Suara Indonesia News – Konawe. Mengantisipasi dan menekan angka penyebaran virus Corona, Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, lebih menggiatkan program Vaksinasi bagi masyarakat Konawe. Apalagi bagi anak usia 6-11 tahun yang sangat rawan terpapar Covid-19, oleh karena itu Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Konawe fokus melaksanakan program vaksinasi bagi pelajar siswa Sekolah Dasar (SD) usia 6-11 tahun dalam wilayah kabupaten Konawe.
Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan kabupaten Konawe DR. Suriyadi, S.Pd, M.Pd., diselah memantau jalannya vaksinasi siswa SD di Kecamata Wonggeduku mengatakan, Vaksinasi anak SD usia 6-11 tahun wajib dilakukan. Sesuai surat edaran Kemenkes, anak usia 6-11 tahun itu wajib dilakukan Vaksinasi. Dalam pelaksanaan Vaksinasi Siswa sekolah ada yang di dampingi orang tua dan ada juga yang telah mempercayakan dan meyerahkan sepenuhnya kepada kepala sekolah masing – masing. (17/02-2020) Lalu.
“Lihat sekarang, khususnya Wilayah Kecamatan Wonggeduku, teman – teman kepala sekolah dan guru murid hadir semua untuk mendampingi anak muridnya dalam pelaksanaan vaksinasi, nanti kita akan sasar ke kecamatan – kecamatan lainnya”, ujar Suriyadi.
Ditanya apa sejauh ini ada siswa pelajar SD yang terpapar Covid-19, Suriyadi mengatakan, alhamdulillah sampai sekarang belum ada siswa murid SD yang terpapar, tapi yang terpapar justru guru yang menghadiri kegiatan CGT, ada tiga guru yang terkonfirmasi Covid-19, sekarang begitu mereka balik kita melakukan pembelajaran daring (Online) dan saya sarankan pada kepala sekolah yang salah satu gurunya yang terkonfirmasi Covid-19 mereka lakukan Sweb antigen untuk mecegah penyebaran kelingkungan sekolah dan masyarakat lingkungannya.
“Yang ada klaster kita lakukan pembelajaran daring, tapi yang tidak ada klaster kami tidak lakukan, tetap melakukan pembelajaran tatap muka. Salah satu yang masuk klaster di SDN 2 Langgamoare dan SDN 1 Unaaha, tapi alhamdulillah sekarang sudah dalam kondisi membaik kedua SDN itu lakukan pembelajaran secara daring. Paling sekitar tiga sampai empat hari setelah itu bisa melakukan pembelajaran tatap muka” kata Suriyadi.
Kalau progres angka terkonfirmasi covid-19 tinggi, maka kita akan melakukan sistim pembelajaran daring. Tapi sekarang kita melihat dengan sistim klaster, kalau misalnya klasternya di sekolah A, maka sekolah A akan dilakukan sekolah daring, tutur Suriyadi. (Red SI/YT)