Suara Indonesia News – Mamuju. Dalam suasana pandemi Covid-19, masa orientasi pengenalan lingkungan madrasah kepada siswa baru, serta proses pembelajaran dimadrasah berbeda dengan tahun kemarin. Hal ini ditandai beberapa lembaga pendidikan termasuk madrasah, harus melakukan berbagai penyesuaian, Matsama tahun 2020 tetap digelar. Karena Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru ini bermanfaat untuk mengenalkan lingkungan, nilai, dan karakter madrasah.
Seperti Man 1 Mamuju hari ini senin 13/07/2020, menggelar Matsama atau masa orientasi dan pengenalan lingkungan madrasah kepada siswa baru dilakukan secara Daring yang dibuka secara resmi oleh Ka.kanwil Kemenag Sulbar Bapak Dr. H.M Muflih B. Fattah, MM. dalam sambutannya Ka.kanwil mengharapkan agar tenaga pendidik dan anak didik mampu melakukan inovasi. tagline Madrasah Hebat Bermartabat harus dipertahankan. Kita pahami bahwa roadmap dalam pengembangan mutu madrasah itu selalu ada perubahan dan peningkatan kalo ditahun 2020 ini ada penguatan dasar keunggulan madrasah yakni menciptakan system kemandirian madrasah berinovasi.
“ Jadi dibutuhkan anak anakku ‘berinovasi’ begitupun pada guru dan Pembina-pembina yang ada madrasah”, Jelas H.M Muflih.
Kasi Kurikulum dan Kesiswaan dibidang Madrasah Kanwil Kemenag Sulbar Andi Syahrul Saat ditemui oleh tim Humas diruang kerjanya; menurut Andis (panggilan akrab) Pelaksanaan Matsama kali ini tentu berbeda dengan hari hari yang lain, tahun tahun sebelumnya disebabkan dengan adanya covid 19 makanya dilingkup di Kementerian Agama khususnya direktorat pendidikan madrasah menekankan sesungguhnya kita harus mengikut surat keputusan bersama (SKB) 4 Menteri tentang sistem pembelajaran Madrasah tahun pelajaran 2020-2021.
Untuk mengantisipasi hal tersebut alhamdulillah direktorat jenderal pendidikan Islam khususnya pada direktorat KKSKK telah mengeluarkan surat keputusan tentang pemberlakuan kurikulum darurat yakni bisa diliat pada SK dirjen nomor : 2791, disitu menjelaskan walaupun saat ini Indonesia pada umumnya, Sulawesi Barat pada khusunya mengalami covid 19 tapi hak pembelajaran anak anak harus mereka dapatkan.
Penetapan zona itu sangat erat dengan penetapan proses pembelajaran yang akan dilakukan oleh madrasah tersebut, menurut Syahrul, ada dua pilihan yang pertama ; untuk zona hijau ditekankan untuk bisa melakukan tatap muka, tetapi daerah yang masuk dalam zona merah maka sesuai dengan SKB 4 Menteri itu diarahkan anak didik/ siswa mengikuti pembelajaran secara daring hal ini dimaksudkan agar semua komponen yang ada dimadrasah baik guru, siswa, tenaga kependidikan dan semua yang ada di madrasah itu bisa terjaga dari Penyebaran Covid 19.
Lebih lanjut Andi Syahrul mengatakan untuk tahun 2020- 2021 ini kementerian agama dalam hal direktorat pendidikan agama islam. Menteri Agama telah mengeluarkan KMA yakni KMA nomor 183 dan 184 ini tentang kurikulum pendidikan agama islam dan bahasa arab ini dimaksudkan agar materi pembelajaran lebih akomodatif sesuai dengan masa saat ini.
Ada beberapa informasi yang tersebar di media sosial bahwa mata pelajaran Agama Islam dan Bahasa Arab itu dihapus, seiring dengan adanya KMA 183 dan 184 itu perlu kami klarifikasi bahwa itu “TIDAK BENAR” bahkan daripada komitmen KKSKK sendiri itu menyatakan walaupun ujian nasional akan dihapus tetapi dalam UAMBN itu tetap akan dijalankan, dalam UAMBN itu mata pelajaran Agama, Alquran Hadits, kemudian SKI, Fiqih itu akan tetap dicamtumkan”, Tutup Andi Syarul. (Hamma/Fad)