0

Suaraindonesianews – Konawe, Rapat dengar pendapat (hearing) terbuka untuk umum, di gelar Komisi I DPRD Kab.Konawe – Sulawesi Tenggara, atas surat permintaan hearing dari Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Kab.Konawe terkait pengelolaan dana desa (DD) desa Humboto Kec.Uepai Kab.Konawe Tahun anggaran 2018 tahap II.(17/09-18)

Rapat dengar pendapat ini di pimpin oleh Jumrin Haba,SH, Drs.H.Karim Dama dan Samsudin sebagai anggota di hadiri pihak GMPK, Camat Uepai, Kepala Desa Humboto dan segenap pengurus dan Pendamping DD desa humboto.

Sumantri L Ketua GMPK Kab.Konawe mengatakan, penggunaan dana desa pada desa humboto kami anggap menyalahi aturan yang ada karena tidak sesuai dengan hasil rapat desa (musdes) dan tidak masuk ke RKP tahun 2018. Adapun poin yang kami laporkan adalah, Pertama pembangunan satu buah dueker pada desain awal pembangunan itu seharusnya pembangunan deuker baru tapi pada kenyataannya hanya di rehabilitasi dengan anggaran Rp.21 juta, Kedua Insentiv kader posyandu 7 orang sebanyak Rp.24 juta, Tiga penyediaan makanan sehat untuk balita dan anak sekolah Rp. 3 juta, yang kesemuanya itu tidak masuk dalam musyawarah desa (Musdes).

Sementara itu kepala desa Humboto Sardi dalam klarifikasinya mengatakan, bahwa pembangunan plat dueker anggarannya kami alihkan ke pembangunan talud dikarenakan kondisi dueker masih sangat kuat dan masalah insentif kader posyandu, kami merasa prihatin terhadap kader posyandu yang selama ini bekerja akan tetapi tidak mendapatkan insentif dan mengenai penyediaan makanan sehat untuk balita untuk memenuhi gizi bagi anak balita dan kesemuanya itu sudah masuk ke dalam RAB desa dan semuanya di kerjakan oleh TPK dan sudah sesuai dengan praturan yang ada.

Pendamping lokal desa Sarpin mengatakan, Hasil musyawara desa tidak memuat masalah insentif kader posyandu dan pembangunan dueker plat itu sesuai hasil musyawara desa di sepakati pembangunan dueker baru.

Jumrin Haba,SH pimpinan sidang hearing, setelah mendengar keterangan dari berbagai pihak mengatakan, kedepannya kita harapkan agar penggunaan dana desa harus sesuai dengan mekanisme yang ada, kita harus bersyukur kepada bapak jokowi yang mengadakan dana desa ini jadi harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat desa itu sendiri dan kesimpulan masalah yang di laporkan oleh GMPK Kab.Konawe mengenai Dana desa itu kami simpulkan sudah clear dan sudah terserap semua sesuai mekanisme dan kedepan di harapkan kepala desa lebih memperhatikan mekanisme administrasi sesuai dengan aturan perundang undangan.

Sumantri L ketua GMPK Kab.Konawe mengatakan, bahwa sehabis hearing ini kami akan meneruskan laporan ini ke pihak kepolisian.(Red.SI)

0

Suaraindonesianews – Konawe, Untuk menciptakan pemilu yang aman, damai dan sejuk pada pemilihan tahun 2019 mendatang, Polres Konawe, Dandim 1417/ Kendari, Pemda Konawe, Kejari Konawe, PN Konawe, KPU dan Bawaslu Konawe bersama seluruh Parpol peserta pemilu tahun 2019 menggelar Deklarasi Bersama, Senin ( 17/9/2018 ) di Aula Mapolres Konawe.

Dalam Deklarasi Bersama itu, Dandim Kendari yang diwakili perwira penghubung ( Pabung ) Mayor Petrus H, Kapolres Konawe, AKBP Muh Nur Akbar, Pj Bupati Konawe, H.Tasman Taewa, Kajari Konawe yang diwakili oleh Gede Ancana, Kepala PN Unaaha, Hasanuddin, Ketua KPU Konawe, Muh Azwar, Ketua Bawaslu Konawe, Sabda dan Parpol peserta pemilu 2019 menandatangani lima poin kesepakatan bersama.

Sebelum dilakukan penandatanganan Deklarasi Bersama, terlebih dahulu, Ketua Pengadilan Negeri Konawe, Hasanuddin membacakan isi kesepakatan Deklarasi tersebut.

Adapun kelima kesepakatan Deklarasi Bersama tersebut yakni :

1. Menjunjung tinggi Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Tunduk dan patuh terhadap hukum dan peraturan perundang undangan yang berlaku.

3. Menolak isu SARA, HOAX dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

4. Siap menciptakan pemilihan umum Legislatif dan Pilpres tahun 2019, yang Berintegritas, Aman, Damai dan Sejuk.

5. Menyampaikan isi kesepakatan bersama kepada seluruh pendukung Parpol, dan Pendukung Paslon Presiden dan wakil Presiden tahun 2019.

Diketahui, sejak penadatanganan Deklarasi Bersama tersebut maka sejak itu pula Polres Konawe bersama seluruh komponen masyarakat Kabupaten Konawe siap mengamankan pemilihan umum tahun 2019 demi terciptanya pemilu yang AMAN, DAMAI dan SEJUK.(Red.SI)

0

Suaraindonesianews – Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik 9 (sembilan) pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur masa jabatan 2018 – 2023 hasil pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Juni lalu, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9) pagi.

Pelantikan dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 152/P sampai dengan 154/P dan 156/P Tahun 2018 tanggal 28 Agustus 2018. Selanjutnya, nomor 158/P Tahun 2018 tanggal 29 Agustus 2018, nomor 159/P sampai dengan 162/P Tahun 2018 tanggal 4 September 2018 tentang Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur masa jabatan 2018-2023.

Kesembilan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur yang dilantik itu adalah: 1. Sutarmidji dan Ria Norsan (Kalimantan Barat); 2. Ali Mazi dan Lukman Abunawas (Sulawesi Tenggara); 3. Nurdin Abdullah dan Sudirman Sulaiman (Sulawesi Selatan); 4. Lukas Enembe dan Klemen Tinal (Papua); 5. Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum (Jawa Barat); 6. Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (Sumatra Utara); 7. Viktor B. Laiskodat dan Josef Nae Soi (Nusa Tenggara Timur); 8. Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen (Jawa Tengah); dan 9. I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Bali).

Pelantikan diawali dengan penyerahan petikan Keputusan Presiden kepada masing-masing Gubernur dan Wakil Gubernur di Ruang Kredensial, Istana Merdeka. Petikan Keppres tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi yang didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Mensesneg Pratikno, dan Mendagri Tjahjo Kumolo. Kemudian Presiden bersama Wakil Presiden diikuti oleh para Gubernur dan Wakil Gubernur melakukan prosesi kirab dari Istana Merdeka menuju Istana Negara.

Dengan pelantikan kesembilan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur itu, maka kepala daerah hasil Pilkada Serentak 27 Juni 2018 yang belum dilantik tinggal menyisakan Jawa Timur, Lampung, Riau, Maluku Utara, NTB, Sumatra Selatan, Maluku, dan Kalimantan Timur. (ES/SI)

0

Suaraindonesianews -Jakarta, Pemerintah mempercepat penyerahan pemberian bonus bagi peraih medali Asian Games XVIII tahun 2018.

Bukan menunggu hajatan Asian Para Games 2018 atau bahkan pekan depan, tapi sehari sebelum penutupan Asian Games VIII bonus tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Minggu (2/09-18) pagi.

Bonus diserahkan oleh Presiden Jokowi kepada 9 (sembilan) orang perwakilan atlet peraih medali, yaitu 3 (tiga) orang mewakili peraih medali emas masing-masing: Eko Yuli Irawan (angkat besi), Puspa Harum Sari (pencak silat) dan Aris Susanti Rahayu (panjat tebing).

Atlet peraih medali perak diwakili oleh Ari Wahyuni (angkat besi), Aswat (panjat tebing) dan Alexander Elbert (soft tennis), dan atlet yang mewakili medali perunggu yaitu Nining Purwa Ningsih (sepeda), Amri Rusdana (pencak silat) dan Bunga Nyimas (skateboard).

Adapun besaran bonus sebagaimana diberitakan sebelumnya adalah Peraih Emas perorangan mendapatkan Rp1,5 miliar, Peraih Medali Emas untuk Pasangan/Ganda sebesar Rp1 miliar per-orang, dan Emas beregu Rp750 juta per-orang.

Peraih perak perorangan mendapatkan Rp500 juta, Perak untuk Ganda sebesar Rp400 juta per orang, dan perak beregu Rp300 juta per orang.

Untuk peraih perunggu perorangan mendapatkan Rp 250 juta, Perunggu Ganda Rp 200 juta per orang, dan peraih perunggu beregu sebesar Rp 150 juta per orang.

Bonus para pelatih perorangan/ganda mendapatkan Rp 450 juta untuk emas, Rp 150 juta untuk perak, dan Rp 75 juta untuk perunggu.

Para pelatih beregu mendapatkan Rp 600 juta untuk emas, Rp 200 juta untuk perak, dan Rp 100 juta untuk perunggu.

Sedangkan untuk setiap medali kedua dan seterusnya, para pelatih mendapatkan Rp 225 juta untuk emas, Rp 75 juta untuk perak, dan Rp 37,5 juta untuk perunggu.

Untuk asisten pelatih perorangan/ganda mendapatkan Rp 300 juta untuk emas, Rp 100 juta untuk perak, dan Rp 50 juta untuk perunggu.

Para asisten pelatih beregu mendapatkan Rp 375 juta untuk emas, Rp 125 juta untuk perak, dan Rp 62,5 juta untuk perunggu.

Setiap medali kedua dan seterusnya, lanjut Menpora, para asisten pelatih mendapatkan Rp 150 juta untuk emas, Rp 50 juta untuk perak, dan Rp 25 juta untuk perunggu.

Indonesia Bangga

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, bahwa Indonesia bangga atas prestasi para atlet, dengan perjuangan para atlet, perjuangan keras dalam meraih prestasi.

“Indonesia bangga dengan ketulusan para pelatih, official. Indonesia bangga dengan dedikasi para pengurus cabang-cabang olahraga,” tegas Presiden.

Menurut Kepala Negara, bukan rakyat saja yang terkejut tapi dunia juga terkejut dengan torehan sejarah yang diciptakan atlet-atletnya, karena di Asia Games sebelumnya kita meraih 4 medali emas, kemudian melompat menjadi 31 emas.

Presiden mengisahkan betapa banyak yang pesimis saat dulu dirinya menargetkan bisa mendapatkan 16 emas, Tapi hari ini, lanjut Presiden, bukti itu betul-betul nyata dan ada, yaitu 98 medali; emas, perak dan perunggu bisa kita raih dari seluruh cabang olahraga yang dipertandingkan.

“Ini adalah sebuah lompatan, lompatan besar yang bisa kita jadikan pondasi untuk prestasi-prestasi selanjutnya,” ucap Presiden.

Kepala Negara mengapresiasi perjuangan para atlet yang mempersiapkan diri bertahun-tahun melalui latihan, kerja keras tanpa mengenal lelah. Menempa diri dalam berbagai training, try out, kompetisi baik di dalam muapun di luar negeri selalu terus diikuti.

“Saya juga mengerti bahwa saat kaki saudara-saudara hampir tak kuat untuk berdiri. Saudara-saudara tak henti berjuang untuk negara dan kemenangan saudara,” kata Kepala Negara seraya menambahkan, bahwa rakyat berterima kasih kepada mereka semua, rakyat menyambut prestasi mereka dengan penuh haru dan kebahagiaan.

“Rakyat menghargai, sangat menghargai pengorbanan dan perjuangan saudara-saudara,” tutur Presiden.

Presiden menegaskan, negara masih menunggu prestasi atlet-atletnya yang lebih banyak lagi, dan Indonesia berterima kasih atas sejarah emas yang mereka torehkan. Oleh karena itu, Presiden mengaku telah menyampaikan kepada Menpora, agar bonus untuk para atlet peraih medali saya ingin berikan secepatnya sebelum acara penutupan dilakukan.

“Kalau pagi ini atau siang nanti atau sore nanti masih ada tambahan medali setelah acara ini, akan saya berikan langsung juga kalau masih ada tambahan lagi, di sini. Tahu-tahu nanti masih ada tambahan emas lagi saya berikan di sini, siapa tahu,” pungkas Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ibu Mufidah Kalla, Menko PMK Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menpora Imam Nahrawi.(ES/SI)

0

Suaraindonesianews – Konawe, Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati di dampingi Direktur Utama PT.SMI Sri Martini, PJ Gubernur Sultra Teguh Styabudi dan PJ Bupati Konawe H.Tasman Tewa, meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Konawe – Sulawesi Tenggara. (29/08-2018)

Rombongan Menteri Keuangan di dampingi deputi I Kementerian Keuangan, Pj Gubernur Sultra Teguh Setyabudi, Direktur Utama PT.SMI Sri Martini, terlebih dahulu istrahat sejenak di Rujab Bupati Konawe sebelum melanjutkan acara peresmian pemakaian gedung RSUD Konawe.

Pj Bupati Konawe H.Tasman Taewa, Kapolres Konawe AKBP Muh Nur Akbar, DPRD Kab.Konawe beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah ( Forkorpimda ) Kabupaten Konawe, menyambut rombongan Menteri Keuangan RI untuk beristirahat sekaligus bersantap siang bersama di pendopo rujab Bupati Konawe.

Pembangunan RSUD Konawe menelan anggaran sebesar Rp.231 M yang merupakan pinjaman Pemda Kab.Konawe kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI), yang mencakup pembangunan gedung layanan kesehatan dan rawat inap dan pengadaan alat alat kesehatan (alkes). Dan sudah memenuhi standarisasi World Health Organization (WHO) dengan kapasitas sebanyak 204 tempat tidur.

Sebelum melakukan peresmian RSUD Konawe, Rombongan Menteri Keuangan RI, disambut dengan tarian Khas suku tolaki dalam penyambutan tamu agung yang terhormat.

Sri Mulyani Indrawati dalam sambutannya mengatakan, sesuai dengan program Bapak Presiden yaitu pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah NKRI dan dengan terbangunnya RSUD Konawe dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat Konawe kususnya dan masyarakat Kabupaten sekitarnya dan merupakan sala satu bukti akan komitmen pemerintah saat ini, untuk mewujudkan cita cita masyarakat yang adil, makmur dan mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai.

Pj Bupati Konawe juga dalam sambutannya mengatakan, selamat datang rombongan Ibu Menteri Keuangan di Kab.Konawe dan dengan di resmikannya sarana sosial gedung RSUD Konawe, diharapkan pelayanan kesehatan masyarakat dapat lebih di tingkatkan di karenakan fasilitas gedung sudah sangat memadai.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan rombongan, Setelah acara peresmian di gelar dengan pemotongan pita penanda gedung RSUD Konawe telah diresmikan dan melakukan penandatanganan plakad peresmian, menyempatkan diri untuk berkeliling areal gedung untuk melihat secara langsung fasilitas bangunan RSUD Konawe dan sarana penunjang rawat inap pasien dan penunjang pelayanan kesehatan lainnya.

Dengan terbangunnya RSUD Konawe akan memungkinkan lebih dari 450 ribu masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang memadai di karenakan RSUD Konawe merupakan rumah sakit rujukan regional yang nantinya melayani empat kabupaten yaitu, Kab.Konawe, Kab.Kolaka Timur, Kab. Konawe Selatan dan Kab. Konawe Utara.

Untuk diketahui, PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) merupakan Badan Usaha milik Negara (BUMN) yang di didirikan pada tanggal, 26 februari 2009 di bawah kordinasi Kementerian Keuangan yang berbentuk lembaga keuangan bukan Bank (LKBP), yang memiliki mandat sebagai katalis percepatan pembangunan infrastruktur dan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di daerah melalui produk pinjaman daerah.

Rampungnya pembangunan RSUD Konawe merupakan komitmen bersama antara Pemerintah Pusat dalam hal ini kementerian keuangan dan kemendagri, Pemerintah Daerah Kab.Konawe dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur sosial yang berdampak positif bagi masyarakat konawe, dan merupakan hasil kerja Bupati konawe terpilih Bapak Kery Saiful Konggoasa dan Gusli Topan Sabara.(Red.SI)

0

Suaraindonesianews – Konawe, Tim reskrim Polres Konawe bekerja sama dengan Polres Kendari dan Polres Konawe Selatan, mengamankan empat tersangka spesialis pencurian lintas Wilayah Kabupaten dalam wilayah Sulawesi Tenggara. (24/08-18)

Tim penyergaban gabungan tiga Polres, melakukan pengintaian selama beberapa hari sebelum melakukan penangkapan terhadap keempat tersangka.

Ketiga tersangka adalah spesialis pencuri lintas wilayah. Kusus wilayah hukum Polres konawe tersangka telah melakukan pencurian di beberapa TKP, diantaranya wilayah kecamatan wonggeduku lima TKP, kec.sampara satu TKP, kec. pondidaha tiga TKP, kec.wawotobi satu TKP dan Kec.unaaha dua TKP. Ketiga pelaku juga melakukan pencurian di wilayah Kota Kendari dan Kab.Konawe selatan.

Ketiga tersangka merupakan satu rumpun keluarga yakni nuryamin alias muh.aril ( 22 ) tahun warga Lampeapi, Dimas supriyadi alias dimas (21) tahun warga Lampeapi dan Aswadi alias adi (19 ) tahun warga Desa Purau kab.Konawe Kepulauan dan Muh Yusri facrial alias uci ( 25 ) tahun alamat BTN Tunggala kel.anawai Kota Kendari juga diamankan karena berperan sebagai penadah hasil curian ketiga tersangka.

Dari tangan ketiga tersangka, polisi mengamankan barang bukti hasil pencurian berupa 14 unit Ponsel berbagai merk, 2 unit laptop dan 1 unit sepeda motor. Selain itu, polisi juga mengamankan 1 unit mobil avanda yang digunakan para pelaku dalam menjalankan aksinya.

” Kita tangkap pelakunya tiga orang dan satu orang berperan sebagai penadah yang merupakan eks pelaku pencurian juga,” ucap Kasat Reskrim Polres Konawe, Iptu Rachmad Zam Zam saat menggelar konfrensi Pers di Aula Mapolres Konawe.

Modus operandi para pelaku adalah terlebih dulu melakukan pengincaran rumah warga, setelah itu ketiga tersangka melakukan aksi pencurian pada malam hari dengan mencungkil pintu rumah korbannya.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, saat ini keempat tersangka telah mendekam di Polres Konawe.

Ketiga tersangka pencurian kita sangkakan dengan pasal 363 jo 362 dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara, sedangkan untuk satu tersangka yang berperan sebagai penadah hasil curian ketiga tersangka dijerat dengan pasal 480 dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. Kata Iptu Rachman.(Red SI)

0

Suaraindonesianews – Kuningan, Semangat juang pemuda sangatlah dibutuhkan Dalam melanjutkan visi misi pembangunan bangsa yang sudah digagas oleh para pejuang pendahulu kita.

Hal tersebut di ungkapkan Ketua Organiasi Kuda putih kuningan, Asep Rukmana Hdt,  dalam rangka acara syukuran perayaan Hut RI ke 73 sekaligus acara syukuran Hari jadi Kuda Putih yang ke 2 di kawasan cigugur minggu 19/18.

Dalam acara tersebut, turut hadir pendiri kuda putih Atun Gunawan yang didampingi dewan penasehat dan dewan pembina kuda putih beserta jajaran anggota dan aparatut pemerintah desa.

Dalam perjalan waktunya, kuda putih yang berdiri awal agustus 2016 hingga saat ini di bulan yang sama tahun 2018, sudah dua tahun berkiprah di kuningan, ujar Atun gunawan, Kuda putih bukanlah organidasi biasa, kuda putih erat sekali hubunganya dengan kesejarahan, untuk itu  kuda putih mengandung filisofi atau simbol   ” pengukuhan hati yang bersih, pikiran yang jernih dan melangkah dalam kebenaran serta menjungjung tinggi nilai nilai kesucian, ujar Atun Gunawan dihadapan anggota.

Lebih lanjut Aji saka menyampaikan, Kuda  Putih kuningan, akan erat sejarahnya dengan dunia luar, sebab Kuda putih merupakan lambang yang dimiliki oleh tiga negara yakni Indonesia, Bejing China  maupun Inggris, ketiga negara tersebut punya ciri yang sama adanya simbol KUDA PUTIH, masryakat  kuningan harusnya bangga dengan simbol Kuda putih, karena simbol tersebut erat kaitanya dengan UNITED OFF KINGDOM, Ujar penasehat  kudaputih kuningan,  sekaligus penasehat di sumedang larang dan padepokan jalak banten.

Disis lain, selaku dewan pembina, H.Dudi Pamuji SE,Msi menyampaikan,kuda putih adalah reepreshan masa lalu yg tertunda utuk kami, gagasan kuda putih sudah   kami  tuangkan dalam bukunya yang diberi judul  ” Kuningan Menembus Waktu” dengan hadirnya Kuda putih kuningan sekarang ini, mari kita semua satukan hati satukan pikiran dan satukan tujuan kita, dalam mencapai kepentingan bersama, terutama  dalam mewujudkan rencana sesuai AD/ ART kuda putih. Ujar pembina ketika memberikan arahan dihapan undangan.

“Berilah aku semilyun orang tua, maka aku akan sanggup memindahkan gunung Merapi dari tempatnya, dan berilah aku sepuluh pemuda yang bersemangat besar, niscaya aku akan sanggup menggemparkan dunia ” . ( asidi, Boby & tiem).