0

Suaraindonesianews, Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) seakan tak kenal lelah dalam upaya Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang saat ini terus merusak generasi-generasi muda bangsa. Dari data BNN sedikitnya sekitar 33-50 orang perharinya tewas akibat over dosis narkoba. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena akan berdampak pada masa depan bangsa, sehingga BNN terus melakukan upaya untuk menekan peredaran narkoba terutama dikalangan generasi muda.

Salah satu upaya yang terus digalakkan BNN yakni dengan melaksanakan program kegiatan Kepedulian Masyarakat Melalui Pemberdayaan Lingkungan Pesantren Dalam Upaya P4GN yang bertajuk Focus Group Discussion atau FGD. Dan kegiatan kali ini diselenggarakan di Ponpes Al Hidayah, Depok pada Sabtu (12/12).

Acara FGD yang menghadirkan narasumber Kabag Humas BNN Slamet Pribadi, SH, MH itu disambut antusias dan dihadiri oleh Dewan guru dan para murid Ponpes Al Hidayah dan beberapa Ponpes di sekitarnya.

Pimpinan Ponpes Al Hidayah KH. Muhammad Ansyori dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihaknya sangat bersyukur atas kedatangan BNN yang memberi pengetahuan tentang bahaya narkoba.

“Kami sangat bersyukur telah dipercaya sebagai tuan rumah acara tersebut dan menyambut baik kedatangan BNN. Dan kami berharap setelah acara tersebut warga ponpes dapat mengetahui bahaya penyalahgunaan narkotika dan dapat menyebarkan informasi yang diperoleh kepada teman, saudara, juga masyarakat sekitar Ponpes,” ungkapnya.

Dalam kesempatan diskusi yang dipandu oleh moderator Nelyati Yulfa, A.Md, Kabag Humas BNN, Slamet Pribadi, MH, selaku narasumber menyampaikan bahwa Pondok Pesantren merupakan motor untuk menggerakkan generasi emas masa depan bangsa Indonesia.

“Penyalahgunaan narkotika merupakan perusak masa depan generasi muda, maka perlu adanya proteksi diri terhadap ancaman tersebut,” katanya.

Lebih lanjut Slamet menjelaskan bahwa Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Pemakaian narkotika selain untuk hal – hal tersebut merupakan tindakan melawan hukum. Penyalahguna narkotika menurut UU No. 35 Th 2009 wajib direhabilitasi secara medis dan sosial, namun untuk bandar dan pengedar diberikan sanksi yang berat sampai hukuman mati,” tegas Slamet.

Slamet menambahkan, peran masyarakat dalam upaya P4GN di lingkungannya dapat dilakukan dengan sosialisasi dan kader anti narkoba.

“Informasi yang telah diperoleh melalui kegiatan ini dapat disebarluaskan ke masyarakat agar mereka mengetahui bahaya penyalahgunaan narkotika dan tergerak untuk melakukan upaya P4GN. Kegiatan tersebut dapat dimulai dari keluarga kita karena rumah merupakan miniatur sebuah negara dan keluarga merupakan gambaran bangsa, maka jika sudah ditanamkan hal – hal yang positif di rumah maka negara ini juga akan baik,” pungkasnya. (Dn/Muh)

0

Suaaraindonesianews, Jakarta – Peredaran narkoba dikalangan kampus-kampus terutama di Jakarta semakin meluas, sehingga banyak generasi muda memakai narkoba sangat mengkhawatirkan dan membahayakan nasib bangsa kedepan. Pasalnya mahasiswa yang masih dalam masa-masa produktif tidak akan mampu berkembang dan berprestasi jika sudah menjadi korban penyalahgunaan narkoba.

Sehingga BNN terus menggandeng Kampus-kampus untuk melaksanakan program kegiatan Focus Group Discussion atau FGD dalam rangka Pemberdayaan Kampus dalam upaya P4GN. Kegiatan kali diselenggarakan di Universitas Budi Luhur pada Jum’at (11/12). Beberapa kampus lainnya juga turut hadir diantaranya seperti Trisakti, Mercubuana, UAI, Esa Unggul, dan UIN.

Deni Mardiana, MM, M.Kom selaku Direktur Kemahasiswaaan yang mewakili pihak kampus Budi Luhur dalam sambutannya mengatakan, bahwa fenomena narkoba saat ini telah semakin banyak khususnya di lingkungan kampus. Sehingga pihak kampus harus terus waspada karena bisa saja peredaran gelap narkotika ada di sekitar kampus.

“Perkembangan teknologi yang semakin pesat dimanfaatkan oleh orang – orang yang tidak bertanggungjawab untuk membuat aplikasi (I-Doser) yang memiliki efek seperti memakai narkotika. Meskipun sudah ada rilis resmi dari Humas BNN yang menyatakan aplikasi tersebut bukan merupakan jenis narkotika tetapi kita jangan sampai menggunakan aplikasi tersebut karena dapat mempengaruhi gelombang otak,” paparnya.

Direktur Peran Serta Masyarakat BNN, Dra. Sinta Dame Simanjuntak, MA dalam pemaparannya menjelaskan bahwa peran aktif mahasiswa dalam upaya P4GN yaitu membangun komitmen dan kepedulian mahasiswa dalam upaya P4GN dan memberikan kontribusi nyata dalam upaya P4GN.

“Mahasiswa merupakan sasaran para pengedar narkotika karena mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan pengaruh pergaulan yang salah. Sebanyak 27,32 % dari total penyalahguna narkotika adalah pelajar dan mahasiswa, hal ini merupakan ancaman serius untuk kelangsungan generasi muda Indonesia. Hal yang memperihatinkan lagi modus operandi sudah menyasar anak – anak SD,” jelas Sinta.

Lebih lanjut Sinta menambahkan, bentuk peran aktif mahasiswa yang dapat dilakukan dalam upaya P4GN sesuai dengan kapasitasnya yakni sebagai contoh dengan dibentuknya Satgas/UKM anti narkoba sebagai perpanjangan tangan BNN.

“Mahasiswa juga dapat membuat acara – acara kreatif seperti lomba poster, film pendek, dan branding anti narkoba. Pada intinya para mahasiswa harus menciptakan kegiatan – kegiatan positif agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika,” pungkasnya. (Dn/muh)

0

Suaraindonesianews, Jakarta – Penyalahgunaan narkoba yang semakin mengkhawatirkan karena sudah semakin meluas hingga ke pelosok-pelosok negeri ini patut menjadi perhatian semua pihak agar tidak ada lagi generasi muda yang terjerat tipuan para pengedar narkoba. Sudah banyak korban penyalahgunaan narkoba berjatuhan dan kalau dihitung menurut data-data hampir setiap hari sebanyak 33-50 orang meninggal akibat penyalahgunaan narkoba.

Badan Narkotika Nasional (BNN) yang sangat peduli terhadap peredaran narkoba terus berupaya menghentikan dan mencegah peredaran narkoba agar jangan sampai terus meluas di masyarakat. Salah satu upayanya dengan menggandeng Pondok Pesantren diantaranya Ponpes Al Awwabin Depok dengan mengadakan Focus Group Discussion atau FGD untuk memberi pengetahuan di wilayah Ponpes tentang bahaya Narkoba.

Dalam kegiatan FGD yang diselenggarakan pada, Kamis (10/12) di Ponpes Al Awwabin kali ini diadakan program kepedulian Masyarakat melalui Pemberdayaan Lingkungan dalam Upaya P4GN yang dihadiri oleh para Dewan Guru dan murid Ponpes Al Awwabin dan menghadirkan narasumber dari Kasubdit Lingkungan Pendidikan Direktorat Peran Serta Masyarakat Deputi Bidang Dayamas BNN, Kombes (Pol) Dr. Sulistiana, M.Si.

Acara tersebut dibuka dengan sambutan dari Pimpinan Ponpes Al Awwabin Drs. H. Ahmad Muhtar. Dalam sambutannya Drs. H. Ahmad Muhtar mengatakan, “Kami sangat bersyukur telah dipercaya sebagai tuan rumah acara tersebut dan menyambut baik kedatangan BNN,” ungkapnya.

Beliau berharap setelah acara tersebut warga ponpes dapat mengetahui bahaya penyalahgunaan narkotika dan dapat menyebarkan informasi yang diperoleh kepada teman, saudara, ataupun masyarakat sekitar Ponpes.

Dalam kesempatan diskusi yang dipandu oleh moderator Putri Indah Maya, A.Md, Kombes (Pol) Dr. Sulistiana, M.Si. memberikan paparan bahwa Pondok Pesantren tidak lepas dari sasaran peredaran gelap narkotika, sebab sudah ada ponpes yang kedapatan ada penyalahgunaan narkotika di dalamnya.

“Maka perlu adanya peran aktif dari warga ponpes untuk menanggulangi permasalahan ini. Lingkungan internal yang kondusif belum tentu membuat ponpes aman dari peredaran gelap narkotika, perlu diwaspadai juga lingkungan sekitar ponpes yang memiliki pengaruh cukup kuat ke dalam ponpes,” kata Ana dalam paparannya.

Lebih lanjut menurut Ana, modus operandi pengedar narkoba yang semakin beragam menyebabkan peredaran gelap narkotika sulit dideteksi.

“Dewan guru harus sangat intensif dalam pengawasan murid – muridnya terutama bagi yang dipandang memiliki perilaku seperti pendiam, sering melamun, dan prestasi akademik yang menurun,” tegasnya.

Diskusi yang dipandu oleh moderator berjalan dengan interaktif, para siswa menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. Mereka beranggapan bahwa pencegahan narkotika dapat dimulai dengan hal – hal kecil seperti berhenti merokok. Para siswa juga berantusias untuk menyebarkan informasi yang telah mereka terima kepada teman – teman dan salah satu akan berkhutbah di depan teman – teman pada acara perkumpulan rutin yang diadakan Ponpes. (dn/muh)

 

0

Suaraindonesianews – BANDUNG-. Pada Tanggal,03 Desember 2015, PT Pindad (Persero) mendapat kunjungan dari para Perwira Muda Militer perwakilan dari negara ASEAN. Kunjungan ini merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian kegiatan ASEAN Defence Interaction Program (ADIP) yang diselenggarakan dari tanggal 1 sampai dengan 5 Desember 2015. Dalam kunjungan kali ini, para Perwira Muda diterima oleh Sena Maulana, Kepala Departemen Pemasaran Ekspor, mewakili Direksi PT Pindad (Persero). Sena Maulana memberikan paparan singkat mengenai PT Pindad (Persero), mulai dari produk pertahanan dan keamanan hingga produk industrial.

Kolonel Rizerius Eko selaku pimpinan rombongan menyampaikan rasa terima kasih kepada PT Pindad (Persero) dan harapan kepada para Perwira Muda untuk dapat memahami kegiatan dalam konteks ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM). “Program ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari ASEAN Defence Ministers Meeting. Kami biasa menyebutnya ASEAN Defense Industry Collaboration (ADIC). Beberapa dari para Perwira Muda mungkin tidak mengerti dan mengetahui secara mendalam tentang ADIC, tetapi kalian harus mulai mempelajarinya dalam kerangka ADMM”. Beberapa perwakilan Perwira Muda yang hadir dalam kunjungan ini, antara lain Indonesia, Singapura, dan Thailand.

Mengakhiri kunjungannya ke PT Pindad (Persero), rombongan diajak mengelilingi beberapa fasilitas produksi, ruang display senjata, dan lapangan uji tembak Divisi Quality Assurance. Tidak ketinggalan, para delegasi dari masing-masing negara pun berkesempatan untuk menjajal kemampuan senjata produksi PT Pindad (Persero). (Sumber .www.bumn.go.id)

0

Suaraindonesianews – BANDUNG. Panser Kanon 90mm, “Badak,” buatan PT Pindad (Persero) sukses menjalani uji tembak. Kegiatan uji yang merupakan bagian dari proses sertifikasi oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbang TNI AD) ini berlangsung antara 10 sampai 12 Desember 2015 di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Cipatat, Kabupaten Bandung. “Kami bersyukur bahwa uji penembakan dinilai oleh pihak Dislitbang TNI AD berhasil dengan baik,” ujar Direktur Utama Pindad, Silmy Karim.

Badak menjalani uji tembak dengan menggunakan amunisi kaliber besar 90 mm. Panser buatan anak-anak bangsa di Pindad ini melakukan serangkaian materi uji seperti “zeroing” yaitu proses penentuan arah senjata untuk masuk ke titik tengah sasaran. Selanjutnya, penembakan arah jam 12 dimana turretdan kendaraan mengarah ke arah target; penembakan arah jam 6, dimana turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan berbalik 180 derajat; dan penembakan arah jam 3, dimana turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan menghadap ke kanan 90 derajat. Semua penembakan mengenai target sasaran berukuran 4×4 m dengan jarak kurang lebih 1 km dan kondisi kendaraan yang stabil dan terkendali saat dilakukan penembakan.

Silmy menuturkan bahwa rangkaian uji Badak ini merupakan bagian dari proses sertifikasi untuk memastikan performa panser buatan anak-anak bangsa ini sudah sesuai dengan Ketentuan Standardisasi Umum (KSU) TNI AD. Kegiatan uji tembak ini bisa terlaksana dengan baik berkat dukungan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Kementerian Pertahanan RI, Asisten Logistik KASAD, Dislitbang TNI AD, rekan-rekan dari Gudang Pusat Amunisi Bojong Koneng dan Pusdikif di Cipatat. “Kami berharap dengan kerjasama baik ini maka Badak dapat segera memperkuat jajaran alutsista TNI AD tahun depan,” ujar Silmy.

Uji tembak, secara lebih spesifik, dilaksanakan untuk mengukur akurasi tembakan senjata utama yaitu turret 90 mm, hasil kerjasama dengan CMI Defence perusahaan pertahanan dari Belgia. Regional Director for Asia and Indonesia, Patrick Ledig, dari CMI Defence turut menyampaikan apresiasinya pada hasil kerja tim Pindad. “Para staf ahli kami yang ikut hadir dari Belgia bekerjasama dengan Dislitbang TNI AD telah memastikan bahwa selama proses uji tembak kondisi kendaraan atau platform Badak terlihat stabil,” tambah Patrick.

Dalam proses pengembangan Badak awak Pindad bekerjasama dengan CMI Defence untuk memperoleh keahlian dalam manufaktur turret 90mm sebagai bagian dari proses Transfer of Technology (ToT). “Para staf kami yang terlibat dalam program manufaktur turret 90mm telah menyelesaikan proses pelatihan dan mulai kegiatan manufaktur di Pindad, jadi produk kendaraan dansenjata utama Badak di fase produksi massal nanti merupakan karya anak bangsa,” Silmy menambahkan. Di fase produksi tidak kurang dari 25 hingga 30 panser Badak bisa dilahirkan setiap tahunnya dari pabrik Pindad di Bandung, “kapasitas produksi ini bisa kami tambahkan untuk menyesuaikan dengan peningkatan permintaan dari TNI AD atau Kementerian Pertahanan.”

Pindad mulai memperkenalkan purwarupa Badak dalam kegiatan pameran IndoDefence 2014 silam di Jakarta. Kendaraan tempur ini dirancang sebagai program lanjutan pengembangan varian Panser Anoa sekaligus menjembatani kebutuhan fungsi penggempuran oleh TNI AD di lapangan. Badak dimodifikasi dengan mesin diesel 6 silinder berkekuatan 340 tenaga kuda, monocoque body yang bisa menahan tembakan amunisi hingga 12,7 mm, dan penggunaan teknologidouble wishbone independent suspension untuk menjaga kestabilan kendaraan saat menembakkan kanon 90 mm-nya.

Setelah uji tembak, beberapa mata pengujian lain seperti uji laboratorium dan uji jelajah eksternal akan dilaksanakan bersama Dislitbang AD. Hasil pengujian yang maksimal tentunya diharapkan agar Panser Cannon 90 mm ‘Badak’ dapat menjadi salah satu produk unggulan PT Pindad (Persero) di masa depan dan menjadi kebanggaan TNI dan bangsa Indonesia. Selain mulai memproduksi Badak, di triwulan 1 tahun 2016 Pindad juga akan memperkenalkan produk senjata baru kepada publik.  (Sumber .www.bumn.go.id)

0

Suaraindonesianews.Jakarta-Para Junior Officers dari Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) mengunjungi PT Pindad (Persero) pada Rabu, 18 November 2015. Delegasi yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Azman bin Taib selaku Juru Terbang Pulatibang 2 ini, mengunjungi PT Pindad (Persero) sebagai bagian dari kegiatan Junior Officers Exchange Visit Program TUDM ke perusahaan industri strategis di Indonesia. “Terima kasih atas penerimaan yang baik dari kunjungan kami. Kami berharap, informasi yang kami dapat dari kunjungan ini dapat meningkatkan pengetahuan kami tentang industri pertahanan Indonesia dan kami juga berharap akan ada feedback yang dapat kami laporkan kepada pihak TUDM di Malaysia,” tutur Azman.

Rombongan TUDM diterima oleh Kepala Departemen Pemasaran Ekspor, Sena Maulana. Dalam kata sambutannya, ia menjelaskan secara umum mengenai Pindad, beberapa produk andalan yang dihasilkan perusahaan, dan strategi bisnis yang dijalankan perusahaan guna mencapai visi yang ditetapkan yaitu menjadi perusahaan yaitu menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategis.

Menanggapi hal tersebut, Letnan Kolonel Azman bin Taib mengatakan bahwa Pindad akan mencapai visi tersebut dengan merumuskan strategi bisnis yang baik. “Kami percaya Pindad dapat mencapai visi yang telah ditetapkan dengan mengimplementasikan strategi yang baik. Salah satu produk Pindad telah dipakai olehUnited Nations dan itu merupakan contoh strategi yang baik karena Pindad bisa bersaing dengan beberapa produk pertahanan dan keamanan dari beberapa perusahaan pertahanan terkemuka di Asia,” tuturnya.

Dalam sesi diskusi, beberapa junior officers tampak antusias memberikan pertanyaan mengenai berbagai macam produk yang telah dihasilkan perusahaan dan digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Selain itu, mereka pun banyak bertanya mengenai beberapa produk penelitian dan pengembangan yang tengah dikembangkan perusahaan yang berpatokan pada kebutuhan personil TNI di lapangan, dan tugas Pindad adalah untuk memproduksi produk sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan TNI.

Delegasi TUDM melanjutkan kegiatannya dengan mengunjungi beberapa fasilitas produksi perusahaan seperti Divisi Senjata dan Divisi Kendaraan Khusus. Selain bisa mengetahui alur produksi dari beberapa produk pertahanan dan keamanan Pindad, para anggota delegasi bisa mencoba secara langsung performa dari produk senjata dan kendaraan khusus, yaitu senapan serbu SS2-V4 dan Panser Anoa. (Sumber .www.bumn.go.id)

0

Suaraindonesianews.Konawe Utara- Pasangan Calon (Paslon) nomor urut satu, wakil bupati konawe utara akronim Abdiku, H. Aswad Sulaiman –  H. Abuhaera kalah telak di kecamatan andowia, pasca pemilihan kepala daerah yang di gelar pada tanggal 9 desember lalu. Di ketahui pasangan abdiku mempunyai basis daerah tempat tinggal di kecamatan andowia, namun hal itu berbalik mengarah kepada pasangan calon Ruksamin-Raup akronim Konasara ter unggul di kecamatan itu.

Pasangan calon (Paslon) nomor urut tiga, Ruksamin-Raup unggul jauh dikandang lawan kecamatan andowia dengan perolehan suara selisih 653, cukup memuaskan, masyarakat kecamatan andowia memberikan kontribusi tinggi kepada pasangan konasara, hal itu membuat sejumlah masyarakat kecamatan andowia melakukan konfoi dari kecamatan andowia sampai kecamatan asera, melingkari rumah jabatan bupati konawe utara.

Ratusan motor dan puluhan mobil simpatisan konasara mengacungkan tiga jari sepanjang jalan, beberapa masyarakat kelurahan wanggudu memberikan suport kepada masyarakat kecamatan andowia, atas suksesnya pilkada konawe utara di kecamatan tersebut.

Galip, simpatisan konasara mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat atas perolehan suara terunggul di beberapa kecamatan yakni kecamatan wiwirano dan andowia selisih suara konasara berbanding jauh dibanding kepada paslon lainnya. Selain kecamatan andowia dan wiwirano, tiga kecamatan lainnya memenangkan paslon konasara dengan perolehan berbanding tipis yakni kecamatan lasolo, molawe dan oheo.

Di ketahui satu lembaga survei menurut versinya melalui perhitungan cepat perolehan suara paslon yakni Versi PDIP memenangkan pasangan nomor urut satu, Abdiku, H. Aswad Sulaiman – H. Abuhaera, menang di pemilihan kepala daerah kabupaten konawe utara. Versi PDIP, Abdiku memperoleh 19.029 suara dan nomor urut tiga paslon konasara memperoleh 18.411 suara.

Dirilis salah satu media cetak, memenangkan pasangan abdiku namun keputusan KPU kabupaten konawe utara belum di ketahui secara resmi. Beberapa informasi telah memenangkan pasangan konasara, konawe utara ruksamin-raup, nomor urut tiga diantaranya KPU Republik Indonesia memenangkan pasangan tersebut dengan perolehan 19026 atau 50,83 persen sedangkan paslon Abdiku Aswad Sulaiman-Abuhaera meraih 18230 suara atau 48,71 persen. (*Sahrul.SI)

0

Suaraindonesianews-Kolaka Timur. Pemilihan Kepala Daerah Serentak yang diadakan pada Tanggal 9 desember  2015 pada Pemilihan Calon Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kolaka Timur  Dimenangkan oleh Kandidat Nomor Urut 2  Pasangan Drs.H.Tony Herbiansyah,M.Si dan Hj.Andi Merya Nur,S.IP.  untuk sementara hasil pemilihan berdasarkan rill count dimenangkan oleh Kandidat Kami  Drs.H.Tony Herbiansyah,M.Si dan Hj.Andi Merya Nur,S.IP dengan  perolehan suara yang masuk melalui rill cont sekitar 42,39 %  yang disampaikan  Ketua Tim Pemenangan Kandidat Nomor Urut 2  Haris Mego MS  sekaligus ketua DPC PDI-P Kab.Kolaka, kekalahan kami hanya di dua kecamatan yaitu Kecamatan dangia dan kecamatan ladongi itupun cuman kala tipis ujarnya.

Sementara itu menurut Tony Herbiansyah “untuk sementara berdasarkan data yang masuk ke tiem pemenangan kami dan informasi dari Quick Count (perhitungan cepat JSI) AlhamduLillah kami memperoleh suara terbanyak 42,39 %  dalam Pemilihan ini sambil menunggu hasil peroses perhitungan perolehan suara yang sah dari KPU Kolaka Timur dan Saya Bersama Pasangan Saya Ibu Hj.Andi Merya Nur,S.IP Atas Nama Kandidat Bersyukur kepada ALLAH SWT dan Sangat Berterima Kasih Kepada Masyarakat Kolaka Timur  yang mendukung Kami dan Mudah-mudahan dukungan ini merupakan Amanah yang akan kita jalankan kedepan dan sekaligus juga kita himbau kepada Masyarakat Kolaka Timur mari kita jaga sama-sama, karena ini adalah peroses demokrasi tadi sudah di putuskan oleh KPPS dan sekarang ini lagi dipelonakan di PPK , saya minta kepada semua Penyelenggara pemilu dan masyarakat kolaka Timur yang mendukung Kami’ mari kita kawal perolehan suara ini agar dia disahkan di PPK selanjutnya di sahkan Di KPU Kabupaten selanjutnya KPU Peropinsi. agar benar-benar suara ini Betul-betul Suara Hati Nurani Rakyat dan apa yang kita peroleh ini merupakan Suara Hati Rakyat”.

Harapan saya pemenangan ini cuma satu himbauan saya yang tidak menang agar secara obyektif menghargai pemenang dan yang menang tidak heporia yang berlebihan dan saya pikir yang kalah juga ini kalah secara terhormat dan saya minta kepada mereka untuk menghormati peroses Demokrasi dan Sama sama mengawal dan menjadikan keputusan KPU ini menjadi keputusan yang sangat Obyektif karena itulah suara hati nurani rakyat dan ini merupakan pendididikan politik masyarakat dalam peroses demokrasi yang dimana keputusan rakyat terbanyak merupakan keputusan Final. (YT,SI)