0

Suara Indonesia News – Kota Bandung. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melakukan salat Idul fitri bersama keluarganya di rumah dinas gubernur di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (24/5/20).

Kang Emil sapaan Ridwan Kamil mengatakan, salat Idul fitri 1 Syawal 1441 H ini tidak mengurangi hikmah Ramadan yang telah dilalui meski Lebaran kali ini tidak digelar di masjid atau lapangan karena kondisi pandemi COVID-19.

Dirinya pun menilai, pelaksanaan Idulfitri adalah wujud kecintaan manusia kepada Allah SWT. Idulfitri juga merupakan perayaan kemenangan, bukan merayakan baju baru atau mudik pulang kampung.

“Pada dasarnya sama, kita tetap menyelesaikan Ramadan dengan paripurna dan mengambil hikmah dari Ramadan yaitu kita dilatih selama sebulan untuk melatih hawa nafsu dunia dan mengalahkan kemudaratan,” ucap Kang Emil.

“Perbedaan (Idulfitri tahun ini) hanyalah cara di saat pandemi COVID-19 kita tidak bisa beramai-ramai ke lapangan karena situasi belum terkendali,” tambahnya.

Selain itu, demi mencegah penularan atau terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, Kang Emil mengimbau warga Jabar untuk tidak bersalaman saat silaturahmi karena silaturahmi bisa dilakukan dengan berbagai cara tanpa menghilangkan esensinya.

“Kita tidak bisa bersalam-salaman secara fisik karena sedang situasi urgent, oleh karena itu manusia bisa menyesuaikan tanpa menghilangkan esensi dari Ramadan dan Idulfitri,” ujar Kang Emil.

Idulfitri atau bukan, Kang Emil pun mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga jarak dan menjauhi keramaian demi memutus rantai persebaran COVID-19 di Jabar.

“Ada atau tidak ada Idulfitri menjaga jarak dan jauhi kerumunan adalah kewajiban kita karena kita sedang berperang melawan COVID-19,” tuturnya.

“Kita fokus sampai akhir penyelesaian (penanggulangan) COVID-19, Insyaallah kita hidup di normal baru dengan cara yang lebih baik,” kata Kang Emil.

Kepada warga Jabar, Kang Emil atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar turut mengucapkan maaf lahir batin seraya mendoakan warga Jabar agar diberikan hikmah untuk hidup lebih baik.

“Saya atas nama Pemprov Jabar dan pribadi menghaturkan selamat meraih kemenangan bagi seluruh warga Jabar, Indonesia dan seluruh muslim di dunia,” ucap Kang Emil.

“Mudah-mudahan tahun ini lebih memberikan hikmah agar kita hidup lebih adil kepada alam, hidup lebih yakin dan beriman kepada Allah SWT, dan lebih fokus dengan niat ibadah,” katanya.

Usai salat Idulfitri, Kang Emil melakukan sungkeman dengan keluarganya. Adapun Gedung Pakuan kali ini tidak menggelar gelar griya atau open house untuk mengantisipasi sekaligus menghindari penularan COVID-19 sesuai protokol kesehatan. (Fii)

 

0

Suara Indonesia News – Jakarta. Gus Din atau RB. Syafrudin Budiman SIP, sosok intelektual muda muslim ini menilai ungkapan kasih sayang yang paling indah adalah ketika kita bisa berbagi untuk sesama. Tidak hanya ke orangtua, saudara, pasangan, bahkan hingga ke orang lain, apalagi di hari raya idul fitri, seperti saat ini.

“Untuk bisa berbagi ke sesama pun tidak perlu berupa materi atau harta benda berupa uang, makanan dan lainnya. Anda juga bisa berbagi berupa kebaikan, doa, ilmu, tenaga, hingga hal kecil berupa senyuman,” kata Gus Din sapaan akrab dari Bakal Calon Walikota Surabaya 2020-2025 ini, Minggu (24/05/2020).

Apalagi kata aktivis sosial kemasyarakatan ini, Indonesia sedang terkena musibah wabah pandemi covid 19. Sehingga kata Gus Din, banyak membutuhkan uluran tangan dan yang terpenting uluran saling menyemangati di tengah musibah.

“Diharapkan semua masyarakat Indonesia harus hadir membantu sesama dengan saling tolong menolong. Yang kaya membantu yang miskin, yang kuat membantu yang lemah dan yang berlebihan membantu yang kekurangan. Selain itu juga terus salinv memotivasi diri untuk berbagi kesesama,” tandas pria muda kelahiran Sumenep ini.

Menurutnya, berbagi adalah bentuk lain dari rasa bersyukur dan berbagilah dengan sesama dengan ikhlas, tanpa mengharapkan apapun. Tetaplah berbagi meskipun merasa tidak punya apa-apa.

“Sebab semua orang bisa berbagi perhatian, kasih sayang, juga cinta dan tuluslah ketika berbagi. Persahabatan itu tidak di cari, namun kita sendirilah yang menciptakannya, dari rasa saling berbagi, mengerti, dan mempercayai,” ungkap Gus Din yang pegiat dan konsultan media itu.

Selanjutnya, berbagi bukan tentang seberapa besar dan seberapa berharganya hal yang kau beri, namun seberapa tulus dan ikhlasnya apa yang ingin kau beri. Kata Gus Din, jangan pernah lupa untuk selalu bersyukur. Dan berbagi adalah salah satu cara untuk bersyukur atas nikmatNya.

“Jika kamu berinfak kepada seseorang, berterima kasihlah kepada mereka. Kamu mungkin sudah membantu memperbaiki urusan dunia mereka, tapi mereka juga memperbaiki urusan akhiratmu,” imbuhnya.

Terus, berikanlah sedekah! Karena sedekah itu ibarat sungai yang mengalir. Kamu hanya akan terus memperoleh manfaat dari air bersihnya. Jangan pernah merasa malu ketika hanya mampu memberi sedikit untuk bersedekah, karena selalu ada kebaikan dalam berbagi, tidak peduli seberapa kecil yang kamu berikan.

“Sedekah membersihkan dosa, seperti air memadamkan api,” tukas Gus Din yang Sarjana Ilmu Politik lulusan FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS).

Kata mantan Ketua DPP IMM periodr 2006-2006 ini, manfaat pertama yang bisa dirasakan dari bersedekah adalah untuk si pemberi sedekah itu sendiri. Dimana dia melihat perubahan dalam diri dan sikapnya, merasakan kedamaian, serta melihat senyuman di wajah orang lain.

“Sedekah terbaik adalah sedekah yang diberikan oleh orang yang hanya memiliki sedikit. Mengucapkan kata-kata yang baik juga termasuk sedekah,” terang Gus Din yang juga Ketua Umum Presidium Pusat Barisan Pembaharuan (PP BP) ini.

Kemudian kata Gus Din, berapa pun penghasilan kita hari ini, sisihkan untuk bersedekah. Bahkan, paksa diri untuk mampu berbagi setiap hari. Tak harus selalu dengan materi, bisa juga dengan jasa yang kita miliki.

“Banyak uang bukanlah jaminan kepuasan hidup. Bersyukur, berbagi, dan saling menyayangi, itulah kunci kepuasan hidup,” tandas cicit dari Pahlawan Nasional dan Ketua PB Muhammadiyah KH. Mas Mansyur asal Nyampulangan, Ampel, Surabaya.

Katanya, hidup ini bukan saling menyakiti, tetapi saling berbagi kesesama kita. Hidup bukanlah cerita tentang kebahagiaanmu sendiri, namun tentang berbagi kebahagiaanmu dengan orang-orang yang kamu cintai.

“Berbagi kebahagiaan akan menambah tabungan kebahagiaan sendiri secara menakjub. (GD)

 

0

Suara Indonesia News – Kota Bandung. Perayaan hari raya Idulfitri tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena dalam situasi pandemi COVID-19. Untuk mencegah penularan dan membatasi ruang gerak SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) meminta warga merayakan hari kemenangan di rumah masing-masing.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil merekomendasikan salat Idulfitri dilaksanakan di rumah, bukan di lapangan maupun tempat terbuka lain, mengingat di Jabar tidak ada daerah yang berada di level 1 atau zona hijau kewaspadaan COVID-19.

Kang Emil pun menyatakan, ia bersama keluarga akan menjalankan salat Idulfitri dan bersilaturahmi saudara di kampung halaman secara daring di rumah dinas.

“Mari kita ibadah di rumah saja dan melaksanakan ketaatan kita sesuai dengan para ulama dengan fatwa-fatwanya, dan ketaatan kepada arahan pemimpin,” kata Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil—di Gedung Pakuan, Kota Bandung.

Berdasarkan hasil kajian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, 3 daerah berada di level 4 atau zona merah. Artinya, masih ditemukan kasus COVID-19 pada satu klaster atau lebih dengan peningkatan kasus signifikan, sehingga dapat dilakukan pembatasan sosial maksimal atau penuh di daerah tersebut.

Kemudian, 19 daerah berada di level 3 atau zona kuning, yakni Kabupaten Bandung, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Tasikmalaya, Kota Bandung, Banjar, Bogor, Cirebon, Depok, dan Tasikmalaya. Artinya, ditemukan kasus COVID-19 pada klaster tunggal, sehingga bisa diterapkan pembatasan sosial parsial di daerah tersebut.

Sedangkan, 5 daerah (Kab. Garut, Pangandaran, Sumedang, Bandung Barat, dan Kota Sukabumi) berada zona biru atau ditemukan kasus secara sporadis, baik lokal maupun kasus impor, maka perlu diterapkan physical distancing.

Kang Emil mengatakan, tradisi bersalaman-salaman dan saling mengunjungi keluarga pada Idulfitri tahun ini dapat diganti dengan silahturahmi secara daring, baik melalui video call maupun pesan singkat. Apalagi, tren penularan COVID-19 di Jabar menurun selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi berlaku.

“Pada Idulfitri tahun ini kita sedang berada dalam situasi sulit yaitu pandemi COVID-19. Oleh karena itu, mari kita kembali ke hakikat utama Idulfitri,  yaitu menjemput hari kemenangan. Hari raya adalah menjemput kemenangan. Kemenanganan dari hawa nafsu, kemenangan dari keburukan-keburukan, kemenangan dari kemudaratan-kemudaratan,” katanya.

Di tengah pandemi COVID-19, perayaan Idulfitri tahun ini tentu akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Umat Islam mesti beradaptasi dan menunda tradisi-tradisi di hari kemenangan. Yang terpenting saat ini, kata Kang Emil, warga Jabar harus memastikan keluarga, baik di rumah dan kampung halaman, dalam kondisi berbeda.

“Hari raya Idulfitri bukan tentang belanja baju baru, bukan tentang mudik untuk silaturahmi. Karena pada masa pandemi COVID-19 ini, pertemuan orang per orang sebaiknya dilakukan dari jarak jauh. Walaupun silahturahmi mengandung nilai ibadah dan kemuliaan, tetapi mencegah nyawa, menyelamatkan nyawa, itu lebih utama dan mulia di situasi seperti ini,” ucapnya. (Fii)

0

Oleh: Drs.Salomo Kabeakan (Kabiro Suara Indonesia News Aceh Singkil)

Suara Indonesia News. Mulai dari Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota Camat, Kepala Desa dan Kepala Dusun Semua bergelut dengan Data. Sungguh luar biasa Kedigdayaan yang bernama Corona, nama yang telah menghiasi seluruh Denyut jantung Manusia di bumi ini mulai dari Petinggi Negara hingga penjual sayur di pasar

Spektakuler memang menit permenit media dapat mengakses berapa Orang meninggal terpapar Corona, bukan saja di Lingkungan kita di Negara lainpun seperti Desa Obodo ahiara negara bagian imo Nigeria dapat di Akses juga di benua Eropa Italia seperti Desa Manarolla desa tertua di Cinque terre Italia bisa di ketahui dengan cepat yang namanya Corona itu..Luar biasa..sungguh luar biasa.

Kini fenomena Masyarakat dalam membentuk fremming proteksi diri semakin mencolok. Saling curiga antar manusia yang berpapasan bertemu atau hidup bersama semakin nyata.

Pola pemikiran reduksi diri dari anggapan umum yang masuk di dalam diri setiap individu semakin was was dan memproteksi diri secara individu supaya tidak tertular Virus Corona.

Penomena kebatinan Masyarakat menjadi hampa, masyarakat yang tadinya dalam suasana kondusif dan akrab semakin menjadi individual.

Komunikasi Verbal banyak yang tertahan oleh Masker sehingga berubah menjadi komunikasi non verbal.atau dengan menggunakan isyarat. Akhirnya proses interaksi simbolik menjadi populer karena semua orang menggunakan Masker.

Dampak yang paling mengerikan lagi antara anggota keluarga menjadi saling memproteksi diri karena riwayat persinggungan dengan orang lain di saat di luar rumah saling berbeda. Semua anggota keluarga berpotensi menularkan Virus yang di bawa dari luar Rumah kepada anggota keluarga lainnya.

Semua yang terurai di atas adalah merupakan Data,karena definisi Data, adalah Catatan atau kumpulan fakta yang bentuknya dapat berupa Angka,Kata kata atau Citra.

Corona telah mengajarkan Manusia hari ini tentang Data.dimana Media Elektronik,Media cetak, maupun media online di seluruh Dunia belajar Data, Data yang meliputi segala aspek kehidupan Manusia terkait yang Namanya Makhluk Corona. Dan penulis akan secara khusus membahas tentang ketidak akuratan Data Di Kabupaten Aceh Singkil. Mulai dari data Korban Corona  Data akibat fenomena Corona dan Data imbas Corona.

Data korban Corona bisa kita ketahui karena Aceh singkil masih berstatus Zona Hijau Data akibat fenomena Corona dapat kita akses walau samar samar dan  Data Imbas Corona bisa kita cari,Tapi data Dalam Penanganan imbas Sosial dan ekonomi Akibat Corona sampai hari ini menjadi persoalan yang sangat rumit dan Abu abu bahkan karenanya telah menimbulkan kegaduhan dan permasalahan baru di Masyarakat di tengah gencar gencarnya Pemerintah dalam Penanganan Covid 19 padalah tujuannya untuk menyelesaikan persoalan Ekonomi Masyarakat Akibat Imbas Corona seperti Pembagian BLT dan Bantuan Sosial lainnya.

Dari 116 Desa di Kabupaten Aceh Singkil masih banyak Warganya belum mendapat BLT dan Bantuan lain  penyebabnya adalah. terkait Data yang belum akurat.

Mungkin Tuhan memang mengijinkan Virus Covid 19 mampir ke Bumi ini supaya Manusia kembali belajar mengenai Data.

Dan dengan Adanya Covid 19 ini kiranya Pemerintah dapat mengambil Hikmah untuk mendisiplinkan Data sehingga ketika ada datang Musibah dapat segera di tangani.

0

Suara Indonesia News – Aceh Tenggara. Dalam penanganan pencegahan penularan virus Corona COVID-19 di berbagai Pelosok Nusantara, pemerintah menghimbau agar masyarakat memakai masker apa bila keluar rumah,

Menjelang hari raya idul Fitri DPC partai kebangkitan bangsa PKB kabupaten Aceh Tenggara membagi kan masker ke masyarakat.

Ketua DPC partai kebangkitan bangsa PKB kabupaten Aceh Tenggara, mengatakan kepada wartawan media ini  Sabtu, 23 Mei 2029 melaui Hp selurer WA, dan Harapan Kami pengurus PKB agar msyarakt tetap sennntiasa memakai masker jika keluar rumah demi menjga dan memutuskan rantai penulran wabah corona. bersyukur kita di aceh tenggara masih bisa melaksanakan sholat i’ed bersama di masjid masjid tapi tentunya tetap dengan menjaga kebersihan dan protokol kesehatan yang disepakati di daerah kita ini salah satu cara menjaga nya adalah menggunakan masker ketika keluar rumah .

Ketua DPC PKB AGARA  PUTRA LASTIKA BRUH,  Juga mengucapkan Selamat Idhul Fitri 1441 H. Semoga pada hari kemenangn ini msyarakat kabupaten aceh tenggara senntiasa menjaga ukhwah /prsaudraan sesama kita. saya yakin wabah yang ditakuti ini “corona” akan lenyap jika kita bersatu dan saling menjaga.

Insyah Allah dalam waktu dekat kita juga akan bagikan paket sembako kepada beberapa yang terdampak wabah ini…meskipun tidak begitu banyak yang mendapatkan nya..semoga bisa memberi manfaat kepada masyarakat Aceh Tenggara. Pungkasnya. (Yusuf)

0

Suara Indonesia News – Kampar. Hari ini sabtu (23/05/2020), sebanyak 175 Kepala Keluarga (KK) di Desa Ganting Damai, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD)

BLT-DD ini diserahkan langsung secara simbolis oleh Camat Salo Hj. Minda, SH didampingi Kepala Desa Ganting Damai Ali Abri, Babinsa, Bhabinkamtibmas Brigadir Andi Putra dan juga tokoh masyarakat setempat.

Kepala Desa Ganting Damai Ali Abri saat dikonfirmasi di Gedung Serba Guna Desa Ganting Damai, yaitu lokasi penyaluran BLT-DD, mengatakan bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian dari pemerintah kepada masyarakat ditengah Pandemi Covid-19.

“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban kita saat pandemi covid 19. Dan yang belum menerima mohon untuk bersabar karna keterbatasan dana, tapi masih kita upayakan untuk dana provinsi” Ujar Ali Abri kepada awak media.

Selanjutnya masih ditempat yang sama, Camat Salo Hj. Mindah, SH menyampaikan bahwa bantuan ini disalurkan dengan menggunakan Dana Desa yang semulanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur saat dialihkan untuk bantuan BLT-DD.

“Dan untuk masyarakat yang dikategori kan layak menerima tapi belum menerima saat ini, kita minta untuk bersabar dulu karena masih ada bantuan dari provinsi” Ujar Camat Salo Hj. Mindah, SH.

Camat Salo juga mengatakan ada beberapa desa di kecamatan salo yang mengalami kendala dalam penyaluran Bantuan BLT DD tapi masih bisa di atasi.

Terakhir, Hj. Mindah, SH  menyampaikan harapannya agar Bantuan Langsung Tunai ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan sebaik-baiknya.

0

Suara Indonesia News – Meulaboh. Para pemuda yang tergabung dalam Komunitas Pecinta Kopi (KPK) Aceh Barat bersama Kesatuan Mahasiswa Independen (KMI) Kampus Aceh dan didampingi oleh Polsek Meureubo bersilaturahmi dengan Nek Safawan yang sedang viral di media sosial dikarenakan tinggal di gubuk reot yang sangat memprihatinkan, Sabtu (23/05/2020).

Dalam kunjungannya, KPK Aceh Barat dan KMI merasa prihatin melihat kondisi Nek Safawan, yang dimana beliau membutuhkan uluran tangan dari semua pihak untuk membenahi tempat tinggalnya. Terlebih, beberapa waktu silam keluarganya juga sempat menggunakan lampu teplok pada malam hari dikarenakan ada masalah dengan kelistrikan di tempat tinggalnya.

“Kami bersilaturahmi kemari didampingi oleh pihak Polsek Meureubo, sebenarnya untuk melihat kondisi Nek Safawan dan tempat tinggalnya secara langsung. Miris, jika kita melihat kondisi kita, yang dimana Aceh sebagai daerah yang istimewa dan khusus serta mendapatkan dana berlimpah dari pusat, sampai saat ini masih saja  masyarakatnya hidup dalam kesulitan”, ujar Koordinator KPK Aceh Barat, Rahul Afila.

KPK Aceh Barat dan KMI juga sempat berdiskusi bersama Nek Safawan, dan menceritakan tentang kondisi beliau selama ini. Dalam akhir diskusi, KPK Aceh Barat menyerahkan bantuan solidaritas berupa sembako dan juga bantuan senilai Rp. 1.000.000 yang difasilitasi oleh Kesatuan Mahasiswa Independen (KMI) Kampus Aceh.

Dalam hal ini, pihak KMI Kampus Aceh diwakili oleh Sulthan Alfaraby yang ikut serta bersama KPK Aceh Barat, berharap kondisi perekonomian Nek Safawan bisa sedikit terbantu dengan datangnya generasi-generasi muda Aceh yang peduli dengan nasib rakyat. Apalagi, KMI selama ini juga kerap menggalang bantuan untuk berbagai masyarakat yang membutuhkan.

“Alhamdulillah, terima kasih saya ucapkan kepada KPK Aceh Barat dan Polsek Meureubo yang telah ikut berkontribusi bersama-sama dalam mendampingi. Kami mengumpulkan bantuan ini adalah demi Nek Safawan, yang dimana sebagian besar merupakan solidaritas dari anggota KMI dan juga para donatur. Kami harap, kondisi ekonomi Nek Safawan yang juga orang tua kita semua, bisa ikut terbantu. Kami generasi muda Aceh sangat sedih jika melihat rakyat kesusahan, apalagi yang memang layak untuk dibantu. Ya kita juga berharap kepada pemerintah untuk lebih memberikan perhatian, saya yakin masih banyak masyarakat yang hidupnya jauh dari kata layak”, tutupnya. (Sulthan)

0

Suara Indonesia News – Samosir. Berdasarkan pertemuan bersama dengan para komunitas Jurnalis di Samosir Sumatera Utara (sumut) sabtu /23/Mei/2020, terkait pelaporan ke lembaga kepolisian sebuah pemberitaan resmi dari sebuah media, maka kami menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:

Menyatakan bahwa pelaporan sebuah pemberitaan dari media resmi kepada polisi bukan lah jalur yang tepat ujar Efendy Naibaho selaku ketua dari komunitas warkop jurnalis.

Efendy Naibaho menyebut dalam pertemuan ini, Sebuah pemberitaan adalah sebuah fakta berita dan naiknya sebuah berita itu berdasarkan persetujuan pemimpin redaksi, sehingga ketika berita itu sudah naik menjadi berita maka akan menjadi tanggung jawab Pemimpin redaksi dari media itu.

Keberatan atas isi berita oleh objek yang diberitakan dapat dilakukan melalui jalur resmi seperti dinyatakan dalam UU Pers 40/99, yaitu dengan cara membuat surat Hak Jawab dan Hak Koreksi.

Bila permintaan hak jawab dan Hak Koreksi itu tidak dapat dilakukan oleh redaksi maka objek pemberitaan dapat melaporkan media tersebut kepada Dewan Pers dan putusan Dewan Pers adalah mengikat untuk dilaksanakan media tersebut imbuhnya.

Maka dari itu, pelaporan sebuah pemberitaan ke lembaga kepolisian adalah sebuah kesalahan yang kami sesalkan dan tidak pada tempatnya, karena ada lembaga yang diatur sebagai tempat untuk pelaporan sesuai dengan undang-undang Pers.

Terkait tindakan personal seorang jurnalis yang  dilaporkan, bukan merupakan tanggungjawab komunitas ini untuk melakukan pembelaan.

Demikian kami sampaikan pernyataan kita dan kami harapkan dapat dipahami dan dimaklumi oleh semua pihak.

Pangururan, 23 Mei 2020

Hormat Kami, Kami Yang Melakukan Pernyataan Sikap, Komunitas Warkop Jurnalis Samosir :

  1. Efendy Naibaho (formatnews.com )
  2. Tumbur Habeahan (mulajadinews.online)
  3. Ranto Limbong (matalensa)
  4. Marcopolo Sitanggang (klikwarta.com)
  5. Dody Sinaga (rmtv news)
  6. Agustinus Situmorang (radar Nusantara)
  7. Jadiamat Simbolon (radar indo)
  8. Fernando Sitanggang (tagar.id)
  9. Hendro Sihaloho (Metro Online)
  10. Togar Tampubolon (laser news today)
  11. Timbul Samosir (Batak Pos)
  12. Binsar Naibaho (Pindo merdeka)
  13. Pandang Simbolon (radar indo.com)
  14. Polmen Naibaho (Samosir today)
  15. Ambrosius Simbolon (greenberita). (jabs)