Suara Indonesia News –Jakarta, Kami merasa bangga telah melakukan kerjasama ini, karena hal ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam menurunkan Gas Rumah Kaca. Hal ini juga dapat mengurangi anggaran, dan kontribusi solar cell hingga 30% dari penggunaan listrik. Kami mempunyai harapan besar kerjasama ini mampu menekan ‘cost, biaya, sebagaimana pesan presiden Jokowi dan Menhub agar kiranya kami harus teliti, tepat dan efektif dalam pemakaian anggaran apapun.
Termasuk dalam pengembangan dan pembangunan bandara yang kami cintai ini. Semua adalah berkat dia dan semangat bersama para stakeholders, Pemerintah Pusat, Kemenhub, Pemkab , Pemprov dan pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.”, demikian Dodi Dharma Cahyadi – Kepala Kantor UPBB APT Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur, melalui selulernya (Selasa,10/12).
Beliau mengatakan itu semua karena baru saja dilakukan pelaksanaan kerjasama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan Total Solar Distributed Generator dalam bentuk instalasi solar cell system yang diharapkan bisa beroperasi, paling lama, terhitung sejak 6 (enam) bulan dari ditandatangani nya Perjanjian Sewa Guna Usaha untuk Peralatan Tenaga Surya Photovoltaik.
Dimana Solar Cell itu ,tambah Dodi, akan diproyeksikan memasok tenaga khususnya di Terminal dan Tower Bandara. Dan kerjasama ini merupakan salah satu Pilot Project yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam mengurangi Gas Rumah Kaca, sejalan dengan Program Permerintah pada Rencana Aksi Nasional – Penurunan Gas Rumah Kaca (RAN-GRK).
Kerjasama ditandatangani oleh Kepala Kantor Bandar Udara APT Pranoto, Dodi Dharma Cahyadi mewakili Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Adapun dark pihak Total Solar DG, diwakili Direktur Lorenzo Mancini, disaksikan Arividya Noviyanto – Country Chair Total Indonesia, H. Ismansyah – Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda.
Untuk diketahui, Bandara APT Pranoto (Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto), memiliki panjang runway 2.250 x 45 m, luas terminal 12.400 m2, dan luas apron 300 x 135 m. Bandara ini telah mampu melayani pesawat sejenis Boeing 737-800 dan 1,5 juta penumpang/tahun, bahkan kemampuan lainnya Adalah melayani hingga 48 pergerakan pesawat/hari.
Sebelum mengakhiri bincang dengan suaraindonesianews.com, Dodi menambahkan bahwa “Keberadaan Solar Cell di Bandara ini, selain efektifitas dan minimalized biaya, juga akan mampu menghasilkan setidaknya 755 Mega Watt-hour per tahun dengan dukungan 600 kWp. Solar Cell System pada atap (Roof Top) Terminal Bandara,
Dan dengan jumlah Sekitar 1800 solar cell yang terpasang. akan berkontribusi menurunkan emisi karbondioksida (CO2) sebanyak 821 ton/tahun atau setara dengan menanam 12.315 pohon. Ini juga keseriusan kami mendorong penurunan Gas Rumah Kaca, dan realisasi atas program penggunaan tenaga alternatif yang dapat terbarukan, InshaaAllah semua berjalan Sebagaimana harapan Kita semua ya mas”, pungkas Dodi. “Inshaa Allah Pak, semoga juga presiden Jokowi segera sowan kesana lagi ya Pak setelah beliau meresmikannya th.2018 lalu?”, “Inshaa Allah, Aamiin Yarabilalamiin”, beliau pun pamit dan menutup seluler. ‘Cklik..(PpRief/Rahma)