Kolam Penampung Limbah Cair PKS PT. SIPP Jebol Dilanda Hujan

Kolam Penampung Limbah Cair PKS PT. SIPP Jebol Dilanda Hujan

274 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Duri. Nelayan pencari ikan di seputaran anak sungai jalan rangau mengeluhkan terkait kolam penampungan limbah cair Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Sawit Inti Prima Perkasa jebol, hingga mengalir keanak sungai akibatnya nelayan tidak dapat mengais rezeki mencari ikan untuk kebutuhan sehari-hari.

Jebolnya kolam tersebut diduga karena beberapa hari ini kota Duri diguyur hujan lebat, banyaknya debit air yang masuk tanggul kolam tidak kuat akhirnya jebol
kejadian ini diperkirakan malam hari pada Sabtu 3 Oktober 2020 lalu.

Seperti disampaikan Ari Tonang seorang pencari ikan seputaran anak sungai di Jalan Rangau, pagi itu melihat air sungai mengalir dicampuri warna hitam, tidak itu saja Ia juga melihat banyak ikan seperti mabuk dan ada juga terlihat yang mati.

“saya tidak tahu kenapa air sungai berubah tidak seperti biasanya, air yang mengalir bercampur warna hitam dan mengeluarkan bau tak sedap, saya lihat juga banyak ikan menggelepar dan ada juga yang mati” Ujarnya merasa heran.

Keanehan itu sama dirasakan oleh
rekannya, Lumban Tobing yang kebetulan mereka berdua sama berangkat hendak mencari ikan.

Merasa kecewa Ari Tonang serta temannya berbalik pulang sudah terlintas dihati mereka tidak dapat membawa hasil tangkapan untuk dibawa pulang, padahal hasil tangkapan ikan sangat berarti buat mereka karena dapat menghidupi keluarga sehari-hari.

Air sungai tidak seperti biasa diketahui Mereka penyebabnya, setelah siang hari bahwa air sungai itu berwarna hitam dikarenakan kolam penampung limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. SIPP jebol.

“Kami tahu setelah siang hari sekira pukul 10:30 tersiar kabar bahwa ada kolam limbah PKS PT. SIPP bocor hingga menyebabkan ikan mati dialiran sungai” Imbuhnya.

Menurut Ari Tonang, hal ini tentu disesalkan, karena hasil tangkapan ikan selain dapat dikonsumsi sendiri juga sebagian dapat dijual untuk membiayai 5 orang anaknya.

“Biasanya hasil dari tangkapan ikan dapat dikunsumsi sendiri dan sebagian dijual, itupun untuk biaya hidup sehari-hari” Keluhnya kepada suaraindonesianews.com.

Disisi lain Ketua BPD Buluh Manis Masrinto beserta beberapa orang warga terlihat mendatangi kantor PKS PT. SIPP yang berada di Jalan Rangau KM 6 Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Kedatangan warga ini juga terkait dengan persoalan tercemarnya aliran air disungai yang diakibatkan limbah cair pabrik kelapa sawit tersebut.

Masrinto mengatakan, kami datang kesini dengan baik-baik, ingin bertanya kepada pihak perusahaan, apa yang semestinya dilakukan pihak perusahaan terkait dengan bocornya kolam penampung limbah cair hingga menyebabkan pagi itu, air sungai tercemar padahal air sungai tersebut banyak manfaatnya bagi warga.

“Tolong perhatikan masyarakat kecil, kami datang bersilaturahmi baik-baik hari ini Saptu (3/10/2020) ingin mempertanyakan apa yang harus dilakukan pihak perusahaan saat ini terhadap masyarakat” Tanyanya.

Diterangkan Masrinto, dampak air tersebut apabila digunakan masyarakat terutama untuk mandi dapat menimbulkan kulit gatal-gatal.

Ketika ditanya apa perhatian perusahaan selama ini terhadap warga tempatan, Masrinto tegas mengatakan Nol Besar.

‘Sudah lebih tiga tahun PKS PT. SIPP beroperasi nol besar perhatiannya tethadap warga sekitar, seperti warga Kelurahan Pematang Pudu Maupun Kelurahan Air Jamban”, tegasnya.

Pabrik Kalapa Sawit PT. Sawit Inti Prima Perkasa sepertinya tidak habis dirundung persolan limbah, seperti diketahui beberapa waktu lalu komplain warga mengenai limbah udara bau tidak sedap yang ditimbulkan aktifitas hingga berbuntut pemanggilan owner oleh Komisi II DPRD Bengkalis.

Terkait dengan persoalan PT. SIPP suaraindonesianews.com menjumpai pihak perusahaan yang diwakili Andri mengatakan bahwa dirinya tidak dapat memberi keterangan sedangkan humas Zainul tidak berada ditempat. (Mus)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY