Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Ketua LSM Komunitas Peduli Pembangunan Aceh Singkil (KPPAS), menilai Permintaan Forum Komunikasi pimpinan Dayah dan balai Pengajian (FKPD-BP) Kabupaten Aceh Singkil supaya di Kabupaten itu di bentuk Dinas Dayah dengan tujuan agar pengembangan Dayah lebih fokus dan cepat.
Terkait Usulan tersebut Ketua LSM KPPAS Drs. SL. Kabeakanm mendukung asalkan Prinsif nya memiliki Visi Pembangunan dan tidak serampangan seperti yang kita lihat di Dinas Dayah Provinsi Aceh. Karena pengelolaan dana di Dinas Dayah Aceh selama ini serampangan dan jauh dari prinsip keadilan serta tidak memiliki visi pembangunan, ucap SL Kabeakan kepada Media ini Kamis, (03/09/2020) di Singkil.
Ia menambahkan, dari amatan yang di Lakukan lembaganya, ada kelompok yang sengaja membiarkan dana dayah dikelola serampangan, jauh dari prinsip keadilan dan transparan dan tidak punya visi membangun dayah Aceh yang siap bersaing secara regional bahkan internasional,” ucapnya.
Menurutnya, Dayah membutuhkan kepala dinas yang mampu dan berintegritas tinggi untuk dapat melahirkan Dinas dayah yang bersaing dan maju dibuktikan dengan berduyun nya warga ASEAN nyantri ke Aceh serta bukan hanya mampu bagi-bagi dana dengan sesuka hatinya.
“Aceh butuh Kepala Dinas Dayah yang berpikir strategis menghempang pendangkalan akidah di wilayah perbatasan.”
“Setelah beberapa tahun lalu dibangun Islamic Centre di Aceh Tenggara dan Aceh Singkil, pada tahun tahun terakhir apa yg dilakukan dinas dayah pada gedung itu? Dibiarkan mati membusuk tanpa program yg berkesinambungan dari dinas dayah,” urainya
Menurut Kabeakan, puluhan miliar anggaran pembangunan Islamic Centre hanya menjadi onggokan gedung dan komplek mati. Untungnya yang di Aceh Tenggara digunakan oleh institusi pendidikan lokal sehingga sedikit terawat.
Sementara yang di Kabupaten Aceh Singkil tepatnya di Kecamatan Suro, coba di lihat miris kita melihatnya bangunan begitu Megah dengan menghabiskan Anggaran puluhan Milyar tapi gedung itu tak ubahnya Onggokan Batu gunung yang tak berguna.
“Makanya Wahai Pemerhati Pendidikan Dayah dan Kawan semua, kelilinglah ke perbatasan kalau bisa ajak kepala dinas dayah itu biar dia tahu Aceh ini luas atau minimal sampaikan ke Masyarakat Aceh mau di apakan Gedung gedung itu bukankah kita paling tau bahwa ” Mubazir itu kawan Setan ” ? ( QS-Al-Israa’ :26-27), tutupnya. (SK)