Suaraindonesinews-JAKARTA, PT Pertamina (Persero) terus melakukan studi mengenai Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru untuk mesin diesel, yakni Solarlite sebelum diluncurkan.
Menanggapi rencana tersebut, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menilai rencana pembuatan solar baru oleh Pertamina sebagai terobosan positif yang dapat membantu menyehatkan mesin kapalnya.
Ketua Umum KNTI Riza Damanik mengatakan KNTI tidak ingin berspekulasi untuk apa solar baru itu dibuat. Namun, yang terpenting solar baru tersebut mensejahterakan nelayan Indonesia.
Dirinya meminta, keberadaan solar baru nantinya mampu menjadi aksesnya ketersediannya solar nelayan yang selama ini masih kesulitan. Dengan ketersediaan itu, tentunya harga solar menjadi lebih murah.
“Dalam kaitannya dengan kesejahteranaan ini, ketersediaan akses BBM menjadi penting, karena 60-70 persen biaya melaut faktor utamanya adalah membeli BBM. Saya rasa kita (nelayan Indonesia) melihat solar baru tersebut urgensinya ingin membantu mensejahterakan nelayan,” papar Riza saat dihubungi di Jakarta.
Riza berharap, bila mana bisa diusulkan kepada pemerintah, KNTI meminta pemerintah memikirkan BBM untuk nelayan dimasukkan sebagai barang strategis nasional. Artinya, tidak ada pengenaan pajak BBM khusus untuk nelayan.
“Maka harga akan lebih murah. Soal skema kami harapkan bisa dipikirkan tapi yang paling penting terobosan-terobosan yang dihasilkan dapat mendorong akses ketersediaan BBM bagi nelayan dan ongkos pembelian BBM bisa lebih murah,” paparnya.(Setkab/SI)