Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon, Nuryanto Kuwu Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Kuwu yang selalu dekat dengan berbagai lapisan masyarakat dan bersahaja.
Seorang pemimpin itu dari tingkat atas atau sekalipun tingkat bawah seperti kepala desa atau kuwu biasaya mengedepankan penampilan yang mewah dan mengedepankan ego.
Namun, beda dengan Kuwu Kasugengan Kidul Nuryanto, selalu dekat dengan masyarakat karena baginya pengabdian dan pelayanan untuk masyarakat yang penting karena jadi pemimpin itu di pilih oleh masyarakat, untuk masyarakat dan kembali ke masyarakat,” ujar Nuryanto saat ditemui ruang kerjanya. Sabtu (29/2/2020).
Wibawa itu penting, penampilan juga penting, namun yang paling penting itu seorang pemimpin harus dekat dengan masyarakat artinya mau terjun dan turun langsung melihat kondisi masyarakat dan melayani masyarakat,” jelas Nuryanto.
Meski itu dalam kondisi panas, hujan, malam dan pagi bila masyarakat membutuhkan kita harus siap membantu. Ini namanya mengabdi sepenuh hati, jika seorang pemimpin mampu memberikan contoh baik, maka itulah wibawa sesungguhnya,” katanya.
Saya di pilih jadi kuwu oleh masyarakat harus mengabdi dan melayani untuk masyarakat juga. Jadi ketika ada warga yang membutuhkan yang sakit atau meninggal, ya sudah jadi tanggung jawab saya untuk membantu. Bukan hanya itu saja, dari segi apapun kita harus siap untuk membantu warga tanpa pandang bulu,” tegasnya.
Kenapa harus malu, jangan mentang-mentang kita kuwu, terus kerjanya cuma mengatur saja itu tidak boleh. Justru Kita harus turun langsung dan membantu masyarakat biar kita bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Bagi saya, jabatan hanya titipan dan sementara,” tandasnya.
Sementara itu, Jani warga Kasugengan Kidul, Pak Kuwu itu orangnya yang baik, bersahaja dan sosoknya yang bermasyarakat selalu blusukan ke warga dan membantu warga yang kesusahan dan yang membutuhkan.
Bahkan beliau sering terlibat membantu orang yang menggali liang lahat untuk kuburan jenazah ketika ada warganya yang meninggal dunia dan beliau tidak segan-segan Pak Kuwu Nuryanto terjun langsung memegang cangkul untuk menggali kuburan bersama warga,” ungkapnya. (Pi’i)