkat SLTA Kabupaten Tulang Bawang.

Adapun upacara yang di pimpin oleh Sekertaris Daerah kabupaten tulang bawang mewakili Bupati Tulang Bawang menyampaikan amanat pesan dari  kementrian komunikasi dan informatika republik indonesia dengan menyampaikan pelaksanaan upacara, memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-114 dengan tema ‘Ayo Bangkit Bersama’ yang dimana seruan ini agar kita bisa bangkit bersama dari pandemi Covid-19 yang sudah melanda dua tahun terakhir.

Dalam sambutan kementrian komunikasi dan informatika republik indonesia yang di sampaikan oleh Sekertaris Daerah Tulang Bawang  menyampaikan bahwa, bagaimana Semangat Boedi Oetomo yang bisa kita ikuti dan masih relevan untuk kita kontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa saat ini dan memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif untuk memperkuat persatuan bangsa ditengah krisis pandemi Covid-19 dan saat ini penanganan Covid-19 mulai membaik dan kembalinya aktivitas masyarakat secara normal sehingga mendorong kembali pemulihan perekonomian nasional.

Dalam sambutan Bupati Tulang Bawang Dr.Hj. Winarti,SE.,MH yang di wakili sekertaris daerah juga menyampaikan bahwa  Kabupaten Tulang Bawang sudah membuktikan melalui realisasi 25 Program BMW. Dengan 25 program BMW Tulang Bawang mampu bangkit, semakin maju, sejahtera dan pada Saat pandemi sangat bermanfaat dalam pemulihan ekonomi daerah dan nasional.

“Karenanya dengan semangat Hari Kebangkitan Nasional ini, “Ayo Bangkit Bersama,” kita lanjutkan 25 Program BMW demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Kabupaten Tulang Bawang, serta berperan dalam pembangunan bangsa dan negara,” ujar Sekda Ir. Anthoni MM. mewakili Bupati Tulang Bawang. (Sifa)

0

Suara Indonesia News – Tulangbawang, Lampung. Penyerapan aspirasi masyarakat terkait Pembangunan Kabupaten Tulangbawang” Pendiri Forum Jurnalist Lampung (FORJIL) “Junaidi Amrin” bersama beberapa orang masyarakat kelurahan ujung gunung,Dan kelurahan Menggala tengah kecamatan Menggala TulangBawang Lampung pada Kamis malam di kediaman” Sarpudin Ali”jalan rintis PLN ujung gunung menggala, Jum’at 19/5/2022.

Dalam menyerap aspirasi masyarakat”Pendiri Forjilampung,Bersama beberapa masyarakat Menggala TulangBawang tersebut,Membicarakan Terkait kemajuan dan peningkatan mutu pembangunan kabupaten TulangBawang kedepan yang telah melahirkan dua kabupaten, TulangBawang barat dan kabupaten Mesuji yang jauh lebih maju dari pada TulangBawang induk;

Mungkin”Dua kabupaten TulangBawang barat dan kabupaten Mesuji memiliki tenaga ahli yang cukup handal di bidang pembangunan wisatawan dan lain-lain sehingga dapat menciptakan pembangunan yang baik dan tepat sasaran.

“Hasan Mursit” Mencontohkan,Perkembangan kabupaten TulangBawang barat di bidang Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Wisata ini berdasarkan situasi dan nama tempat lokasi itu sendiri.Seperti Pembangunan Tugu Rato Dua Naga Bersanding,Memang dulunya di tempat itu Nama Rawa (Sungai) yang ada dekat Tugu Rato tersebut,jaman dahulu adalah Tulung Nagou (Rawa Naga) maka tepatlah bangunan yang ada Naga Bersanding, Ucap Hasan Mursit.

Dan Menurut Hasan” Lokasi Masjid Islamic Center TulangBawang barat,dahulu nya lokasi tersebut memang lahan nya seperti Rawa dan jarang ada pembangunan rumah di tempat lokasi itu sehingga timbulah sunyi dan sepi.Setelah Pemerintah Daerah TulangBawang Barat memiliki Ide dan Visi,Misi untuk meningkatkan mutu pembangunan kabupaten yang berjuluk”Ragem Sai Mangi Wawai”Lalu atas dukungan pemikiran tokoh adat dan tokoh masyarakat TulangBawang Barat di buatlah Masjid Islamic Center dan beberapa Icon tempat Wisatawan maka saat ini lokasi tersebut tidak sepi bahkan sudah di kunjungi berbagai masyarakat dari luar daerah.Kata Hasan Mursit kepada Junaidi Amrin.

Di tempat yang sama” Ansori Herwan”Juga mengatakan terkait kemajuan pembangunan kabupaten Tulangbawang kedepan,Agar meningkatkan mutu pembangunan yang lebih baik maka pemerintah kabupaten Tulangbawang dapat merombak jantung kota kabupaten Tulangbawang yang lebih baik dan sesuai harapkan masyarakat Tulangbawang terkhusus masyarakat menggala;

Di jantung kota Menggala banyak lokasi yang dapat di bangun oleh pemerintah daerah Tulangbawang di antaranya,Ada yang namanya Pulau Daging dan Kapal Cina,Makam,Buyut minak Sangaji,dan di bawah makam tersebut ada tempat pemandi kuda zaman dahulu halini

Bisa di buatkan Icon Wisata Pera Sejarah,Mungkin dengan izin beliau Buyut Minak Sangaji yang berkuasa di daerah Pulau Daging dan Kapal Cina yang berlokasi di Ujung Gunung kecamatan Menggala itu dapat terialisasi;

Di tambah lagi lokasi Pengaring kampung talang Tembesu kelurahan ujung gunung dapat di buatkan Ikon Wisata Gambar-gambar sejarah di lokasi itu di buatkan gambar patung orang sedang mengaring (Ngasah) senjata dan di sesuai kan sejarah di tempat itu sendiri

Menurut Ansori,Terkait lokasi karena milik masyarakat Peribumi.Pemkab Tuba melaui Kecamatan,Lurah,Tokoh Adat,Tokoh Masyarakat,Tokoh Pemuda,dan yang lainnya di undang untuk bermusyawarah mupakat agar bisa sama-sama mendukung Program pemerintah yang akan melestarikan keindahan alam yang ada di seputaran jantung kota kabupaten Tulangbawang;

Setelah rencana ini terjadi maka masyarakat TulangBawang bisa menikmati betapa indah nya wilayah jantung kota Menggala,sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tuba dapat bertambah dengan maksimal,Apa lagi di Cakat raya kecamatan Menggala timur ada berapa hektar lahan yang sudah di bayar oleh Pemkab tuba zaman orde Bupati Abdurahman Sarbini (Mance) bahkan sudah ada bangun rumah adat budaya tapi terbang kalai

Jadi harapan kami masyarakat menggala Khusus nya agar Pemkab tuba benar-benar membangun Kabupaten yang berjuluk”Sai Bumi Nengah Nyappur”ini dengan maksimal,Buat apa melontarkan anggaran perkelompok di kampung-kampung jika tidak ada hasilnya sehingga dana tersebut nyaris habis bak di telan bumi,Dan lebih baik di bangun kan di kantor yang saat ini terbang Kalai akibat rusak berat,Seperti Kantor Bandiklat di jalan lintas timur sekira (500)meter dari pasar baru Menggala,Kantor Kominfo yang lama,Kantor Pol PP yang lama itu membutuhkan anggaran yang cukup lumayan besar.ucap Ansori.kepada Pendiri Forjilampung. (Sifa)

0

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Bupati Cirebon, Imron, meminta semua element masyarakat untuk segera bangkit, setelah pandemi Covid-19 yang selama dua tahun melanda. Hal itu diungkapkan Imron saat memberikan sambutan pada upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-114 di halaman Setda Pemkab Cirebon. Dihadapan peserta upacara yang dihadiri unsur Forkopimda, seluruh SKPD dan element lainnya, Imron mengajak semua kalangan untuk tidak berleha-leha.

“Tema Harkitnas yaitu Ayo Bangkit Bersama, harus dipahami secara mendalam. Artinya, mari setelah pandemi ini kita bangkit bersama untuk membangun bangsa,” kata Imron, Jum’at (20/5/2022).

Menurutnya, Harkitnas yang ke-114 ini, hendaknya tidak hanya dimaknai sebagai seremonial saja, namun perlu pemahaman mendalam. Gunanya, bisa memahami essensi sejarah kebangkitan nasional yang harus ditelaah dari sisi historis dibalik peringatan Harkitnas.

“Semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo, diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa. Boedi Oetomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan,” ungkapnya.

Boedi Oetomo sendiri, lanjutnya, didirikan oleh Dr. Sutomo beserta para mahasiswa Stovia pada tahun 1908. Boedi Oetomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain. Organisasilah sebagai cikal bakal pemersatu pergerakan di Indonesia dari yang bersifat kedaerahan.

“Pendahulu kita jelas-jelas sudah membentuk persatuan dan kesatuan bangsa. Jadi, pada era globalisasi seperti sekarang ini, tolong jaga terus persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkap Imron.

Imron menambahkan, dengan peringatan Harkitnas saat ini, upaya untuk bangkit dari keterpurukan akibat Pandemi, harus benar-benar dilakukan.  Semangat Harkitnas, harus menjadi acuan bagaimana masyarakat bisa kembali hidup normal setelah pandemi. Semangat Boedi Oetomo, harus menjadi acuan supaya masyarakat kembali bisa beraktifitas dengan tenang.

“Dengan peringatan Harkitnas ini, bisa menjadi pendorong masyarakat, khususnya warga di Kabupaten Cirebon. Teladan dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Boedi Oetomo harus ditiru. Kalau itu bisa dilakukan, maka kebangkitan masyarakat dalam segala hal, tidak akan ada kendala,” tukasnya. (Hatta)

0

Suara Indonesia News – Indramayu. Program Indramayu Cepat Tanggap (I-Ceta) yang merupakan satu dari 10 Program Unggulan Bupati Nina Agustina Da’i Bachtiar menjadi gerbang pembuka kebangkitan Kabupaten Indramayu.

Kabupaten yang berlokasi di Pantura Jabar ini terus berbenah demi menjamin pelayanan yang semakin baik kepada masyarakatnya.

Dengan tujuan, semua persoalan dapat secepatnya diselesaikan sehingga menjadi pemantik dalam pembangunan daerah dan pemulihan ekonomi masyarakat.

Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar, S.H, M.H CRA mengatakan program I-Ceta merupakan salah satu ikhtiar atau upaya dari Pemkab Indramayu untuk bangkit dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

“Program I-Ceta merupakan program layanan untuk masyarakat dalam berbagai hal agar masyarakat bisa mendapatkan fasilitas maksimal dari pemerintah Kabupaten Indramayu,” kata dia.

Melalui momentum hari kebangkitan nasional (Harkitnas) 20 Mei, Bupati Nina mengajak seluruh elemen untuk belajar dari sejarah dalam peringatan kebangkitan nasional.

“Perjuangan pahlawan di masa lalu dapat dimanfaatkan dengan baik, belajar dengan sungguh-sungguh dan terus berproses menjadi individu yang lebih berkualitas,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Indramayu Drs. Aan Hendrajana M.,M.Si mengatakan, dengan program I-Ceta ini menjadi gerbang pembuka untuk kemajuan Kabupaten Indramayu.

Termasuk di momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada 2022 ini, dibawah kepemimpinan Bupati Indramayu Nina Agustina, ia optimis Kabupaten Indramayu bakal mampu bersaing dengan daerah-daerah yang sudah lebih dahulu maju.

“Kita terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan program I-Ceta ini,” ujarnya kepada awak media Jum’at (20/5/2022).

Dijelaskan Aan Hendrajana, masyarakat bisa mengadukan semua persoalan yang ada di wilayahnya, baik meliputi kebencanaan, orang sakit, rusaknya fasilitas, hingga kinerja pelayanan. Semua aduan yang masuk akan langsung direspon dan ditindaklanjuti.

Dalam pelaporan tersebut, masyarakat bisa melapor melalui tiga cara. Pertama, melapor secara langsung melalui Call Center Perangkat Daerah (PD), Kecamatan, BUMD, RSUD, dan Puskesmas. Nomor Call Center ini sudah disebarluaskan kepada masyarakat.

Call Center tersebut aktif 24 jam dan masyarakat bisa dengan mudah melapor kepada pemerintah daerah kapanpun dan dimana pun.

“Call Center di 27 Perangkat Daerah, 31 kecamatan, 2 BUMD, 3 Rumah Sakit Umum Daerah, 49 puskesmas, sudah kita sebar. Berikutnya akan menyusul Call Center di 317 desa/kelurahan,” ujar dia,

Disebarnya Call Center ke semua PD ini dan tidak terpusat menjadi satu bertujuan agar pelaporan dari masyarakat bisa lebih efektif dan bisa lebih cepat ditindaklanjuti.

PD yang memiliki tupoksi untuk menindaklanjuti pelaporan akan langsung bertindak melakukan upaya penanganan.

Misalnya, soal pelaporan kebencanaan, kata Aan Hendrajana, masyarakat bisa langsung melapor kepada BPBD Indramayu.

Di sisi lain, pemerintah daerah pun terus meningkatkan pelayanan dengan memberikan pelatihan kepada admin atau customer service yang mengelola masing-masing call center.

Sehingga, masyarakat yang tengah melapor dapat merasa lebih nyaman dan mendapat pelayanan yang maksimal.

Selain melalui Call Center, kedua, masyarakat juga bisa melapor melalui laman SP4N Lapor dan Aplikasi Indramayu 1.

“Alhamdulillah berdasarkan monitoring dan evaluasi dari Kemenpan RB, Indramayu masuk 3 besar di Jabar dalam menindaklanjuti laporan pengaduan masyarakat sejak adanya program I-Ceta,” ujar dia.

Lanjut Aan Hendrajana, untuk lebih mempermudah pelaporan, ketiga, masyarakat juga bisa mengadu melalui media sosial Diskominfo Indramayu, baik di Facebook maupun Instagram.

Walau baru berjalan 1 tahun, program I-Ceta ini rupanya sudah mendapat respon baik dari masyarakat.

Pada tahun 2021, total ada sebanyak 2.245 pelaporan masyarakat yang diterima. Semua laporan tersebut sudah ditindaklanjuti.

Sedangkan pada tahun 2022 ini, sejak Januari sampai saat ini tercatat sudah masuk sebanyak 183 pengaduan.

“Memang lebih sedikit pada tahun ini, tapi ini artinya Indramayu semakin bagus, karena semua kebutuhan masyarakat sudah terlayani dengan baik,” ucap dia.

Kedepan, pihaknya berharap, program I-Ceta di Kabupaten Indramayu bisa menjadi percontohan bagi daerah lain.

Hal ini sekaligus sebagai momen kebangkitan daerah, begitu pula secara nasional pasca meredanya pandemi Covid-19.

Ia juga optimis, semakin baiknya pelayanan bakal berpengaruh pada capaian kemajuan daerah.

“Melalui peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2022 ini, Ayo Bangkit Bersama menuju Indramayu Bermartabat,” pungkasnya. (Dais)