DPRD dan Pemkab Rote Ndao RDP Bahas Pupuk Subsidi, Ada Sejumlah Keganjalan

DPRD dan Pemkab Rote Ndao RDP Bahas Pupuk Subsidi, Ada Sejumlah Keganjalan

443 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Rote Ndao. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rote Ndao gelar rapat dengar pendapat (RDP) yang berlangsung digedung DPRD berlangsung  alot, Namun sayangnya anggota DPRD  yang hadir hanya 5 anggota dari 25 Anggota yang ada.

RDP tersebut dipimpin wakil Ketua DPRD Rote Ndao Paulus Henuk,S.H. Usai sidang kepada media ini mengatakan Kita rapat inikan sudah 4 kali dan hari ini kita sudah menyaksikan bahwa kita sudah punya gambaran untuk dimana kekurangan – kekurangan kemudian kita juga sudah dapatkan informasi yang lebih banyak lagi walaupun masih ada data dan informasi yang akan disampaikan oleh pemerintah terkait dengan sejumlah pertanyaan dari teman – teman dewan dan teknis sehingga pak asisten dua yang mewakili pemerintah membutuhkan waktu lagi untuk menjawab secara teknis terkait  dengan data luas lahan sawah , sawah air ,sawah tadah hujan sehingga itu ada sejumlah pertanyaan yang bisa di jawab secara tertulis oleh pemerintah. (5 April 2022)

Yang kedua data – data dari pemerintah , dari produsen  , dari pengecer dan distributor itu juga masih terjadi perbedaan walaupun demikian kami DPRD sudah bisa mengambil kesimpulan kenapa terjadi perbedaan kata itu.

Ia mencontohkan, pupuk yang ditebus oleh distributor  produsen , pengecer tebusan distributor itu masih terjadi perbedaan – perbedaan data sudah diakui misalkan contohnya Landu Leko  kecamatan Landu Leko itu pengecer untuk wilayah Timor wisata dengan pengecer itu masih terjadi perbedaan , masih ada 5 ton digudang nya pengecer untuk Landu Leko tapi ada selisih sekitar 7,65 ton belum tau dimana keberadaannya.

Walaupun demikian kami sudah meminta pengecer untuk menjelaskan tapi tetap semacam tidak ada kejujuran dari pengecer ini tentu saja menjadi bahan bagi kami DPRD didalam memberikan rekomendasi perbaikan – perbaikan kedepan supaya mulai dari hulu sampai hilir mulai dari produsen sampai dengan kelompok tani perlu ada transparansi dan keadilan didalam distribusi pupuk  subsidi.

Kemudian sudah kami juga  minta pemerintah kadis pertanian untuk segera melakukan perubahan terhadap SK alokasi pupuk subsidi dan tadi sudah dijawab oleh pemerintah bahwa tadinya SK awal alokasi nya 12 bulan di bagi pupuk 3.600 ton jatah buat kabupaten Rote Ndao sudah di rea alokasi 6 bulan artinya dari 3.600 ton lebih yang disediakan pupuk subsidi di Kabupaten Rote Ndao akan dialokasikan dalam jangka waktu 6 bulan.

Sisa 3 bulan kedepan pengusaha dengan pemerintah harus ada koordinasi supaya SK juga di keserahkan kepada pengusaha baik produsen distributor maupun pengecer sehingga jatah pupuk subsidi itu harus di habiskan selama 6.

Rekomendasi kami kedepan kami minta paling lambat 3 bulan jatah pupuk subsidi itu sudah dialokasikan atau sudah di distributor kan kepada petani baik diawal – awal tahun atau akhir tahun itu pupuk itu sudah disediakan oleh pengusaha sehingga petani bisa lebih awal mendapatkan pupuk kedepan.

Teman – teman media sendiri yang menyaksikan bahwa ada sejumlah anggota  dewan minta supaya kalau tidak ada kejujuran dari pengusaha terkait dengan data penebusan maupun  penyaluran ke kelompok tani maka kalau bisa di rekomendasikan ke APA namun disisi yang lain kita tau masalah ini sementara dilidik oleh Polda NTT.

Kami minta juga kepada pengecer – pengecer itu yang sekarang terjadi disparitas atau perbedaan harga antara pengecer satu dengan yang lain yaitu pada angka biaya transportasi itukan variatif.

Jadi kami meminta agar dalam minggu depan mereka harus kasih ke kami untuk segera menurunkan angka biaya transportasi  sehingga tidak membebani petani tetaip disisi lain juga pengecer yang jarak nya jauh tidak dirugikan.

Tentu saja teman – teman media sudah menyaksikan dari awal dan saya sudah menegaskan dalam forum rapat tadi silakan media menulis , dan publik menilai tetapi bagi kami pupuk ini sangat penting dan ketidakhadiran teman – teman anggota dewan itu saya tidak tau alasan nya, saya juga sudah menginformasikan di grup WhatsApp bahwa kita perlu melanjutkan rapat RDP namun pada hari ini yang hadir hanya 5 dan 6 orang , silahkan media mengecek apakah ada anggota dewan yang tugas partai , atau tugas kegiatan lain tapi yang jelas komitmen kami DPRD bersama pemerintah dan pengusaha tentang bagaimana kemudian kami mencari solusi terbaik untuk  pengadaan dan penyaluran pupuk subsidi di Kabupaten Rote Ndao sehingga pada tahun – tahun akan datang bisa di minimalisir keluhan – keluhan masyarakat masyarakat yang ada, bahkan kalau bisa kami bisa menemukan  kami solusi terbaik bagaimana petani di Rote Ndao bisa mendapatkan jatah pupuk subsidi.

Johan, Distributor Pupuk Suara Mas mengatakan Data – data itu akan kami perbaiki dan data yang belum cocok akan kami cocokkan baik itu dari produsen , distributor , maupun pengecer dan kami akan cocokkan karena rata – rata banyak yang belum sesuai .

Regulasinya distributor dan pengecer harus menyiapkan stok tetapi setelah kami lewati RDP itu kendalanya memang dari produsen karena produsen  yang harus menyiapkan stok dulu baru setelah itu distributor menebus sesuai dengan ketentuannya dan setelah itu baru pengecer datang tebus lagi di produsen , untuk itu maka kedepan kami bersama pemerintah kami akan memperbaiki semua ini dari data stok , kebutuhan petani.

Asisten Pemerintahan Setda  Kabupaten Rote Ndao, Army Saek mengatakan, tinggal ada beberapa data tambahan yang tadi diminta sesuai dengan pembahasan yang diminta kami akan jawab secara tertulis untuk selanjutnya mereka mengkaji  menganalisa dan akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah tentunya hasil rekomendasi itu kita sama – sama tindak lanjuti untuk kita bisa mengatasi kelangkaan pupuk di Rote Ndao namun sebelum itu , sesuai dengan usul saran dari wakil ketua dan anggota yang lain kami akan konsultasi ke provinsi dengan gubernur sehingga kita mendapat penjelasan maupun solusi lain dari itu.

Misi kami hanya untuk kesejahteraan masyarakat Rote Ndao, Masalah data selisih pupuk itu karena dari  distributor ke produsen dan setelah itu produsen ke pengecer kemudia pengecer menyalurkan ke petani baru laporan nya disampaikan kepada dinas.

Kalau belum ada yang melaporkan maka dinas belum bisa dapat data jadi yang dilaporkan melalui aplikasi berarti langgsung terbaca maka yang dilaporkan berapa itu yang sebenarnya di ambil oleh dinas.

Ini karena data nya dari ketiga pihak yang menyampaikan data nya langgsung kepada anggota dewan jadi saya juga belum tau selisihnya dimana , tetapi tugas kami adalah kalau sudah di distribusi datanya pasti akan terbaca di dinas pertanian .

Harapan kami pemerintah kalau bisa sesuai dengan permintaan kita , kalau kita minta kebutuhan pupuk di Rote Ndao 26 ribu sekian ton maka paling tidak di atas 50 persen saja kami bisa mengatasi masalah – masalah kelangkaan pupuk.

Mungkin ada yang belum sesuai dengan kebutuhan paling tidak dapat tidak terjadi masalah yang seperti ini , tapi ini hanya kurang lebih 15 persen saja .

Reporter : Dance henukh

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY