Pemilik Pangkalan Permainkan Warga, Cuma Dapat No Antre Tidak Dapat Elpiji 3...

Pemilik Pangkalan Permainkan Warga, Cuma Dapat No Antre Tidak Dapat Elpiji 3 Kg

212 views
0
SHARE
Foto : Pangkalan elpiji 3 kg bersubsidi di sebuah pangkalan di desa Dayah Meunara Kecamatan Kutamakmur.

Suara Indonesia News – Aceh Utara. Beberapa warga Gampong Dayah Meunara di Kecamatan Kutamakmur, Kabupaten Aceh Utara mengaku tidak mendapatkan elpiji 3 kg di sebuah pangkalan tepatnya di Simpang Cotrheu Gampong Dayah Meunara (10/05/2020) .

Padahal warga miskin ini sudah menunggu dari sore sebelum waktu buka puasa hingga setelah buka puasa untuk mendapat elpiji subsidi dari pemerintah ini.

Pasalnya warga miskin sudah mendapatkan no kupon antrian dari pemilik pangkalan Elpiji tersebut.

“Kami sangat kecewa kepada pihak pangkalan, padahal kami sudah antrean dari sore, tiba-tiba elpiji 3 kg dengan alasan habis, kami tidak mendapatkan elpiji bersubsidi itu,” ujar seorang warga yang kecewa.

Akibat tidak mendapatkan elpiji 3 kg bersubsidi yang dijual Rp 20.000 per tabung di pangkalan tersebut, beberapa warga itu mengaku harus membeli elpiji melon yang dijual di kios-kios Rp 25.000-Rp 30.000 per tabung.

“Di kios-kios pun kadang-kadang tidak ada elpiji 3 kg, meskipun harganya mahal,” ujar seorang ibu.

Mereka berharap pemerintah atau pihak terkait menertibkan pengkalan elpiji 3 kg yang nakal atau diduga menjual kepada yang tidak berhak.

“Kami masyarakat miskin berharap kepada pemerintah menertibkan pangkalan elpiji 3 kg yang diduga menimbun atau menjual elpiji bersubsidi kepada yang tidak berhak,” harap warga yang tidak mendapatkan Elpiji.

Lain lagi keluhan warga lainnya. Berinisial (KH) seperti ada permainan busuk oknum pemilik pangkalan guna meraup untung penjualan LPG bersubsidi tersebut. “Sebelumnya, terlihat sementara diturunkan dari angkutan, berselang beberapa menit kemudian ketika mau membeli ke pangkalan, sudah dinyatakan habis,” sesal KH warga di setempat.

Dikatakannya lagi, ada oknum pemilik pangkalan yang sengaja menimbun LPG 3 Kg tersebut. Dan justru dikasih ke warung-warung yang harga lebih dari Rp 20.000 dengan modus di cabut segel tabung bila di tanya warga itu bahwa itu tabung kosong.

“Ada kemungkinan mereka menjualnya dengan harga lebih dari yang ditentukan,” lanjutnya. Warga pun mendesak pemerintah agar memperhatikan masalah ini. Setidaknya menindak stakeholder terkait. Jangan-jangan ada penimbunan. “Kiranya dinas terkait perlu pengawasan lebih ketat terkait masalah ini,” harap warga.

Sementara Zulkifli Johan, mengaku harga di daerah tersebut menjual gas Elpiji dengan harga Rp 20.000 per tabung di Buloh Blang Ara, ada tiga pangkalan dengan harga jual yang sama. (Irwandi)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY