Suara Indonesia News – Indramayu, Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program bantuan bagi keluarga miskin yang diberikan langsung kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Hanya saja dalam penyalurannya sering kali diselewengkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Seperti yang terjadi di desa Lobener Lor, Kec. Jatibarang, Kab. Indramayu Jawa Barat. Beberapa warga penerima bantuan PKH mengeluhkan adanya pemotongan dana PKH tersebut.
Informasi yang didapat dilapangan menyebutkan, pemotongan dana PKH di duga dilakukan oleh carkisan (Iksan). Iksan ini adalah warga desa lobener lor yang bertugas untuk mengkoordinir dalam setiap pencairan PKH. Seperti diketahui PKH dicairkan di bank melalui sebuah kartu (ATM). Dalam setiap pancairan, kartu ATM penerima PKH dikumpulkan oleh carkisan (Iksan) untuk mengambil uang PKH lalu uangnya dibagikan kepada KPM dengan jumlah uang yang diterima KPM tidak utuh alias sudah dipotong.
“Bantuan PKH dipotong oleh carkisan, entah itu di suruh oleh pendamping PKH atau tidak yang jelas setiap KPM hanya menerima setengah dari bantuan yang seharusnya diterima, belum lagi mereka juga dimintai untuk biaya transportasinya,” ujar salah satu warga desa Lobener Lor.
Sementara, pendamping PKH kecamatan Jatibarang Andini saat hendak dikonfirmasi terkait adanya dugaan pemotongan dana PKH yang terjadi di desa Lobener Lor ia enggan untuk memberikan penjelasan. Ia langsung pergi meninggalkan media yang hendak mencari keterangan terkait dugaan adanya pemotongan dana PKH tersebut.
Beberapa warga keluarga penerima manfaat (KPM) lainnya membenarkan adanya dugaan pemotongan dana PKH tersebut oleh carkisan (Iksan).
Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dengan pihak pendamping kecamatan maupun pendamping kabupaten. Dan keberadaan carkisan juga tidak tahu ada dimana tapi menurut informasi yang ada, saat ini carkisan berada di Banten.
Dengan kejadian ini, diharapkan para penegak hukum di Kabupaten Indramayu dapat mengusut kasus ini. Jangan sampai hak warga miskin dimanfaatkan oleh sejumlah oknum yang ingin mendapat keuntungan pribadi.
“Saya berharap ada upaya penegakan hukum terhadap para oknum yang memotong dana PKH ini,” tegas warga lobener lor yang enggan disebut namanya ini. (Dais)