Suara Indonesia News – Jakarta. Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Masyarakat untuk Nawacita (Al Maun) sebagai organisasi Relawan Jokowi – KH Ma’ruf Amin bentukan kader Partai Golkar Partai ini meminta kepada Presiden Jokowi untuk merombak sususan kabinet. Keinginan dorongan resuffle kabinet ini tidak lepas dari beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju kinerjanya kurang bagus.
“Kami Al Maun menyerukan kepada Presiden Jokowi untuk melakukan resuffle kabinet dan rotasi komposisi kabinet demi akselerasi percepatan kinerja. Sebab, beberapa menteri masih jalan ditempat dan malah tidak bergerak di tengah pandemi covid 19 ini,” kata Rafik Perkasa Alamsyah Ketua Umum DPP Al Maun melalui rilisnya, Senin (31/08/2020).
Menurut Rafik sapaan akrabnya, menteri-menteri yang memiliki raport merah dan kurang progresif diharapkan diganti dengan yang lebih mumpuni.
Adapun Menteri yang harus di resuffle yakni, Menteri Perindustrian, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Pendidikan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Perdagangan dan Menteri ESDM.
“Saat ini gerak kabinet lambat dan ekonomi di tengah covid 19 semakin melemah dan tidak ada sinergi yang baik antar menteri. Karena itu Presiden Jokowi harus merombak (red-resuffle) kabinetnya. Pasar dan masyarakat menunggu respon positif perbaikan kedepan,” kata Rafik yang juga Ketua Umum Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia (IPPMI) ini.
Kata Rafik evaluasi menjelang 1 tahun pemerintahan Jokowi – KH. Ma’ruf Amin perlu dilakukan reshuffle kabinet. Para menteri dan lembaga negara yang mengisi posisi sekarang lebih banyak kinerja pencitraan ketimbang kinerja praktis.
“Dunia sedang dilanda wabah corona, maka sangat dibutuhkan orang-orang kreatif dan sosok eksekutor handal yang cepat bergerak ke bawah untuk pemulihan ekonomi. Selain itu menyelamatkan anak bangsa dari penyebaran wabah Covid-19,” tandas Rafik.
Selain itu katanya, dibutuhkan orang-oranh yang bisa menghidupkan kembali ekonomi rakyat yang terpuruk serta mengantisipasi ancaman krisis pangan. Dimana penerapan visi misi nawacita dalam percepatan implementasi kesejahteraan dapat dirasakan secara kongkrit oleh masyarakat.
“Perlu penguatan program-program pemberdayaan UMKM, IKM dan koperasi, serta penguatan dunia industri dan perdagangan gar lebih bersaing di menompak ekonomi nasional dan bersaing di internasional. Produk lokal harus ditingkatkan ke ekspor ke luar negeri untuk peningkatan devisa negara,” terangnya.
Lanjut Rafik, perlu juga optimalisasi tenaga kerja Indonesia di luar negeri secara nyata dengan dukungan traksaksi rutin untuk devisa negara. Termasuk optimalisasi layanan haji dan umrah yang saat ini memiliki pasar yang sangat besar.
“Kami para relawan akan medukung kinerja pemerintah dalam bidang ekonomi mikro, IIKM, UMKM dan Koperasi. Relawan di bawah akan sinergi dengan program-program kerakyatan nantinya,” tukas Rafik.
Rafik juga menjelaskan, kinerja pemerintahan sekarang ada yang sudah berjalan dengan baik, tetapi masih kurangnya koordinasi lintas kementerian. Apalagi dengan adanya pendemi covid 19 ini semakin kurang kordinasi dan kurang terstruktur.
“Solusinya karena tidak ada perubahaan, ya harus dilakukan perombakan kabinet dengan memilih menteri-menteri baru, yang lebih bisa sejalan dengan langkah-langkah Jokowi,” tegasnya.
Terakhir kata Rafik mengungkapkan, banyak dari para menteri sudah tidak produktif dan malah bisa menghambat kinerja pemerintah sudah pantas diganti.
“Saya menilai ada menteri yang tidak mampu meningkatkan kinerja industri di Indonesia di tengah kondisi musibah covid 19. Sebut saja menteri Perindustrian, dimana saat ini malah terjadi penurunan di sektor industri, maka sudah sepatutnya menteri inni tersebut diganti,” ujarnya mencontohkan kinerja buruk Menteri Perindustrian.
Rafik menyerukan, para relawan harus bersatu menyuarakan aspirasi perbaikan komposisi kabinet demi menguatkan visi Jokowi, SDM Unggul Indonesia Maju. Kalau ada menteri dan staf presiden kurang mampu, segera diganti saja.
“Saya selaku Ketua Umum DPP Al Maun dan para relawan mendukung hak preogratif presiden sepenuhnya, untuk melakukan perombakan kabinet,” pungkas Rafik.
Penulis: RB. Syafrudin Budiman, SIP