Suara Indonesia News – Nias Selatan. Harga enceran BBM (Bahan Bakar Minyak) di Pulau tello Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara akhir -akhir ini di tempat penggalas dan di Warung -warung kecil mengalami kenaikan harga yang sangat meroket mencapai 14.000 -16.000 /Liter
Akibat kelangkaan BBM Jenis Premium dan Pertalite ini mengakibatkan masyarakat kepulauan batu khusus nya di daratan pulau tello sangat resah karena sangat memperngaruhi kemesotan pertumbuhan Perekonomian Masyarakat di wilayah Kepulauan itu.
Demikian juga harga BBM di pulau-pulau kecil lainnya di Wilayah Tello mengalami hal yang Sama, masyarakat sangat berharap agar pemerintah setempat bisa memantau harga jual BBM tersebut di pasaran agar tidak ada oknum pengencer yang nakal untuk mengambil kesempatan di masa sulit seperti ini,,serta memantau peredaran BBM di saat normal agar tidak ada oknum yang diduga melakukan penimbunan BBM.
Hal ini diucapkan oleh elemen Masyarakat kepada Media Suara Indonesia News di Pulau Tello, Selasa (22/02/2022).
Menurut Masyarakat setempat mengatakan bahwa adanya kelangkaan BBM ini akibat dari keterlambatan jadwal kapal pengangkut BBM dari Kota Gunungsitoli ke pulau tello karna ada kerusakan Kapal, sehingga ada keterlambatan, BBM yang menembus 14.000-16.000 ribu itu jenis premium yang dibeli lewat kapal kayu karena ada penambahan biaya pengangkutan sehingga berpengaruh harga jualnya naik, padahal harga enceran dari SPBU N masih tetap normal, terangnya.
Di tempat yang berbeda Suara Indonesia News mengkonfirmasi kepada pihak pemasaran pertamina di Gunungsitoli melalui Whatshapp selulernya mengatakan bahwa pihaknya pertamina membenarkan memang adanya keterlambatan pengangkutan BBM tersebut di Pulau Tello,Tanah masa dan Hibala karena kapal mengalami kerusakan dan baru siap di perbaiki pada tgl 20/02/2022, menurutnya Kapal penganggkut BBM di kepelauan Batu akan bertolak dari Gunungsitoli menuju Pulau Tello, Rabu tgl 23/02 ,dengan waktu tempuh sekitar 20 jam pelayaran, kita berharap semoga tidak ada kendala di jalan tuturnya. (Feroni Dakhi)