Jokowi & Moeldoko, Dynamic Duo

Jokowi & Moeldoko, Dynamic Duo

516 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Jakarta, Setelah Kastaf Presiden RI dijabat Jend.TNI.Purn. Luhut Binsar Panjaitan (LBP), dan diteruskan oleh Jend.TNI.Purn. Moeldoko, ada semangat baru para Relawan Jokowi Non-Partai untuk terus mengawal Presiden Jokowi. Jikalau memang diperkenankan kiranya Jenderal Moeldoko mau dan ikhlas mengemban tugas lagi sebagai Kastafpres RI th.2019-2024, agar kita lebih maksimal menghantar Jokowi hingga akhir jabatan di th.2024 mendatang. Kabinet mendatang pasti lebih berwarna maka harus ada ‘penyeimbang dan penyeimbang dan  itu ada di Relawan Jokowi sebagai ‘moral force, karena political force milik parpol pendukung.

Jenderal Moeldoko, pastinya telah belajar banyak dan memahami bahwa  Relawan Jokowi non-partai pun punya kekuatan dan kemampuan melakukan check and balance jalannya para pembantu presiden”, demikian Arief P Suwendi – salah satu Relawan Jokowi yang menggagas pelaksanaan Kongres Relawan Jokowi Sedunia (KRJS) th.2013 lalu di Gd.Indonesia Menggugat, Bandung yang kini juga memprakarsai lahirnya Alumni Kongres Relawan Jokowi Sedunia (AKRJS)  2013 bersama Erwin N.Sitompul dan S.Silaban yang juga para pemrakarsa KRJS 2013 itu.

Sebagaimana kita ketahui, pasca pelantikan Presiden & Wapres RI 2019 – 2024 pada tanggal, 20 Oktober 2019 mendatang, kabinet Nawacita Jilid II akan segera diumumkan oleh Presiden Jokowi. Karenanya, Kantor Staf Presiden (KSP) yang saat ini dipimpin Moeldoko akan ‘demisioner sejak tgl. 19 Oktober 2019 .

“Apakah akan tetap bernama Kantor Staf Presiden (KSP) atau nama baru, kita lihat saja nanti. Pastinya akan muncul lagi Keputusan Presiden berikutnya,” tambah Arief saat ditemui disebuah foodcourt kawasan Jakarta selatan (16/10-19) lalu.

Menurutnya lagi, karena  institusi (KSP) itu berfungsi sebagai pengelola program kabinet dan unitnya, maka masih perlu ada menemani Jokowi kedepannya. Nanti kita lihat  apakah akan berdiri sebagai lembaga sendiri, atau berada di bawah Sekretariat Kabinet. Yang jelas, lembaga ini keberadaannya cukup strategis bagi Presiden Jokowi, semacam Public Relation Presiden ya?, karena mereka harus standby , fasilitator, mengeksekusi dan bersinerji dengan lintas kementerian yang ada. Termasuk bersinerji dengan Relawan Jokowi non-partai.

“Tidak dipungkiri, dan banyak dilupakan orang, bahwa Relawan Jokowi itu ada dua jenis, yang satu relawan yang lahir dari sayap parpol, satu lagi relawan murni, ini yang kami sebut relawan non-partai. Umumnya relawan non-partai itu miskin, miskin logistik, miskin akomodasi dan transportasi. Namun konsep dan strateginya tidak dapat dilihat sebelah mata. Mereka umumnya tinggal diluar Jakarta, tersebar disekitar 70.000 desa diseluruh Indonesia dan multi-profesi. Seperti Forum Wartawan Pancasila itu kumpulan relawan yang pekerja media, IPARI satu kumpulan relawan yang aktif dibidang pertanian/agrobisnis, Pagaralam Expose kumpulan relawan penggiat dan petani Kopi , dsb. Mereka Tidak kalah juga militansi dan buah pikir/gagasannya. KSP memang bukan rumah Relawan Jokowi, namun jangan menghindar jika KSP bisa menjadi ‘Ayah angkat Relawan Jokowi non-partai. Tanpa harus melanggar aturan yang ada..” tutup Arief.

Sebelum pamit, Arief masih berharap Jend.TNI.Purn. Moeldoko, masih mau dan ikhlas menjabat lagi sebagai Kepala Staf Presiden th.2019-2024. Karena Jokowi memang masih perlu Moeldoko, saling mengisi, Dinamic Duo.

Kantor Staf Presiden merupakan Unit Staf Kepresidenan, yang dibentuk dengan Perpres No. 26 Tahun 2015 tentang Kantor Staf Presiden, untuk memberi dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam mengendalikan pelaksanaan tiga kegiatan strategis yaitu pelaksanaan Program-program Prioritas Nasional, aktivitas terkait komunikasi politik kepresidenan, dan pengelolaan isu strategis. (Yt/Aps)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY